MENGGERAKKAN LITERASI DENGAN NGOPI BARENG
#TANTANGAN GURUSIANA HARI KE 9
SERI SEKOLAH LITERASI
MENGGERAKKAN LITERASI DENGAN NGOPI BARENG
Istilah coffee morning biasanya dipakai oleh para kepala SKPD dalam rapat koordinasi setiap hari senin, tetapi kali ini saya memberanikan diri untuk meminjam istilah coffee morning untuk menggerakkan literasi di sekolah saya. Cuma istilahnya bukan coffee morning tapi ngopi bareng ala Pak de- Pak De yang suka cangkrukan di warung kopi sambil berbicara ngalor ngidul. Menurut penelitian dari hasil cangkrukan di warung kopi itulah akan muncul ide ide cemerlang hasil kolaborasi, sharing and growing bareng. Saya sependapat bahwa berawal dari kehangatan segelas kopi akan dapat merajut sebuah rasa, tentang persahabatan, tentang karir, tentang bisnis tentang apapun bisa dibicarakan dengan segelas kopi. Bahkan saya membaca filosofi tentang kopi bahwa” Secangkir kopi yang di nikmati seolah berkata bahwa yang hitam tidak selalu kotor dan yang pahit tidak selalu menyedihkan dan sesempurna apaupun kopi yang kita buat maka tetap ada sisi pahitnya”. Yailahh ini mirip dengan program literasi yang akan di laksanakan di sekolah saya
Namanya saja sebuah program, tentu ada pernak perniknya, ada sisi harapan dan tantangan, bahkan ada sisi positif dan negatifnya. Kali ini yang akan kita bicarakan adalah bagaimana upaya sebuah sekolah dapat menggerakkan program literasi di sekolahnya.
Literasi ibarat segelas kopi ketika baru dihirup baunya akan terasa harum, namun ketika di minum akan terasa pahit .Literasi juga sama dengan kopi, ketika literasi hanya berupa poster ataupun slogan sangat ringan dibicarakan tapi tidak mudah dilakukan. Menggerakkan Literasi perlu kerja keras,kerja cerdas dan kerja ihlas dan kerja ekstra dalam menggerakkan literasi menjadi sebuah budaya. Apakah jika sebuah sekolah telah berhasil didalam menggerakkan program membaca dan menulis berarti sudah dapat dikatakan bahwa literasi di sekolah tersebut sudah berjalan tanpa dorongan, motivasi dan monitoring?
Banyak cara untuk menggerakkan literasi menjadi budaya sekolah. Dari sekian banyak program literasi, saya lebih condong memilih program ngopi bareng, karena didalam kegiatan ngopi bareng ini akan terjalin kebersamaan karena kita bisa berbicara dan ngobrol tentang berbagai upaya menggerakkan literasi di sekolah. Kegiatan Ngopi bareng ini diikuti oleh semua guru, dalam kegiatan ngopi bareng mereka akan banyak memberikan ide dan saran serta kritikan kepada sekolah tentang sebuah program. Selanjutnya saya dan para guru bisa sharing, berdialog tentang bagaimana upaya kedepannya untuk melakukan kegiatan literasi, misalnya dengan memulai membentuk penanggung jawab program, semacam panitia kecil begitu loh, dan menyusun kapan program itu dilaksanakan, berapa biaya yang harus di keluarkan, dari mana pembiayaan itu di peroleh bagaimana mengatasi tantangan dan upaya memberikan sosialisasi program kepada semua warga sekolah.
Dari ngopi bareng ternyata banyak ide ide segar dari teman teman guru untuk bersama sama mewujudkan kelas literat dengan berbagai inovasi dari mereka, dengan transparansi keuangan membuat semua program dibahas dan dilakukan dengan variasi pilihan serta biaya yang murah. Akhirnya semua guru dan tenaga kependidikan merasa memiliki dan harus memperjuangkan supaya program tersebut dapat dilaksanakan dengan sebaik baiknya.
Ahaa ternyata dari segelas kopi, dapat menggerakkan program literasi lebih bermakna dan berdaya. Karena setiap hal yang punya rasa pasti punya nyawa. Dari secangkir kopi akan menemui setiap tetes dari perjuangan panjang dalam membudayakan literasi, masih perlu perjuangan panjang karena satu langkah kecil dari sebuah niat baik akan mampu membawa kita menuju sesuatu yang diluar imajinasi.Jadi ngopi bareng ternyata dapat menggerakkan literasi. Penasaran? mari kita coba, rasa tak akan menghianati asa.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar