#Tantangan Gurusiana Hari ke 1

AKU TUMBANG DALAM TANTANGAN HARI KE 11

Cing…cong…cong…cing…cing….cing…Bunyi alarm di Hand Phone ku bergetar getar membangunkan aku. Aku langsung melompat secepat kilat, Ya Allah…. Aku terduduk lemas di pinggir tempat tidur, jantungku berdegup kencang, mataku langsung tertancap pada jam dinding di kamar. Aku merasa sangat kecewa dan menyesal campur aduk menjadi satu di pagi buta itu, pasalnya artikel yang sudah aku siapkan di hari ke 11 untuk mengikuti tantangan menulis dari Gurusiana tidak terupload karena rasa kantukku yang luar biasa.

Malam itu memang hujan turun dengan derasnya udara dingin menyeruak di setiap sudut rumah tak terkecuali di kamarku, tidak tahu bagaimana ceritanya tiba tiba mata tidak bisa diajak kompromi. Rasanya udara dingin ini benar benar menggigit sendi sendi ruas tulangku dan aku berpikir untuk tidur sebentar sambil menunggu suami pulang dari tahlilan, karena pada waktu itu masih pukul 20.00 WIB, mungkin dengan tidur satu dua jam nanti pukul 21.00 atau 22.00 melanjutkan untuk mengupload tulisan di gurusiana. Hampir seharian aku membenahi tulisan. Dan eng….ing…eng… aku ketiduran dan harus bangun pukul 04.00 pagi, Ya Allah….betapa menyesalnya dan kecewa berat hatiku. Tapi apa hendak di kata nasi sudah menjadi bubur. Apakah aku harus kecewa berkelanjutan dan tidak melanjutkan tantangan ini lagi?

Sebenarnya jujur sebagai manusia biasa aku sudah kehabisan semangat karena sepuluh artikelku harus menguap dan harus memulai lagi dengan tantangan hari 1, walau menjadi tabungan di Gurusiana, tetap saja aku pingin nangis, tetap saja aku kecewa dan berhari hari aku tidak ingin menulis, karena tidak ada ide. Apalagi di akhir tahun tagihan SPJ keuangan sekolah terus memanggil manggil untuk segera di kumpulkan di Dinas akhirnya aku fokus pada penyelesaian SPJ dan SKP.

Tak terasa waktu berjalan dengan sangat cepat sudah berjalan hampir satu pekan lebih dan aku sudah semakin ketinggalan dalam tantangan, untunglah aku membaca artikelnya Bu Is, suhunya Media Guru yang juga memulai tantangan di hari 1,menurut Bu Is beliau juga ketinggalan satu hari tidak mengupload tulisannya karena beliau harus mengisi salah satu Kelas Sagusabu. Bu Is tersenyum dengan kocaknya, beliau tetap menulis dan eksis. Yah memang menjadi energi baru membaca artikelnya Bu Is dan akhirnya aku mulai membenahi diri, duduk manis, didepan lap top mengisi sore yang penuh tetesan hujan dengan mencoba berbicara ,merangkai kata tentang naskahku yang tenggelam dalam tantangan.

Sambil menulis anganku mengembara, aku mengakui hebatnya Pak CEO ,Media Guru dalam memberikan semangat dan energi baru kepada guru guru, untuk mengasah ilmunya di bidang tulis menulis. Sebenarnya menulis itu menyuarakan kata hati, apa yang ada di hati kita tuangkan dalam bentuk tulisan . tapi kok ya sulit untuk memulai memilih dan memilah kata kata dan merangkainya sehingga enak di baca, dan dinikmati oleh pemirsa.