KEKUATAN HATI
Kekuatan Hati
Oleh Prapti Noer SDN Torongrejo 03 Jarum jam berdetak pelan mengejekku dalam iramanya yang lembut . Suara detakanya syahdu namun tak mampu memadamkan bara kalbuku. Kudengarkan dengan seksama tiap ketukan irama detiknya. Masih tetap merengek dalam ketukan. Walau manja dia setia itu yang ingin aku pelajari dari sebuah jam dinding," Kesetiaan ". Sebuah kata yang mudah diucapkan namun sulit dilakukan. Bersama detak jam dinding kucoba mengais serpihan hati yang siang ini porak poranda. "Aku ini milik siapa? "Kutanyakan pada jam dinding yang berdetak. " kau milik Allah SWT" dia menjawab angkuh dan sinis. " mengapa kau disibukkan dengan mencari jati diri? Kau adalah manusia biasa tidak berdaya, bodoh, tidak punya apa apa" jam dinding memarahiku dalam bisuku. Aku terduduk merefleksi diri tentang jati diriku yang beberapa bulan ini hanyut dalam arus penghianatan, juga tentang penghambaan dan ambisi yang cukup melelahkan. Dan aku paling membenci penghianatan namun aku terseret pusaran aku lemah dan tidak mempunyai kekuatan untuk melawanya. Aku berusaha membela diriku kepada jam dinding yang berdetak " hatiku putih , hatiku bersih, aku berbicara jujur ,aku apa adanya, aku bukan perempuan munafik, mulutku terus menyerocos membela ejekan jam dinding. Jawaban jam dinding sungguh memukul hatiku yang semakin porak poranda tergilas oleh pelecehan dan penghinaan. " Di jaman sekarang jarang orang yang berpikir dan berhati sepertimu. Sekarang kemunafikan dan penghianatan menjadi pembiasaan dan kamu termasuk perempuan yang ketinggalan jaman jika kau berbicara seperti itu". Kutinggalkan jam dinding yang berdetak mengejekku. Kupunguti serpihan hatiku yang siang ini tinggal puing puing retak berserak. Kucoba mengumpulkan kepingan semangat dan kekuatan hati, bersama butiran linang air mata kupunguti untuk kurangkai kembali menjadi kekuatan hati , kan kutempelkan dengan perekat cinta putihku kutata dalam bingkai kesetiaanku namun bukan untukmu yang telah tega menghancurkan sekeping hati putihku. Akan kupersembahkan kesetiaan yang terkoyak ini untuk Sang Maestro yang telah bersemayam di sudut hatiku. Kepada senja yang pasti datang menjemput Kepada senja yang tak akan mampu menghindar Kepada senja sekeping hati yang hancur akan kusandarkan Kepada senja kekuatan hati akan ku tegakkan walau kau telah menghinakan KWB, 2 Desember 16
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar