Suprapti Prapti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MENGAPA TERJADI MISKONSEPSI LITERASI?

MENGAPA TERJADI MISKONSEPSI LITERASI?

MENGAPA TERJADI MISKONSEPSI LITERASI?

Miskonsepsi Literasi terjadi karena belum dipahaminya pengertian literasi oleh sebagian besar guru dan pihak sekolah, sehingga pengertian literasi hanya terbatas dari kegiatan membaca dan menulis. Literasi hanya sebagai tujuan dan cara dan kegiatan direduksi sebagai kegiatan membaca. Murid diminta aktif membaca diawal pelajaran tetapi tidak ada kelanjutanya setelah kegiatan itu dilakukan.

1 Pengertian Literasi

Literasi adalah suatu bentuk kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menulis,membaca dan menganalisis fenomena sosial dengan ilmu pengetahuan yang mendalam. Sedangkan pengertian literasi adalah melakukan kebiasaan berpikir yang disertai proses membaca, menulis, hingga akhirnya apa yang dilakukan dalam segala proses kegiatan literasi akan menciptakan karya nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.

2 Upaya sebagai pendidik untuk meluruskan miskonsepsi Literasi

Strategi yang pertama untuk meluruskan miskonsepsi kegiatan literasi di sekolah terletak pada bagaimana sebuah sekolah membuat cara untuk mendesain program literasi.Sehingga peserta didik akan dapat membedakan manfaat yang didapat.

Kunci yang kedua agar tidak terjadi miskonsepsi kegiatan literasi di sekolah adalah “GURU”, saat guru meneladankan praktik literasi di kelas sehari-hari. Seringkali guru hanya sibuk memberikan instruksi atau menjalankan program literasi seperti resep yang bisa direplikasi tetapi mereka lupa pentingnya contoh dari guru itu sendiri.

3 Program apa yang perlu di buat untuk melanjutkan program 15 menit membaca sebelum pelajaran agar miskonsepsi literasi dapat dicarikan solusi?

Beberapa tantangan yang dapat di berikan kepada peserta didik setelah kegiatan Ca 15' Belalai sebagai berikut: :

Membuat kaos sesuai dengan karakter tokoh,,Membuat menu makan siang sesuai dengan kesukaan tokoh, Menulis surat kepada penerbit buku tentang buku yang dibaca, Membuat cover buku,

Membuat puisi tentang tokoh, Membuat lagu tentang tokoh, Membuat video pendek dari cerita yang dibaca/difilemkan siapa actor dan aktris yang cocok untuk memeragakan tokohnya, Membuat boneka, Membuat poster, kartu, Membuat buku pintar, Membuat tas sekolah bertuliskan nama tokoh idola, Membuat cerita bergambar tentang cerita yang baru di baca

5 Lima Miskonsepsi Literasi :

1. Aktif membaca tidak akan berguna tanpa membaca aktif

2. Belajar untuk membaca tapi tidak membaca untuk belajar

3. Kemampuan membaca dan kemampuan menulis saling berhubungan

4.Literasi bukan disposisi atau potensi yang tidak bisa di kembangkan

5.Belajar untuk membaca dan membaca untuk belajar adalah dua hal yang berbeda

Penulis menyadari bahwa literasi bukan hanya tentang kemampuan membaca saja, melainkan menjadi keterampilan yang harus dipraktikkan secara nyata dan kebutuhan relevan untuk masa kini dan masa depan. Tugas kita sebagai guru adalah merancang program literasi sekolah yang menyenangkan untuk murid selama proses kegiatan pembelajaran

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post