CERITA LEBARAN HARI KE 5 (HALAL BIHALAL MEMBAWA BERKAH)
#TANTANGAN GURUSIANA HARI KE 43
CERITA LEBARAN HARI KE 5 (HALAL BIHALAL MEMBAWA BERKAH)
Bangun tidur pagi ini, cepalalgia kembali menyerang. Kepala serasa di timbuni batu sebesar kepala kerbau. Terasa nyut-nyut dan badanpun sangat kaku. Capek sekali terutama di daerah pinggang, untuk membungkuk berwudu saja saya merasa sangat susah, apalagi mata ini malas sekali diajak membuka diri, masih sangat mengantuk, padahal hari ini adalah hari pertama masuk sekolah. Ditambah kepala yang berat, dan badan yang sangat capek ini membuat hati serasa tarik ulur dalam gamang untuk berangkat menunaikan tugas negara.
Sebenarnya sakit kepala yang saya rasakan ini sangat beralasan, pasalnya sudah dua hari ini saya kerja ekstra menjadi chef di rumah sendiri. Itu lantaran di kampung saya mengadakan acara halalbihalal sekaligus pembukaan awal untuk seluruh kegiatan sosial satu tahun ke depan. Alhamdulilah, rumah saya digunakan sebagai destinasi para pejabat, para ulama dan Kiayi. Dipilihnya rumah saya sebagai destinasi cukup beralasan, hal ini karena rumah saya dekat dengan tempat kegiatan, mau tidak mau namanya didatangi tamu apalagi tamunya adalah tamu istimewa tentunya saya merasa gupuh, lungguh, dan suguh itu yang saya siapkan dalam acara malam itu.
Undangan yang disebarpun tak tanggung-tanggung. Ada sekitar 1000 undangan yang akan hadir. Pembicara untuk acara halalbihalal kali ini adalah seorang kiai kondang yang didatangkan dari Kota Babad Lamongan. Pada kesempatan itu hampir seluruh pejabat di Kota Batu juga di undang, seperti Bapak Wali Kota, Kapolres, Kapolsek, Ketua MUI Kota Batu, Ketua NU sampai Ketua RT dan RW. Pokoknya komplet.
Warga kampung saya memang sangat kompak. Kami semua bahumembahu menyiapkan acara itu. Para pemuda mempersiapkan tempàt kegiatan yang didekorasi dengan tema Negara Mesir dan Padang Pasir. Saya pribadi waktu itu sempat berpikir tentang kejanggalan tema itu. Temanya kok Mesir dan Padang Pasir? Apakah nyambung antara acara halal bihalal di kampung saya dengan Firaun ya…? Bahkan di dalam dekorasinya terdapat patung spink dan piramida. Saya hanya garuk-garuk kepala karena bingung memikirkan keterkaitan tema dekorasi kegiatan halal bihalal. Ah sudahlah…
Hari yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba juga, yaitu hari Minggu, Kesibukan yang luar biasa saya rasakan. Sampai-sampai saya tidak sempat makan maupun beristirahat. Tetapi capeknya badan ini seakan sirna setelah kedatangan tamu undangan VIP yang cukup banyak hadir pada malam itu.
Sayangnya malam itu saya tidak sempat menjadi penerima tamu di depan rumah sehingga tidak mengetahui siapa saja tamu yang hadir dan berkenan berkunjung ke pondok saya. Namun ketika suami mengatakan kalau Pak Wali sudah berada di dalam rumah, lutut saya langsung gemetaran, saya bingung menyiapkan jamuan makan malam untuk tamu undangan yang datang dan keinginan saya untuk menghormati tamu yang baru datang, kebingungan saya membuat diri saya semakin panik. Akhirnya saya tidak sempat menemui Pak Wali. Edisi kecewa….
Dalam sambutanya pada acara Halalbihalal malam itu ada salah satu hal spektakuler yang disampaikan oleh Pak Eddy pada acara halal bihalal kemarin malam, sebuah gagasan yang membuat hati saya sangat trenyuh, Pak Eddy meluncurkan sebuah program mulia yang terangkum dalam sebuah rencana Pemerintah Kota Batu untuk memberikan uang santunan kepada para janda duafa dan kaum papa yang telah berusia 65 tahun keatas sebesar 500 ribu hingga 1 juta rupiah setiap bulanya banyak mata wanita tua yang meneteskan air mata mendengarkan pernyataan itu, sungguh mereka sangat bahagia karena mereka masih dapat melangsungkan kehidupanya dalam keriput tangan-tangan tuanya. Barakallah Pak ,, Sungguh mulia hati bapak.
Saya langsung baper mendengar program mulia yang akan diluncurkan oleh Pak Wali, naluri perempuan saya langsung bekerja dalam hati. Betapa mulianya program itu, karena selama ini belum pernah ada seorang pejabat yang memikirkan kelangsungan hidup para janda duafa yang renta dan sudah tak mampu lagi bekerja. Alhamdulilah, akhirnya ada yang memikirkannya. Sekali lagi hal itu menambah rasa kagum saya atas sikap Pak Eddy yang santun dan peduli kepada rakyat. Pak Eddy yang selalu memikirkan kesejahteraan isi perut orang lain. Salut untuk beliau.
Program Pak Eddy dan Pemkot Batu sebenarnya sudah sangat Klop dengan program yang di luncurkan sebelumnya dimana setiap bulan para janda tua duafa mendapat tunjangan berupa beras sebesar 10 kg, nah kalau sekarang oleh Pemerintah Kota Batu akan diberi tambahan uang insentif kepada mereka yang sangat membutuhkan tentu semakin menambah kesejahteraan hidup para janda dhuafa tersebut, mudah-mudahan amal ini semakin berkah untuk kelangsungan hidup mereka. Oalah air mata saya menetes tak terbendung membayangkan diri sendiri bila tua nanti.
Pak Eddy, terimalah rasa terima kasih kami dari wong Mbatu untuk bapak dan Pemerintah Kota Batu yang sukses membantu pendidikan gratis di Kota Batu, pemberian nutrisi untuk seluruh siswa di Kota Batu, juga program gratis melahirkan untuk ibu hamil. Bravo, KWB!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar