MERETAS ASA DARI PINGGIR KOTA PART 1
#TANTANGAN GURUSIANA HARI KE 51
MERETAS ASA DARI PINGGIR KOTA
PART 1
Pagi itu mentari bersinar hangat, cakrawala biru membentang, awan berarak putih bersih, udara cerah, suara nyanyian burung dipokok pohon nangka depan kelas hampir tak kedengaran. Suara itu kalah dengan hiruk pikuk suara siswa SDN Bunga Bangsa yang lumayan banyak, Jumlah siswa SDN bunga bangsa sekitar enam ratus orang, Jumlah guru empat puluh orang menyebabkan ramainya suasana pada waktu beristirahat, riuh rendahnya suara mereka semakin menambah cerahnya suasana SDN Bunga Bangsa.
Bu Wulan, adalah salah satu anggota dewan guru pada SDN Bunga Bangsa, kebetulan Bu Wulan adalah wali kelas 6. Seperti biasa pagi itu Bu Wulan berangkat mengajar dengan penuh semangat, langkah kecilnya bergegas menuju ruang kelas dengan perasaan senang, senyum khasnya mengikuti setiap langkah menuju ruang paling ujung di sekolah ini yaitu ruang kelas 6.
Ketika sampai di pintu masuk senyum bahagia bu wulan menyejukkan hati semua siswa kelas 6 yang sangat dia sayangi, terlihat senyum yang penuh harapan di wajah siswanya. Hari itu jadwal pelajaran di kelas 6 adalah pelajaran IPS. Biasanya pelajaran IPS di laksanakan dengan sangat seru, semua siswa akan mengikuti dengan asyik. Kebetulan Bu Wulan mengajar IPS, sehingga semangat Bu Wulan dalam mengajar dirasakan oleh semua siswa. Ditengah-tengah asyiknya proses belajar tiba-tiba terdengar bunyi handphone Bu Wulan, tidak biasanya handphone Bu Wulan berbunyi pada saat proses belajar mengajar di dalam kelas.
Dengan berdebar Bu Wulan menjawab suara yang menyapa dari ujung sana. Terlihat Bu Wulan bercakap cakap serius dengan penelphon. Bu Wulan heran, tidak biasanya seorang guru di telephon langsung oleh kasi pendidik dan tenaga kependidikan. Lunglai rasanya persendian Bu Wulan, Keringat dinginnya langsung keluar dengan derasnya, hal itu terlihat ketika berkali kali Bu Wulan mengusap peluh dikeningnya. Berbagai pertanyaan mengenai pemberitahuan dari Kasi PTK yang menelphonnya sangat mengganggu fikirannya, mungkinkah berkaitan dengan masalah kenaikan pangkatnya yang belum kelar, atau mungkin ada tugas workshop ke luar kota, atau karena apa?
Pikiran Bu Wulan masih menghayal kesana kemari, suara di ujung telephon terus melanjutkan pembicaraan, yang membuat Bu Wulan merasa galau diantaranya karena Bu Wulan ditunggu di ruangan Ibu kepala dinas pendidikan. Semakin lengkap pertanyaan yang berkecamuk di hati Bu Wulan. Kenapa harus menemui ibu kadis ? Bu Wulan berusaha menepis prasangka jeleknya, akhirnya dengan bergegas Bu Wulan menutup pelajaran IPS di kelas 6, dan mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam sebagai penutup pelajaran hari itu, rasanya memang tidak tega melihat mata polos murid kelas 6, karena tidak biasanya guru mereka menutup kegiatan belajar ditengah serunya proses belajar mengajar. Mata kecil polos mereka menyimpan sejuta tanya tapi mulut mereka tidak berani berucap
Bu Wulan dapat merasakan berbagai pertanyaan yang berkecamuk dari hati para siswanya karena Bu Wulan sangat dekat dan mengenal pribadi mereka dengan baik. Hal ini terlihat beberapa siswanya bertanya tentang pembelajaran hari. Dengan perasaan berdosa Bu Wulan membiarkan pertanyaan mereka berlalu begitu saja, wajah lugu siswanya membuat Bu Wulan tidak tega menghadapinya, dalam hati Bu Wulan berjanji akan mengganti jam mengajar yang terpotong pada hari ini. Dengan terburu buru Bu Wulan menuju ruang Ibu kepala sekolah SDN Bunga Bangsa, tangannya mengetok pintu ruangan dengan perlahan. Alhamdulilah ibu kepala sekolah masih berada di tempat, dengan penuh kelembutan mempersilahkan Bu Wulan untuk memasuki ruangan beliau. Setelah menyampaikan perihal telephon dari Bapak Kasi PTK tadi, dengan wajah ramah penuh keibuan ibu kepala sekolah mempersilahkan Bu Wulan untuk segera berangkat menemui ibu kadis di balai kota. Ibu kepala SDN Bunga Bangsa adalah sosok Ibu pemimpin yang lembut dan penuh kasih sayang sehingga semua guru yang berada di SDN Bunga Bangsa sangat dekat dengan beliaunya. Hubungan yang harmonis dalam perbedaan di SDN Bunga Bangsa dapat seimbang dalam harmoni Keluarga besar. Mungkin hal ini jugalah yang menyebabkan Bu Wulan sangat kerasan di sekolah tersebut
Akhirnya sampailah Bu Wulan di pelataran halaman balai kota yang mewah itu. Bu Wulan memarkir sepeda motornya diantara ratusan sepeda motor yang ada di halaman balai kota, dengan terburu buru Bu Wulan menuju tangga di lantai 2 tempat kantor dinas pendidikan berada, sesampai di kantor dinas ternyata ada beberapa teman Bu Wulan yang lulusan LP2KS Solo berada disana, mereka menyebut lulusan alumni solo karena mereka pernah besama ikut diklat calon kepala sekolah yang diadakan oleh LP2KS Solo sehingga ada ikatan batin yang kuat diantara mereka. Dari sekian banyak lulusan LP2KS Solo dari jenjang sekolah dasar yang belum di kukuhkan menjadi kepala sekolah tinggal delapan orang. Bu Wulan mulai menerka alasan mereka dikumpulkan atau dipanggil ke kantor dinas. Tidak begitu lama ibu kepala dinas datang delapan orang guru alumni LP2KS Solo, beliau menjelaskan maksud dari undangan tersebut. Ternyata Ibu Kepala dinas menyampaikan rencana dari dinas pendidikan akan melaksanakan acara pengukuhan kepala sekolah baru di Kota Paris Panjang, Bu Wulan diam terpana, angannya mengembara rasanya dia belum siap untuk menjadi seorang pemimpin, Bu Wulan merasa belum pantas mendapatkan amanah sebesar itu. Di hatinya berkecamuk berbagai perasaan antara kaget, senang, sedih, wahhh pokoknya rasa situasi hati Bu Wulan pada saat itu “nano nano” . Tentu tidak mudah menjadi seorang pemimpin atau leader di sebuah sekolah. Seorang leader harus bisa membuat perubahan, berjiwa kreatif penuh inovasi pembelajaran agar dapat mencapai visi dan misi sekolah, seorang leader harus mampu menjadi nahkoda dari kapal besar yang mengarungi samudra, seorang leader fungsinya sama dengan seorang nahkoda yang membawa kapal besar menuju pelabuhan dan dermaga visi sekolah.
Dalam perjalanan kapal menuju dermaga cita cita tersebut tentunya akan mengalami hantaman badai gelombang maupun dasyatnya angin kencang. Apakah Bu Wulan mampu menjadi nahkoda kapal ini? Rasanya Bu Wulan belum mampu. Tetapi dengan takdzimnya dia mendengarkan semua penjelasan dari Ibu kepala dinas dengan pikiran menghayal kesana kemari. Bu Wulan tidak berani berharap terlalu banyak dengan pengumuman tersebut karena belum tahu apakah Bu Wulan termasuk calon kepala sekolah yang akan dikukuhkan atau tidak.
Tak terasa air matanya meleleh ditengah kegembiraan ini, Bu Wulan memikirkan wajah polos siswa kelas 6. Kurang satu bulan lagi ujian nasional, mungkinkah Bu Wulan harus meninggalkan mereka untuk mengabdi di tempat tugas baru. Serasa hambar perasaan Bu Wulan saat itu, apakah harus merasa senang atau harus merasa sedih. Bu Wulan menunduk diam membisu berusaha meredam gejolak hati ,menenangkan emosi ,ini tugas dan panggilan negara yang tidak mungkin ditolak, bagaimana Bu Wulan dapat berucap NKRI harga mati ,atau saya Indonesia jika Bu Wulan tidak dapat melaksanakan amanah dan tugas dengan sebaik baiknya. Emosinya berhenti pikirannya reda.
Panjang lebar Ibu kadis memberikan arahan, begitu juga bapak ketua PGRI. Pesan yang beliau sampaikan berdua adalah mengaharapkan kepada para calon pemimpin sekolah berjiwa visioner dan ihlas menerima tanggung jawab dimanapun ditempatkan. Akhirnya hari pengukuhan kepala sekolah baru, dilaksanakan pada hari rabu tanggal 31 maret 2016. Rasanya masih terngiang dalam telinga ketika protokoler menyebutkan bahwa tempat tugas Bu Wulan yang baru berada di SDN Sindang Merak Kecamatan Bati murung, mendengarkan tempat tugas yang baru serasa sulit membanyangkan, Kecamatan Batimurung merupakan wilayah Kota Paris Panjang juga tetapi daerah ini merupakan daerah yang sama sekali tidakpernah dia ketahui.Bu Wulan juga tidak banyak mengenal guru yang bertugas di sana. Dengan satu tekat mengadakan perubahan, dengan ucapan Bismilahirohmanirohim Bu Wulan akan mencoba memenuhi panggilan tugas ini walaupun sangat bertentangan dengan hatinya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar