Suprapti Prapti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BAGAIMANA MENCEGAH BULLIYING DI SEKOLAH?

BAGAIMANA MENCEGAH BULLIYING DI SEKOLAH?

#TANTANGAN GURUSIANA HARI KE 16

Seri Sekolah Literasi

BAGAIMANA MENCEGAH BULLIYING DI SEKOLAH?

Pertanyaan ini terus menerus mengganggu hatiku, makan tak enak, tidur tak nyenyak. Karena belum menemukan solusi yang mujarab dari permasalahan yang menggurita ini. Permasalahan bulliying ini menjadi sebuah dilema bagi guru utamanya bagi kepala sekolah. Karena bulliying biasanya berujung pada perundungan. Sekolah sangat membutuhkan sebuah cara mengatasi masalah tanpa menimbulkan masalah bak pegadaian layaknya.

Mendidik di jaman now seperti memegang bola api, jika di pegang tangan akan terbakar jika dibuang akan membahayakan lingkungan sekitar. Hal seperti itulah yang sekarang aku rasakan. Kenapa? Ketika guru menjalankan fungsinya sebagai seorang pendidik berarti guru sedang melakukan proses membentuk perilaku dan karakter siswa. Namun kadang yang membuat risih itu ketika Pendidikan selalu di hadapkan dengan HAM. Dapat dipastikan guru pada posisi kalah dan sebagai pihak yang tidak berdaya. Lalu bagaimana proses pendidikan akan berjalan dengan baik, jika apapun yang dilakukan dalam proses mendidik dianggap menyalahi HAM? Yang nggak enak lagi jika kita dihadapkan dengan orang tua siswa yang lebay, kejadian kecil dibesarkan dan ditulis di media sosial dengan menuding sekolah dianggap tidak mampu mendidik.

Permasalahan pembullian biasanya berawal dari kebiasaan mengadukan siswa lain yang tidak dapat menyelesaikan tugas kepada gurunya. Seperti kita ketahui bahwa Siswa pada usia sekolah dasar di kelas rendah mempunyai kebiasaan melaporkan kepada gurunya jika ada temannya belum selesai mengerjakan tugas. Tetapi siswa tersebut ikut beristirahat, maka teman lainnya akan melaporkan kepada gurunya. Disatu sisi yang dilaporkan merasa tidak terima dengan laporan temanya kepada gurunya. Laporan teman tersebut dianggap menantang. Akhirnya terjadilah adu mulut yang kadang berakhir dengan saling berantem. Disatu sisi jika menjumpai orang yang usil merekam lalu menyebarkan melalui media sosial maka dapat dipastika akan merusak citra sekolah dan masyarakat akan menilai bahwa di sekolah tersebut masih terdapat bulliying atau belum bebas bulliying.

Mengatasi masalah bulliying yang merebak di banyak sekolah memang tidak mudah. Seperti menyemprot hama pada tanaman, sekali wusss. Langsung hamanya hilang, masih perlu pendekatan dengan banyak pihak dengan proses yang berliku, karena dalam menangani masalah bulliying masih terdapat banyak pihak yang berbohong dan mencari pembenaran diri. Sehingga sulit diungkapkan. Sebenarnya bulliying ini sudah ada semenjak dahulu dan tetap menjadi masalah serius yang membutuhkan penangan khusus dengan kolaborasi banyak pihak.

Bulliying baru diviralkan diera sekarang karena di anggap melanggar HAM,serta mengganggu kenyamanan siswa lain secara psikologisnya dan yang lebih berbahaya lagi masalah bulliying berujung pada masalah perundungan atau menggunakan kekerasan fisik. Ini yang sangat memprihatinkan dan mengkhawatirkan.

Saya mencoba menelusuri mengapa anak anak usia sekolah dasar melakukan bulliying? Ternyata sebagian besar siswa yang melakukan bulliying berawal dari latar belakang keadaan rumah tangga orang tua siswa. Mereka yang suka melakukan bulliying biasanya karena pola asuh yang salah, sering melihat orang tuanya bertengkar atau anggota keluarganya bertengkar akhirnya anak anak tersebut meniru gaya orang terdekatnya,yang dia lihat setiap hari, sedangkan korban bulliying biasanya adalah anak yang kurang punya rasa percaya diri, lemah , sering sakit, atau tidak berprestasi biasanya dipakai bahan untuk bulliying, kalau korban yang di bulli lemah maka yang membulli semakin gusar dan mulai melakukan bulliying disertai kekerasan fisik kalau di lawan terjadilah perkelahian kalau tidak dilawan maka korban bulliying semakin menderita baik secara lahir maupun batin.

Untuk mengatasi permasalah seperti itu maka solusi yang terbaik adalah dengan mengadakan berbagai macam kegiatan yang menumbuhkan perasaan kasih sayang antara sesama, menghargai, menghormati teman, disiplin terhadap diri sendiri dengan melakukan kegiatan makan bersama serta sering mengadakan kegiatan berbagi. Kegiatan makan bersama / berbagi akan menumbuhkan persaudaraan , dan semoga dapat mengurangi bulliying .

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post