GADGET DAN KEHARMONISAN KELUARGA
#TANTANGAN GURUSIANA HARI KE 52
GADGET DAN KEHARMONISAN KELUARGA
Sore itu di sebuah ruangan bimtek untuk guru, saya bertemu dengan seorang teman baru. Meskipun baru berkenalan, kami merasa sangat akrab. Saya tidak pernah menduga bahwa teman baru tersebut memilih saya sebagai teman curhatnya.
"Bund ini suami kedua saya" sambil menunjukkan foto laki laki paruh baya yang usianya sekitar enam puluh lima tahun, sebenarnya dalam hati kaget karena menurut saya seharusnya pantas menjadi ayahnya. Sedangkan teman yang baru saya kenal ini masih sangat muda usianya sekitar empat puluh tahun, wajahnya sangat cantik dan ramah itu mungkin yang membuat kami cepat akrab. Kami merasa ada chemistry dengannya.
"Lho suami pertama mbak kemana ? meninggal atau menikah dengan orang lain?" “Menikah dengan orang lain bund, saya sudah nggak tahan menjadi istrinya”. “ Lho,Kenapa?” “Saya merasa di eksploitasi terus menerus Bund, saya bekerja membanting tulang mengajar di beberapa sekolah untuk mencari tambahan uang, ehh… ternyata uang kami selalu ludes. Gaya hidup dia sepeti bos. Dia tidak mau bekerja dan hanya main gadget sepanjang hari.
“Berapapun uang yang saya berikan untuk tambahan modal bekerja selalu habis, kami bangkrut.Ternyata dia hanya memanfaatkan saya karena uang tersebut ternyata diberikan kepada perempuan lain. Hal ini baru saya ketahui ketika gadgetnya ketinggalan, Bunyi whatsapp yang terus menerus menggelitik hati saya untuk mengetahui siapa pengirim whatsapp tersebut. Saya kaget bund, ternyata dia itu WIL suami saya. Gara- gara gadget itu bund, rumah tangga saya bercerai berai”. Keluhnya mengakhiri pembicaraan kami sore itu.
Dan nasib saya sendiri? Cerita kami sama, di dalam rumah besar ini sebenarnya tidak ada yang kurang untuk mengurai kebahagiaan bahtera rumah tangga, suami saya seorang pengusaha yang cukup sukses, ekonomi keluarga saya cukup mapan, dan anak anak saya adalah tipe anak yang penurut dan taat kepada orang tua. Namun ternyata di balik kebahagiaan yang terpedar di dalam rumah besar saya, hanya kesunyian dan kesepian, tidak pernah sedikitpun terdengar suara tangis anak kecil atau sendau gurau maupun teriakan berebut makanañ seperti yang saya alami di saat masih kecil dulu, walaupun di rumah ini kami sekeluarga berlima. Hal yang sering membuat hati saya menangis, ketika kami berkumpul bersama dalam ruang keluarga atau di dalam ruang makan harusnya ada canda tawa dan cerita dari lelah dan capeknya aktivitas kami seharian. Namun tidak demikian karena semua asyik dengan gadget masing masing. Tidak ada yang bersuara apalagi bercerita, walaupun secara fisik kami bersama tetapi hati kami tidak bisa bersama . Hubungan keluarga saya hanya sebatas formalitas tanpa kebersamaan.
Dari sekian banyak cerita teman yang tercerai berai dengan keluarganya atau yang mengalami permasalahan lainnya sebagian besar penyebabnya berasal dari perpisahan mereka dikarenakan pengaruh gadget.
Begitulah hampir setiap hari saya mendengarkan keluh kesah teman baik laki-laki maupun perempuan yang mengeluhkan penggunaan gadget yang telah mengeksekusi keharmonisan keluarga mereka.
Memasuki dunia globalisasi seperti saat ini tentu tidak mudah memanajemen penggunaan gadget, berdampak positif saja. Semua hal baru di dunia ini akan berdampak positif dan negatif, tinggal bagaimana kita menyikapinya.
Di Era modern seperti sekarang, produksi gadget terupdate dipergunakan untuk memudahkan manusia dalam beraktifitas. Salah satu gadget yang kita temui saat ini adalah telepon seluler. Disekitar kita sering kita temui bahwa anak anak TK sampai SMU menggunakan telepon seluler sebagai pendukung proses belajar, baik di sekolah maupun di rumah. Namun penggunaan yang berlebihan ternyata menjadikan efek berbahaya bagi perkembangan mental dan kesehatan anak.
Salah seorang psikolog menyampaikan tentang efek kecanduan gadget bagi perkembangan anak. Seorang anak yang mengalami kecanduan gadget dapat mengalami gangguan berkomunikasi secara verbal karena anak tersebut tidak terlatih untuk berkomunikasi secara langsung di dalam masyarakat dan juga dalam tingkatan yang lebih tinggi dapat membuat anak menjadi hiperealitas. Hiperealitas adalah kecenderungan membesarkan sebagian fakta dan sekaligus menyembunyikan fakta lain atau tanda lenyapnya realitas atau objek representasi digantikan dengan ha -hal yang bersifat fantasi, fiksi dan halusinasi. Sering kita melihat dan membaca berbagai berita yang berada disekitar kita tentang perilaku anak-anak yang berubah. Perilaku yang ditampilkan mereka jauh dari kepribadian dan budaya bangsa Indonesia, mereka berubah menjadi berani kepada orang tua, suka berkelahi antar pelajar, menjadi merampok, membunuh, hamil diluar nikah , pesta seks, mereka menjadi malas beribadah, belajar, dan enggan diajak bersilaturohmi,serta malas mengurus diri sendiri. Dasyatnya efek gadget sama dengan narkoba.
Dampak negatif lain dari penggunaan gadget sangat berpengaruh terhadap perilaku sosial anak, mereka akan berubah menjadi pribadi ego dan menutup diri, hal ini akan berpengaruh terhadap pribadi siswa apabila dia berinteraksi secara langsung dengan orang lain akan cenderung bersikap emosional dan kehilangan makna interaksi sosial. Memiliki gadget pada zaman sekarang bagaikan memilih salah satu sisi mata uang setara dengan makan buah simalakama dimakan bapak mati tidak dimakan ibu yang mati. Memilih salah satu sisi mata uang juga tidak mudah. Jika dihilangkan salah satu sisinya maka akan berpengaruh terhadap sisi lainnya sehingga menjadikan uang tersebut tidak akan laku.
Gadget di zaman sekarang erat hubunganya dengan kehidupan dan aktivitas sehari hari, fungsi gadged menjadi kebutuhan primer menggantikan kebutuhan makan. Orang rela tidak makan daripada tidak mempunyai paketan internet, gadget menjadi kebutuhan primer yang wajib di penuhi. Dengan adanya gadget apa yang tidak dimudahkan?, Semua informasi yang kita terima menjadi serba cepat sesuai dengan tuntutan zaman, semua hal yang kita butuhkan menjadi serba mudah untuk mendapatkan, terbukti penggunaan gadget secara bijak sangat membantu kebutuhan manusia.
Oleh sebab itulah dibutuhkan sebuah cara cerdas dan bijak dalam dasyatnya arus teknologi global.untuk menjadikan gadget berfungsi dan berperan sesuai dengan substansinya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Salam kembali Pak Wahyu,,,
Saslam Literasi