CERITA DALAM KELASKU
Cerita dari dalam kelas Oleh Prapti Noer SDN Torongrejo 03 Siang ini Bu Santi guru kelas 6, meminta ijin kepada saya untuk berobat ke dokter "Bu,mohon maaf tensi saya agak naik saya mohon ijin mau periksa ke dokter dulu nggih" saya memandang wajah lelahnya yang agak pucat. Dan saya mengiyakan dengan sedikit pertanyaan dan nasehat, Bu.. yang penting kita sudah berusaha maksimal, saya tahu jenengan sudah maksimal mengajar anak anak, masalah hasil kita serahkan kepada Allah saja . Bu Santi mengangguk pelan, sambil tertunduk pasrah dia mengeluh " lha ya itu bu anak -anak ini bagaimana, padahal mulai kemarin saya sudah melatih soal soal ujian tahun lalu dan ketika saya buat ulangan ternyata hasilnya masih belum maksimal, masih banyak anak-anak yang mendapat nilai dibawah KKM, terus apa yang harus saya lakukan selanjutnya? Mata polosnya berkaca- kaca rupanya dia tidak sanggup menanggung beban berat mengajar kelas 6 yang memang luar biasa malasnya. Saya menjawab keluhan bu Santi dengan sedikit bergurau" diajak piknik dulu bu " atau adakan pembelajaran auting di luar kelas biar anak anak mendapat pengalaman belajar baru lebih konstektual jawab saya mencoba memberikan solusi. " tetapi jika hari ini tidak ada jam pelajaran yang sangat penting apakah saya boleh masuk ke kelas jenengan? Saya akan mencoba bertanya jawab dengan anak anak dan saya akan mencoba membuat komitmen bersama mereka. Dengan sedikit nasehat dan contoh tuntutan kehidupan di era zaman digital serta kata kata bijak saya mencoba berdialog dengan anak- anak kelas 6, memasuki kelas 6 memang membuat tensi bisa naik, dengan jumlah siswa yang lumayan banyak dan kegaduhan yang diciptakan oleh mereka semakin membuat sesak napas bagi siapapun yang masuk ke kelasnya. Dan saya tak menyangka ketika saya bertanya " anak -anak dari satu kelas ini siapa yang orang tuanya tidak pernah datang dalan kegiatan istiqosah? " seorang anak laki-laki ganteng mengacungkan telunjuknya " saya bu" saya kaget dan merasa bahwa anak ini benar benar sportif dan jujur dia berani mengakui dihadapan semua temanya. Dia bernama Gerin, dia ditakuti oleh teman -temanya karena terkenal nakal, usil, dan suka narget. Cukup dengan sedikit siulan jari telunjuknya maka semua temanya akan mematuhinya. Masalah inilah rupanya yang membuat Bu Santi guru kelas 6 tensinya menjadi naik, pasalnya Gerin sering tidak mengerjakan PR maupun tugas yang diberikan oleh Bu Santi, dia juga sering membantah kepada Bu Santi, dikarenakan Bu Santi adalah guru baru disekolah itu maka Bu Santi sangat kebingungan mengatasi masalah didalam kelasnya. Maka saya sangat heran ketika Gerin dengan sportif mengakui segalanya di hadapan saya. Matanya berkaca- kaca ketika dia menuturkan bahwa ayahnya sudah tiada semenjak dia masih sekolah taman kanak -kanak, kakak perempuanya mondok dipesantren, kakak laki-lakinya dulu juga pernah sekolah di SD ini sangat nakal dan jagoan, sekarang menjadi sopir truk di Sumatra. Dan otomatis Gerin hanya tinggal bersama Ibunya. Setiap pagi ibunya berjualan jamu gendong berkeliling kampung, nanti ketika Gerin pulang dari sekolah dia hanya bertemu Ibunya sebentar sampai kira kira pukul 14.00 selanjutnya Gerin tidak pernah tahu ibunya bekerja apa dan pergi kemana karena setiap hari ibunya pulang ke rumah pukul 06.00 pagi.Kemana???. Deg...plas rasa jantung saya mendengar penuturan Gerin. Tak terasa air hangat memenuhi penjuru ruang kelopak mata, saya merasakan betapa sepi dan sendiri hidup dia,siapa yang menemani dan mengajarinya ketika belajar, rupanya inilah jawaban dari kenakalan Gerin selama ini kenapa dia tidak pernah mengerjakan PR atau tugas -tugas yang telah di berikan wali kelasnya. Siapa yang menemaninya ketika akan tidur, dia sendirian dan pasti berusaha melawan segala ketakutan. Ahh.. Gerin kecil. Siapa yang membacakan dongeng dan membelai lembut rambutnya ? Gerin kecil yang nakal ternyata menyimpan cerita luka dalam hidupnya.Mudah mudahan suatu saat nanti Gerin menjadi orang sukses didunia dan di akherat Amin YRA....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Perut saya mules bu kalau ada kisah siswa yang dari rumah sudah membawa masalah dan di sekolah membuat masalah. Ini tantangan kita bu
Iya bu betul sekali