HARI KETIGA DI RUMAHAJA LAWAN CORONA
#tantangan gurusiana hari ke 65
HARI KETIGA DI RUMAH SAHAJA LAWAN CORONA
Memasuki hari ketiga belajar di rumah, semua siswa masih enjoy, belum ada keluhan apapun, selain rasa senang. Bagi siswa, belajar di rumah dianggap sebagai bonus liburan corona, namanya juga anak-anak, walaupun beberapa kali pihak sekolah telah menjelaskan kepada mereka tentang apa Virus Corona itu?, bahayanya Virus Corana, bagaimana penularan virus dan bagaimana cara pencegahannya namun sebagian besar siswa pada waktu itu masih banyak yang belum paham dan menganggap belajar di rumah kali ini sama dengan liburan sebelumnya, asyik dan menyenangkan.
Okeylah, saya mahfum akan hal itu, maklum dunia anak anak. Dunia mereka adalah dunia permainan, dunia liburan dan dunia bersenang senang. Dan sekarang anak anak sedang menikmatinya, berada di rumah, belajar tanpa di target, belajar mandiri untuk menumbuhkan budi pekerti, belajar berkolaborasi bersama orang tuanya, karena banyak hal yang perlu di pelajari siswa selama masa belajar di rumah.
Sedangkan bagi guru guru, memasuki hari ketiga belajar di rumah, masih terus berdiskusi mencari formula yang pasti untuk berkreasi mengendalikan pembelajaran dari jarak jauh dengan seefektif mungkin dan sesimpel mungkin tanpa mengurangi makna belajar yang sesungguhnya, beberapa guru mencoba aplikasi belajar jarak jauh. Dan beberapa guru telah berhasil menggunakan aplikasi belajar jarak jauh ini walaupun sedikit tersendat sendat karena paketan data internet harus full agar lancar. Namun beberapa guru yang tergolong generasi tahun 60 an jelas berlari tunggang langgang mengikuti pembelajaran secara daring ini. Sehingga pembelajaran di lakukan tetap menggunakan vidio call , vidio atau whatsApp, Belajarpun berjalan lancar tanpa masalah,
Beberapa hikmah yang saya petik dari musibah penyebaran virus yang menimpa kita hari ini adalah, wabah ini telah mengembalikan hubungan hakiki seorang anak dengan keluarga terutama orang tua dalam mendidik, karena sejatinya pendidikan yang utama bagi seorang anak adalah pendidikan yang diberikan oleh orang tuanya. Orang tua harus selalu mengawal pendidikan yang diterima putra putrinya di sekolah sehingga tercipta sinergitas sebagai sebuah sarana untuk tumbuh kembangnya.
Hikmah yang kedua dari musibah ini adalah betapa berartinya waktu ketika ketika dapat bersama sama orang lain, karena sejatinya kita adalah makhluk sosial yang tidak akan mampu hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Maka ketika semua orang harus tinggal di rumah, dan dibatasi semua gerak geriknya, akhirnya kita sangat merasakan betapa berartinya masa itu, masa dimana kita selalu bersama. Dari kebersamaan demi kebersamaan telah membangun rasa, membangun etika, belajar saling menghargai, saling menghormati dan saling berbagi. Semoga musibah ini cepat berlalu sehingga kebersamaan yang tertunda hari ini dapat segera tergantikan di hari lain. Salam Sehat AyoLawanCorona
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar