CATATAN LEBARAN HARI KE 3 (CERITA FITRI)
#TANTANGAN GURUSIANAN HARI KE 41
CATATAN LEBARAN HARI KE 3 ( CERITA FITRI) Rasanya sudah bosan setiap kali fitri curhat kepadaku. Tetapi memandang mata polosnya dan rengekannya agar aku mendengarkan cerita hidupnya membuatku mau tidak mau harus memasang telinga. Ketidakmauanku mendengarkan cerita hidupnya bukanya tidak beralasan, aku belum cukup mental mendengarkan hal hal yang memacu emosiku kadang membuatku terpaksa memberikan penilaian sefihak kepada seseorang. Dan ini yang aku tidak mau. Mbak Mut adalah ibu fitri yang dinikahi oleh Cak To dua puluh lima tahun yang lalu. Mbak Mut adalah kakak misanku karena ibunya mbak mut adalah budheku. Cuma sayang hidup mbak mut kurang beruntung karena budheku meninggal dunia ketika melahirkan mbak mut. Otomatis mbak mut dan dua orang kakaknya di asuh oleh budhe budhenya dari kerabat ayah mbak mut. Mbak Mut tumbuh menjadi perempuan cantik. Tetapi mempunyai pribadi sensitif, sedikit cerewet dan gaya bicaranya yang kadang kadang agak "Nyelekit".Maklum semenjak lahir tidak merasakan kasih sayang seorang Ibu.Mungkin sudah bawaannya seperti itu. Kecantikan mbak mut membuat cak to jatuh hati. Rasa kasih sayang cak to tidak mempertimbangkan pribadinya.Sehingga pernikahannya segera dilangsungkan. Sepuluh tahun semenjak pernikahannya mereka hidup bahagia hingga ketika sebuah prahara menimpa rumah tangganya Cak to di PHK karena peternakaan ayam tempat dia bekerja kolep. Cak To tidak putus asa dia pindah pekerjaan sebagai Tukang ojek.inilah awal petaka rumah tangganya. Berpindahnya pekerjaan cak to ini ternyata tidak menjadikan mbak mut senang. Pasalnya mbak mut sangat cemburu kepada cak to.ada pelanggan cak to seorang janda muda yang rupanya suka kepada cak to, dan rupanya mereka menjalin perselingkuhan. Pertengkaran demi pertengkaran terjadi . Tidak ada yang saling mengalah dan mau mengerti hingga aku menganggab mereka berdua sangat menikmati pertengkaran itu. Hal itu terbukti karena semua keluarga besar kami mencoba menasehati dan memberikan solusi untuk mengurai masalah keluarganya nyatanya semua sia sia. Fitri adalah anak mbak mut dan cak to yang sudah lulus SMK, kini fitri ikut bekerja di rumahku, menjadi kasir di toko bunga kami. Kini fitri telah dewasa dan mempunyai seorang kekasih hati. Tetapi dia sedih dan malu setiap hari mendengarkan pertengkaran orang tuanya yang tak kunjung padam. Hampir setiap hari mata fitri sembab karena menangis. Banyak hal yang diutarakan fitri kepada ku semua permasalahan orang tuanya, (masalah terakhir yang berkembang cak to cemburu dengan tetangganya mbak mut sampai mau terjadi pembunuhan) tragis memang. Sampai hari inipun keluarga besar besar kami tidak bisa membantu mempertemukan kedua suami istri itu.Mereka mengambil jalan perpisahan walaupun belum bercerai. Sedangkan Fitri ingin orang tuanya rukun dan bersama kembali karena calon mertua fitri akan melamar ke rumah fitri. Mana mungkin akan menyuguhkan masalah keluarganya yang tak kunjung henti?.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar