Nasi Empog Nuansa Kuliner KWB
#TANTANGAN GURUSIANA HARI KE 48
Nasi Empog Nuansa Kuliner KWB
Kalau di Brunai Darusalam terkenal dengan kuliner nasi katok mama , kalau di Pineng terkenal dengan nasi kandar maka kalau di KWB kuliner yang menjadi andalanya adalah nasi empog. Berjalan jalan di seputar alun alun KWB maka kita akan banyak menemui penjual nasi empog, kuliner murah dengan harga yang tidak membuat kocek pecah menjadi pilihan para wisatawan dengan kantong yang agak menipis, namun jangan dikira yang membeli nasi empog hanya pelancong dengan social ekonomi menengah ke bawah, ternyata yang membeli nasi empog tidak memandang status, Nasi empog naik daun seiring melesatnya Kota Batu menjadi Kota Wisata. Nasi empog sebenarnya adalah nasi jagung yang sudah digiling lebih halus sehingga menjadi pasrahan jagung halus yang disebut empog. Ditambahi dengan lauk tradisional yang lezat nyam..nyam..nyam, pilihan lauk yang disuguhkan oleh penjual nasi empog sangat beragam namun yang paling khas menjadi andalan penjual nasi empog adalah Mendol, tempe kacang goreng,dadar jagung, dengan peyek dan ikan asin. Sayuran yang digunakan adalah urap-urap atau pecel dan sayur pedas, yang dimaksud dengan sayur pedas adalah terdiri dari tahu dan tempe serta ikan asin dan Blalo yang di beri bumbu sayur lodeh namun sedikit nylentik alias sangat pedas.
Sekarang nasi empog sudah mengalami inovasi karena pilihan lauknya juga sangat beragam, selain kekhasanya juga di suguhkan dadar telur yang super tebal, sate usus dan ampela hati, sate puyuh, empal, ayam panggang bumbu rujak, perkedel, juga beragam sayur semacam ,pare, kudus, oseng tempe, sambel goreng mie,
satu bungkus Nasi empog hanya di lebel rp.7000, sungguh fantastis jika dilihat beragamnya suguhan dalam satu piring nasi empog. Itulah sebabnya nasi empog menjadi pilihan breakfast bagi Wong Mbatu maupun bagi pelancong yang berkunjung di KWB,
Penjual nasi empog di KWB sekarang sudah menjamur, rata-rata masakan yang disuguhkan cita rasanya hampir sama namun hanya bagaimana penjual menginovasi makanan tersebut sehingga menjadi makanan yang menarik,dan berkelas.
Walaupun disuguhkan dalam gerobak kecil, dan makan dilesehan ternyata nasi empog tetap menawan buktinya setiap kali saya mau membeli nasi empog pasti harus mengikuti antrian.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar