CERITA DALAM KELASKU
CERITA DARI DALAM KELAS ( Part 7) Kupungut buku usang yang lusuh. Darimana datangnya buku usang ini. Lagian jaman now kok ya masih ada buku usang macam ini. Tapi ketika kubuka lembar demi lembar tulisan yang tertera disana aku terhanyut dalam coretan penulis Sang empunya buku ini. Ternyata buku usang yang aku temukan di kolom meja kelas berisi curhatan seseorang , ya tepatnya semacam buku harian.Tapi buku harian siapa? Masak anak anak kelas 6 menulis curhatan seperti itu. " Ayah... malam- malam ku lalui dengan menghitung bintang dilangit, dari jendela rumah kita sangat jelas terlihat susunan gugusnya membentuk macam macam bangun yang aku tidak pernah mengerti apa maknanya. Ayah... malam- malamku lalui dengan berbicara dengan bulan sampai bulan mengenalku dan mengajaku bermain kerumahnya. Tahukah engkau wahai ayah? apa kata bulan kepadaku? "Salma datanglah kemari lihat sinar lembutku yang kupancarkan setiap hari, dari sini kau akan melihat dimana ayahmu berada, kau dapat mencarinya dengan sinar lembutku . Kau dapat menemuinya dengan tangga tangga rindu yang telah kau susun setiap hari". Aku membaca dua curhatan dari buku usang itu semakin penasaran ingin membuka bukanya. Haduhh... ada -ada saja, setiap hari saya menemui masalah masalah pelik anak- anak dari kelas saya. Tunggu dulu ,,,tadi pada halaman pertama menyebut nama Salma berarti buku ini kepunyaan Salma...aku mencoba memanggil Salma untuk menanyakan buku yang aku temukan tadi. Salma mendekatiku gadis tembem dengan body agak bulat karena obesitas tersenyum manis. Salma anak yan manja, dia termasuk salah satu muridku yang paling dekat denganku, sebagai pengurus kelas Salma sering berdiskusi dan memberikan banyak masukan untuk kebaikan kelas. Aku senang sekali saat anak anak di kelasku hidup rukun saling membantu dan saling menyayangi. Pendidikan karakter inilah yang selalu aku selipkan dalam setiap mata pelajaranku , pendidikan saling berbagi dan peduli dengan sesama teman, dan ini sudah tercipta di kelas 6. Salma merajuk ketika aku panggil, aku pikir Salma termasuk gadis kuat dan bandel maka dengan sedikit bergurau aku menunjukkan buku usang yang kutemukan tergeletak di kolom meja kelas. "Salma, ibu menemukan buku harian ini, di kolom meja kelas. Rupanya ada yang sengaja meninggalkan di kolom meja agar orang lain bisa membaca isi hatinya, aku yakin buku ini adalah milik salah satu temanmu. Kamu khan pengurus kelas pasti hafal dong ini buku siapa? . Salma melihat buku itu langsung menunduk malu. Dia bingung mau menjawab apa, mau mengakui itu bukunya tidak mungkin kalau tidak diakui buku harianya tidak akan sampai ditanganya kembali. Aku bersabar menunggu reaksi Salma selanjutnya, aku tetap yakin Salma adalah gadis kuat dan mandiri, itu terlihat dari keseharianya yang lincah.Salma cerdas dan rajin.Nilai harianya selalu nomor satu diantara teman temanya namun akhir akhir ini nilai Salma turun drastis dan setiap aku bertanya mengapa nilainya turun pasti jawabanya tidak apa apa. Mungkin buku harian Salma ini yang akan menjawab pertanyaan saya selama ini yang tidak pernah dijawab oleh Salma. Salma tetap membisu tidak bertanya juga tidak menjawab dan ketika aku bertanya " Salma papamu kerja dimana? Barulah dia menjawab bahwa papanya bekerja di Jawa Barat. " Saya kangen sekali dengan Ayah, bu.. Ayah saya adalah Ayah terbaik yang saya miliki, tapi kenapa Ayah tidak pernah pulang dan merindukan saya" Dan aku cuma diam membisu menjawab pertanyaan Salma.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar