Suprapti Prapti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

MEMPERSIAPKAN WORKSHEET SISWA, JIKA BELAJAR DARI RUMAH SAMPAI AKHIR TAHUN

TANTANGAN GURUSIANA HARI KE 88

MEMPERSIAPKAN WORKSHEET SISWA, JIKA BELAJAR DARI RUMAH SAMPAI AKHIR TAHUN

Beritanya untuk belajar dari rumah sampai akhir tahun masih simpang siur, namun saya merasa sangat galau jika hal itu memang benar benar terjadi. Semua orang sangat berharap wabah ini segera berakhir, sehingga dapat menjalani kehidupan normal lagi, sekolah , belajar, dan bergurau bersama. Namun hati semakin sedih Ketika realitanya bahwa belajar dari rumah terus diperpanjang, sampai kapan? sebagai antisipasi andai wabah virus corona (Covid-19) masih belum berakhir di Indonesia hingga akhir tahun, maka kami harus mampu menyiapkan skenario belajar dari rumah hingga akhir tahun 2020.

Berita yang membuat kami untuk segera memikirkan skenario belajar dari rumah saya baca pagi ini, dari Pelaksana Tugas Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah Kemendikbud Muhammad Hamid kepada CNN Indonesia.com, Jumat (24/4/2020 “Kita sedang siapkan kalau nanti belajar dari rumah ini bisa terjadi sampai akhir tahun,” Hamid mengatakan hingga hari ini tercatat sebanyak 97,6 persen sekolah sudah melakukan pembelajaran jarak jauh. Sisanya sebanyak 2,4 persen belum melakukan karena daerahnya tidak terjangkit corona atau tidak memiliki perangkat pendukung. Ambil nafas panjang dulu, kuatkan rindu untuk belajar ke sekolah, dan berpikir tentang menyiapkan skenario dan bahan ajar secara online dalam waktu sampai batas yang tak dapat di tentukan.

Dengan membaca banyak berita itulah kami bersiap untuk mengantisipasinya, diantaranya Untuk menyusun bahan ajar secara on line ( worksheet) kami lebih memfokuskan kepada penguatan pendidikan berbasis karakter dan literasi. Khusus ditekankan kepada Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis kelas, Berbasis budaya sekolah, Berbasis masyarakat.dengan membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi emas Indonesia Tahun 2045 guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan, mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia, serta merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi ekosistem pendidikan.

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan kebijakan pendidikan yang tujuan utamanya adalah untuk mengimplementasikan Nawacita Presiden Joko Widodo – Jusuf Kalla dalam sistem pendidikan nasional. Kebijakan PPK ini terintegrasi dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yaitu perubahan cara berpikir, bersikap, dan bertindak menjadi lebih baik. Nilai-nilai utama PPK adalah religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, integritas. Nilai-nilai ini ingin ditanamkan dan dipraktikkan melalui sistem pendidikan nasional agar diketahui, dipahami, dan diterapkan di seluruh sendi kehidupan di sekolah dan di masyarakat. PPK lahir karena kesadaran akan tantangan ke depan yang semakin kompleks dan tidak pasti, namun sekaligus melihat ada banyak harapan bagi masa depan bangsa. Hal ini menuntut lembaga pendidikan untuk mempersiapkan peserta didik secara keilmuan dan kepribadian, berupa individu-individu yang kokoh dalam nilai-nilai moral, spiritual dan keilmuan. Memahami latar belakang, urgensi, dan konsep dasar PPK menjadi sangat penting bagi kepala sekolah agar dapat menerapkannya sesuai dengan konteks pendidikan di daerah masing-masing.

Untuk menyusun worksheet yang sesuai dengan tuntutan pembelajaran abad 21 yang di butuhkan oleh setiap siswa dengan mengedepankan pembelajaran berbasis PPK, maka perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a. Bagaiamana siswa beradaptasi pada lingkungan yang dinamis dengan kualitas karakter relegius,nasionalis,kemandirian, gotong royong, integritas

b. Menanamkan pembiasaan berliterasi dasar kepada siswa dengan menerapkan ketrampilan dasar sehari hari siswa mengasah literasi bahasa, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital/TIK, literasi finansial, literasi budaya dan kewargaan

c. Meningkatkan kompetensi bagaimana siswa memecahkan masalah kompleks :berpikir kritis,kreativitas,komunikasi, kolaborasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post