Suprapti Prapti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SOSIALITA CLASS MANAJEMEN EMOSI DENGAN SENTUHAN HATI SOLUSI MEMANUSIAKAN HUBUNGAN

SOSIALITA CLASS MANAJEMEN EMOSI DENGAN SENTUHAN HATI SOLUSI MEMANUSIAKAN HUBUNGAN

#TANTANGAN GURUSIANA HARI KE 7

SOSIALITA CLASS

MANAJEMEN EMOSI DENGAN SENTUHAN HATI

SOLUSI MEMANUSIAKAN HUBUNGAN

Memasuki halaman SDN Sisir 03 ,hati saya sangat galau, saya merasa tidak nyaman dengan sekolah baru saya ini, walaupun surat keputusan menjadi kepala sekolah SDN Sisir 03 saya terima terhitung tanggal 12 februari 2018, tidak serta merta saya berangkat ke sekolah baru tersebut. Sejatinya SDN Sisir 03 adalah sekolah dasar negeri yang dibangun di tengah tengah padatnya perkampungan di jantung Kota Batu. Letak sekolah dengan alun alun Kota Batu hanya berjarak kurang lebih 2 km. Menyebabkan banyaknya pendatang dari luar daerah yang mencoba mengadu nasib mencari nafkah di Kota Batu sebagai pedagang. Baik pedagang asongan, pedagang kaki lima maupun sebagai tukang parkir.

Dengan semakin padatnya penduduk urban yang datang ke Kota Batu dan mengontrak rumah maupun kost di sekitar sekolah menjadikan lingkungan sekolah kurang maksimal untuk dipergunakan sebagi tempat belajar. Halaman sekolah yang sangat sempit, menyebabkan kesulitan bagi siswa yang akan melakukan kegiatan upacara bendera. Atau melakukan kegiatan ekstrakurikuler yang lain. Sekolah juga tidak mempunyai aula yang dapat dipergunakan untuk melakukan kegiatan bersama warga sekolah, yang lebih prihatin lagi adalah tempat bermain untuk siswa juga tidak ada. Dengan jumlah siswa 197 orang, sekolah terasa penuh sesak dengan delapan rombel dan satu ruang perpustakaan serta satu ruang guru. Saya berkeliling sekolah untuk mencoba mencari celah yang membuat saya bahagia, tak satupun saya menemukan hal yang membuat saya nyaman, terutama melihat pemandangan sekolah yang masih banyak sampah berserakan, bangku bangku yang tidak tertata di depan kelas dan guru guru yang kurang akrab satu dengan yang lain menyebabkan keadaan menjadi kaku. Saya juga mendengar sedikit gosip bahwa di sekolah ini membentuk kelompok, kelompok. Ada kelompok khusus guru yang muda dan kelompok guru yang tua . kelompok guru yang bisa IT dan kelompok guru yang gabtek. Saya menelan senyum kecut sendiri mentah mentah. Senyum yang terpaksa saya tunjukkan dengan kaku, terpaksa, dan di buat buat.

Hal-hal semacam itulah yang menyebabkan hati saya semakin galau. Jujur saya langsung membandingkan dengan sekolah sekolah tempat saya mengajar dulu. Melihat lingkungan di sekitar sekolah yang kumuh . dan wajah wajah penjual makanan di sekitar sekolah yang garang , menjadi beban moral tersendiri bagi saya. Sekali lagi saya mencoba menguatkan hati, mengembangkan senyum walau sangat terpaksa sekali.

Setelah enam bulan menjadi bagian teman teman guru di SDN Sisir 03, Saya merasa belum bisa akrab dan nyaman, kehadiran saya ke sekolah hanya menggugurkan kewajiban,tanpa ada rasa rindu untuk datang ke sekolah dan bertemu dengan teman teman guru dan siswa siswi. Pembelajaran yang saya lihat masih konvensional dan kaku. serba tidak menyenangkan.

Dua tahun telah berlalu , dan guru guru di SDN Sisir 03 banyak yang di rotasi, notabene semua guru di SDN Sisir 03 adalah guru baru. Secara otomatis mereka belum saling kenal, tidak saling bercerita, menyapa hanya merupakan kegiatan basa basi semata. Hal inilah yang terus membebani saya untuk terus belajar mencari formula ajaib yang dapat mengakrabkan guru yang satu dengan guru yang lain, menciptakan keadaan yang membuat semua guru merasa betah dan bahagia di sekolah. Saya terus berusaha Belajar memanusiakan hubungan, belajar memahami perasaan teman teman guru memahami watak dan karakter dari lima belas guru dan tiga tenaga pendidikan tentu tidak mudah, karena mereka berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda, lingkungan yang berbeda dan kedaan sosial ekonomi yang berbeda. Apalagi mengikat para guru untuk berjalan dalam satu Visi tentu membutuhkan strategi yang jitu untuk mewujudkan suasana sekolah yang menyenangkan , dan membuat semua warga sekolah merasa betah dan Bahagia berada di sekolah.

Sebagai kepala sekolah saya terus berupaya dan berusaha menciptakan lingkungan sekolah yang menyenangkan dan kondusif agar semua warga sekolah merasa nyaman, namun di kalangan sebagian guru belum bisa menerima dengan lapang dada. Artinya Pembinaan yang dilakukan oleh Kepala sekolah dianggap angin lalu. Mereka masih membentuk kelompok kelompok sendiri, tidak komunikatif. Di sisi lain pembelajaran sudah mulai bervariasi tapi masih banyak yang pasif, itu menunjukkan bahwa mereka belum totalitas dalam mengajar juga belum merasa betah berada di sekolah karena beberapa guru masih sering ijin pulang terlebih dahulu atau ijin karena ada keperluan. Guru juga belum komunikatif menjalin hubungan dengan komite sekolah atau pengurus paguyuban

Pada diri siswa masih banyak dijumpai pembulian dan perundungan, siswa malas mengerjakan PR atau tugas yang diberikan guru karena pembelajaran yang di terima oleh siswa masih monoton tidak ada tantangan dan kurang bervariasi.sehingga respon siswa dan orang tua dengan program program sekolah kurang responsif.

Berangkat dari keadaan sekolah dengan berbagai permasalahan terutama permasalahan guru yang di mutasi semua dan mendapatkan guru baru, sehingga sulit membangun komunikasi diantara guru dan siswa. Sehingga perlu diadakan sebuah solusi untuk mengubah keadaan semacam itu menjadi lingkungan sekolah yang menyenangkan dan nyaman diantara warga sekolah, dengan melakukan kegiatan yang di beri nama arisan kelas (sosialita Class ) dengan cara saling bersilaturohim ke masing masing kelas yang berbeda. Sosialita Class dilakukan selama 15 menit pada jam istirahat pertama . Kegiatan pertama yang dilakukan dalam kegiatan sosialita Class adalah:

a. Menampilkan yel yel kelas dan penyampaian motivasi dari guru kelas yang dikunjungi,

b. Melihat karya siswa di kelas tersebut

c.. Menggelar makanan atau bekal yang di bawa oleh siswa di kelas tersebut, semua guru boleh saling mengincipi makanan yang di sediakan oleh kelas yang dikunjungi

d.Tepuk sosialita

e.Saling menukar hadiah atau cindera mata berupa kata kata motivasi

e.Makan bersama setiap hari bersama guru guru

f. Kembali ke kelas masing masing

Dengan kegiatan Sosialita Class yang melibatkan semua guru dengan kegiatan saling berkunjung dan saling memberikan motivasi untuk menciptakan kegiatan kebersamaan telah tercipta perubahan

1. Meningkatnya rasa kebersamaan

2. Terwujudnya kekompakan pada masing masing guru

3. Timbulnya rasa peduli dan empaty di kalangan guru

4. Saling mengisi

5. Makan Bersama dan berbagi

6. Perubahan pada pembelajaran semakin komunikatif dan inovatif

7. Guru merasa bersemangat dan bahagia

8. Siswa merasa Bahagia

# Salam Literasi

#Guru Inovatif

#Memanusiakan hubungan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post