POCONG ALUN-ALUN KOTA
#TANTANGAN GURUSIANA HARI KE36
POCONG ALUN-ALUN KOTA
"Aku masih kerja , kau lihat mumpung alun alun ramai, ini kesempatan emas cobalah mengerti" "Ya...tapi jangan segitunya lah ini khan hari raya aku pinginnya kita jalan bersama kemana kek masak kamu cuma alasan kerja mulu.... "Kau ini ! katanya ingin kita segera menikah? Aku ini sedang berusaha mengumpulkan uang... " jangan banyak alasan dech, apa mungkin kau bisa menikahi aku dengan mengumpulkan uang receh macam gitu? apalagi pekerjaanmu bikin eneg saja!" "Kau pikir aku senang dengan pekerjaan ini ? aku berusaha menikmati walau batinku luka. Aku hanya berusaha mencari pekerjaan yang halal dan tenang daripada seperti dulu, aku sudah kapok ketika aku tertangkap polisi gara gara nyopet di alun alun. Harusnya kamu ini bangga aku berubah lebih baik. Tanpa sengaja aku mendengarkan semua percakapan sepasang anak muda cowok cewek yang lagi bertengkar. Di pojok alun alun Kota. Ku lirik dengan ekor mataku takut kalau mereka malu karena percakapannya tanpa sengaja kudengarkan. Malam ini lebaran hari kedua, aku ingin keluar rumah menikmati suasana ramainya alun alun, mencoba duduk di bangku taman dan menjadi seperti para wisatawan yang menyerbu kotaku.Pingin tahu aja bagaimana rasanya. Namun percakapan kedua anak ini sangat menggangguku , apa pekerjaan cowoknya? Kok sampai ceweknya eneg menerima kenyataan pekerjaan sang cowok ? Jiwa detektifku mulai kepo, diam diam aku mengikuti sang cowok setelah pertengkaran itu. MasyaAlloh...aku sangat terharu, cowok itu pergi ke pojok alun alun mengenakan kostum pocong, wajahnya di tabur bedak putih matanya di rias hitam menyeramkan kemudian dia berdiri dibawah pohon, ternyata cowok itu bekerja sebagai Pocong di alun alun kota, trenyuh aku melihatnya Aku tidak tahu kenapa hati ini sangat penasaran dibuatnya, dan aku mencoba ikut ikutan foto bersama sang pocong seperti yang dilakukan orang orang. Iseng iseng aku bertanya, rumahnya dimana mas? "Saya bukan orang asli sini buk, rumah saya di luar kota." Tak terasa obrolan kami lantun seperti sudah lama kenal. Nama pocong itu adalah ali, dia adalah pemuda pengangguran perantauan kedua orang tua ali bercerai, karena ibunya selingkuh dengan teman kerjanya di pabrik sepatu. Ayah Ali menceraikan ibunya dan menikah lagi. Sekarang ayah alu menjadi seorang TKI di Malaysia. Kedua orang tua ali sibuk dengan keluarga barunya dan ali ikut neneknya yang sudah renta. Ali tumbuh menjadi pemuda anjal, pendidikan tentang hidup dia terima dari teman-temannya di jalanan, ali sendiri sudah lama meninggalkan neneknya. Dia terdampar dari satu kota ke kota lainnya. Dulu Ali menjadi pemuda berandalan dan pernah tertangkap polisi pada saat mencopet. Ali dijebloskan ke dalam penjara selama 3 bulan. Hidup di penjara membuat ali benar benar kapok dan dia ingin bertaubat menjadi seorang pemuda yang baik. Paras ali lumayan ganteng ( jika tidak jadi pocong) membuat banyak cewek menyukainya. Kebetulan pacar Ali adalah pelayan toko dekat alun alun kota, dikarenakan dasyatnya cinta keduanya menyebabkan pacarnya hamil 4 bulan berjalan. Kini Ali berusaha mati matian mengumpulkan uang walaupun dia menjadi pocong jadi jadian ( biasanya diajak foto dengan pengunjung dan di beri uang seihlasnya) Ali ingin menjadi pemuda yang bertanggung jawab dan berubah menjadi baik. Tidak ada pilihan lain bagi Ali selain menjadi fotomodel pocong di pojok kota.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar