Suprapti Prapti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SUDAH SIAPKAH KITA DIBERI KEMERDEKAAN MENGAJAR?

SUDAH SIAPKAH KITA DIBERI KEMERDEKAAN MENGAJAR?

# TANTANGAN GURUSIANA HARI KE 5

SUDAH SIAPKAH KITA DIBERI KEMERDEKAAN MENGAJAR?

Ketika Presiden Jokowi mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024 semua guru langsung terpesona dengan figure mentri pendidikan yang baru dilantik itu. Seorang Millenia, masih sangat muda, smart, cool, intelektual dan bersahaja banget. Nah ini memang cucok menjadi figure guru millennial yang notabene adalah guru tehnologi di zaman now. Guru guru semakin terpesona ketika Mas Mentri begitu panggilan sayang yang di berikan kepada mentri pendidikan baru ini, melejitkan ide briliyant yang disebut Merdeka Belajar. Sontak semua guru di Indonesia tersenyum bahagia dengan kalimat merdeka. Begitu rindunya guru guru dengan kemerdekaan mengajar namun tidak tahu caranya bagaimana memerdekan mengajar di kelasnya. Karena ketika kalimat Merdeka Belajar di viralkan yang muncul di dalam pikiran kita adalah bebas dalam mengajar yeiii….

Uhuiiiii bebas? Benarkah? Bagaimana konsep merdeka belajar sesungguhnya yang diharapkan oleh Mas Mentri kepada kita para guru hebat di Indonesia? Sudah siapkah kita menerima kemerdekaan setelah sekian lama kita di belenggu ?dengan aturan birokrasi yang membuat semuanya serba bertele-tele dan lama? Apakah dengan merdeka belajar akan menghasilkan siswa siswa yang siap menghadapi tantangan besar yang di sebut revolusi industry? Apakah dengan mereka belajar akan menjadi bekal untuk murid murid kita bersiap hidup dalam dunia sempit yang di sebut globalisasi. dimana tidak ada jarak yang membatasi antar negara?.

Yuuuk kita coba lihat satu persatu pemahaman tentang Merdeka Belajar. Pada dasarnya konsep merdeka bukan berarti bebas (freedom) tetapi kemerdekaan (independence) yang mengarahkan kepada tujuan,cara dan penilaian belajar sebagaima negara merdeka guru merdeka belajar berarti guru dapat menentukan tujuan ,mencari cara dan melakukan refleksi secara berkala. Nahhhhh itu konsepnya merdeka belajar. Sudahkan kita siap membawa merdeka belajar didalam kelas kita? Dimana kemerdekaan hendaknya dikenakan terhadap caranya anak anak berpikir,yaitu jangan selalu dipelopori,atau di suruh mengakui buah pikiran orang lain akan tetpi biasakanlah anak anak mencari sendiri segala pengetahuan dengan menggunakan pikirannya sendiri (Ki Hajar Dewantara dalam peringatan taman siswa 30 tahun 1922-1952) keren bukan buah pikiran Kihajar dewantara yang hidup di abad 19/20 ?

Sekarang tinggal bagaimana guru menyikapi merdeka belajar di kelasnya bagaimana merencanakan pembelajaran yang merdeka apakah guru merencanakan pembelajaran melalui permainan? membuat proyek? atau menonton film mengenai pelajaran tersebut dan melakukan diskusi setelahnya. Apa yang didikusikan? Bagaiman guru memulai berdiskusi? Apakah ada pertanyaan yang dilontarkan guru? Sejauh apa guru dapat memncing pertanyaan kepada murid untuk menemukan konsep belajar dari materi yang dipelajari apakah ada pertanyaan yang dilontarkan oleh murid sampai dimana murid mau bertanya? Apakah mereka berani bertanya? bagaiman teknis menjawab pertanyaan yang ditanyakan dalam diskusi? hal hal seperti itu harus jelas di tuangkan didalam perencanaan pembelajaran agar guru tidak tersesat pada waktu mengajak anak anak mbolang dalam hutan materi pelajaran

Pada intinya saya setuju dengan pernyataan bu Najelaa Shihab bahwa tidak ada guru yang bisa belajar sendirian dan tidak ada guru yang bisa merdeka belajar sendirial

Jadi mari kita merdeka bersama sama dalam menyongsong Merdeka Belajar

#merdekabelajar

#salamliterasi

#salam merdeka belajar

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post