Suprapti Prapti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

CORONA DAN TRANSFORMASI PENDIDIKAN

#TANTANGAN GURUSIANA HARI KE 71

CORONA DAN TRANSFORMASI PENDIDIKAN

Pandemi Covid 19 telah memaksa masyarakat dunia untuk berhenti sejenak dalam pusaran waktu memenuhi target dalam tuntutan kecepatan aktivitas dan gaya hidup, pandemi ini telah mengembalikan manusia pada fitrahnya, mengembalikan manusia kepada sebuah rasa yang semakin langka di miliki oleh masyarakat modern, menurut Mc Leland, ada tiga ciri masyarakat modern yaitu Sosial Mobilization,Culture Ekspansion dan growth economics oriented,(Nurbani Nu Global Lawan Corona) rasa yang hampir sekarat yang telah lama ditinggalkan oleh para penghuninya yaitu kita sebagai manusia. Rasa itu adalah kasih sayang seutuhnya didalam berkeluarga yang telah lama hilang karena kasih sayang orang tua telah lama digadaikan kepada para pengasuh di tempat-tempat penitipan anak, kepada guru guru yang sekolahnya melaksanakan ful day school, kepada para Kyai di dalam Pondok Pesantren, kita juga telah lama mencari Tuhan di tempat tempat ibadah dengan sejumput riya sehingga mengaburkan tujuan ibadah hingga merubah warna putih menjadi abu abu, kita juga telah lama sibuk memantaskan diri dengan gaya hidup manusia modern yang menggelar keimanan sebagai pencitraan padahal sejatinya rasa patuh, tunduk akan menghasilkan kedamaian itu berada di dalam hati setiap umat manusia yang telah lama kita terlantarkan, kita terlalu disibukkan dengan target dan tuntutan, kita disibukkan dengan pujian dan kebanggaan hingga corona memaksa kita untuk berputar arah kembali kepada fitrah dan hakekat hidup manusia.

Pandemi Covid 19 di Indonesia, memberikan tantangan besar kepada semua aspek termasuk dunia Pendidikan. Pandemi ini memaksa kita mematuhi kebijakan social distancing atau physical distancing (jaga jarak fisik) untuk meminimalisir persebaran covid 19. Kebijakan ini adalah upaya untuk memperlambat laju persebaran virus di tengah masyarakat. Pemberlakuan Physical Distancing yang secara tiba-tiba telah memberikan efek kejut yang luar biasa di seantereo negara. Karena kita ternyata belum siap secara moral dan material, kompetensi guru maupun kepala sekolah untuk menguasai aplikasi pembelajaran yang di tawarkan secara daring masih rendah. Namun sekarang kita dipaksa untuk menguasai tekhnologi, dan itu adalah sebuah keharusan tidak ada tawar menawar lagi dimasa-masa sulit seperti saat ini.

Hari ini kita memasuki era baru untuk membangun kreativitas walau sementara kita tak mampu berkolaborasi secara langsung, namun masih berkesempatan berkolaborasi secara daring, membangun inovasi pembelajaran,mengasah skill bersama keluarga untuk menumbuhkan karakter dan meningkatkan kualitas diri dengan perubahan system cara pandang dan pola interaksi kita dengan tekhnologi, kini saatnya kita menjadi kepompong untuk segera bertransformasi demi manusia unggul Indonesia maju. Salam Merdeka Belajar

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post