BENARKAH KITA MEMPUNYAI CITA CITA?
#TANTANGAN GURUSIANA HARI KE 2
BENARKAH KITA MEMPUNYAI CITA CITA?
Apa sih perbedaan antara cita cita dengan keinginan? Sama, beda tipis, apa beda banget? Kalau menurut aku sih” beda banget” tapi nggak tahu dech kalau menurut orang lain, ini berdasarkan pengalaman masa kecilku saja. Antara cita citaku dan keinginanku sangat bertolak belakang, aku tidak mempunyai cita cita tetapi aku mempunyai banyak keinginan. Untuk lebih bijaknya akan aku coba mencari kebenarannya di kamus KBBI apa arti cita-cita dan apa arti keiinginan. Menurut KBBI Cita cita itu sebenarnya adalah keinginan (kehendak) yang selalu ada didalam pikiran, atau tujuan yang sempurna yang akan dicapai atau dilaksanakan. Sedangkan keinginan adalahperihal ingin,Hasrat,kehendak atau harapan ….. Lohh kalau pengertian di KBBI anatara cita cita dan keinginan kok sama (bingung juga aku). Tapi realitanya tidak sama kan? Kok bisa? ya bisa dong…. Coba kita ingat ingat pada waktu kita kecil dulu. Aku sering ditanya oleh Ibu guruku di Sekolah Dasar “ Apakah kamu punya cita cita Nak? Dan aku hanya bisa mengangguk tanda isyarat bahwa aku juga mempunyai cita cita. Tapi ketika ditanya lagi apa cita citamu ? aku hanya diam terpekur menghitung ubin dan menggosok gosokkan kaki di lantai ubin. Aku sangat malu untuk menyebutkan cita citaku, dan aku tidak mau jika orang lain mengetahui cita citaku, aku takut jika nanti ada orang lain yang menertawakan cita citaku.
Ketika Ibu Guru berbicara tentang cita cita, teman temanku berebut bicara mereka ingin menjadi dokter, mungkin dianggap pekerjaan menjadi dokter ringan(pada masa kecilku dulu) kata teman temanku sekali menyuntik pasien sudah dapat uang banyak, kalau satu kali suntikan kepada pasien akan mendapat uang 50 ribu, nah kalau ada sepuluh pasien sudah mendapat uang 500 ribu itu pemikiranku dulu pada waktu masih kecil,selanjutnya teman temanku berebut menjadi polisi, menjadi tentara, hakim,dan guru. Dari sekian banyak cita-cita yang disebutkan teman temanku yang paling favorit adalah menjadi dokter. Dan akupun tetap menunduk terpekur, aku tidak berani mengungkapkan cita citaku karena orang tuaku tidak mempunyai biaya untuk sekolahku jika aku ikut ikutan mempunyai cita cita menjadi dokter, aku juga tidak berani menyebutkan menjadi guru karena memang aku tidak ingin menjadi guru. Bagiku menjadi guru sangat sulit karena harus menjadi artis didepan kelas, menatap matanya teman temanku saja aku berani apalagi harus berbicara dihadapan mereka.
Kenyataannya sekarang aku menjadi guru dan sangat mencintai profesi ini. Mulut rasanya capek kalau sehari tidak berbicara lohhh?? Padahal guru bukan cita citaku. Sampai hari ini aku tidak mempunyai cita cita khusus. Tapi berbeda dengan keinganku kok banyak sekali ya. Aku pingin punya ini dan itu, aku pingin mewujutkan keinginanku yang ini dan itu kalau dihitung hitung ada lima kainginan besar dan sepuluh keinginan kecil kecil. Sekarang pertanyaannya apakah cita cita jumlahnya banyak seperti keinginan? Cita cita itu biasanya cuma satu atau kalau satu tidak tercapai pindah ke cita cita yang satunya tetapi keinginan? Kalau belum tercapai rasanya belum puas dan belum lega, Jadi beda banget kan antara cita cita dan keinginan?, Apakah kita sudah mempunyai cita cita dan mengawal cita cita sejak dini? Yukkk benahi cita cita dan keinginan kita agar balance.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
hihihi......
Saya dulu pingin jadi tukang pijet..keren gitu..