PETASAN LEBARAN
#TANTANGAN GURUSIANA HARI KE 56
PETASAN LEBARAN Setiap tahun sudah menjadi tradisi di kampungku setelah selesai menjalankan sholat ied selalu membunyikan petasan nggak tanggung ada empat batang bambu yang dipakai untuk menjajar petasan yang mau dibunyikan (Bisa dibayangkan kalau satu batang bambu diisi seratus petasan kalau ada empat batang bambu berarti empat ratus petasan dibunyikan) tentu sangat memekakkan telinga.
Suasana sepulang sholat ied berubah menjadi suasana negara yang di landa perang (Palestina,Suriah,Yaman,Mesir ) Suara riuh rendah nan meriah berpadu antara kabut asap petasan dengan potongan kertas koran yang berubah bentuk menjadi serpihan kecil- kecil sebagai bahan pembuat petasan berhamburan. Sebenarnya petasan dibuat dari bahan kertas koran bekas, berarti proses membuat petasan berasal dari proses daur ulang sederhana, masih ada unsur reduse reuce dan recycle, cara membuat petasanpun masih sangat sederhana dimana kertas koran itu di gulung panjang kecil seperti membuat rokok. Dibagian ujung bawah diberi tanah liat, ujung atas di beri sumbu yaitu semacam benang penyerapan yang akan dipergunakan untuk menyalakan api. Bukan tanah liat dan korannya yang membuat barang ini dilarang di bunyikan melainkan bubuk peledak yang dioplos di bagian dalam gulungan yang membahayakan.
Petasan menjadi simbol lelaki tulen sejati karena sejak zaman sepur lempung petasan menjadi mainan anak lelaki . Bunyi petasan yang bertubi tubi menandakan luapan kebahagiaan bagi lelaki. Ini terbukti setiap ada even yang menyertakan luapan emosi kebahagiaan maka merupakan pilihan bijak bagi lelaki untuk membunyikan petasan. Aku mencoba menelusuri kenapa petasan dapat menghipnotis kaum lelaki jawabannya sedikit konyol tetapi masuk akal. Aku katakan konyol karena ketika petasan di bunyikan mereka berlarian sambil menutup telinganya. Seharusnya didengarkan bunyi keindahan ledakan petasan yang membahana. Dari hasil pengamatan ternyata petasan menyajikan sensasi nikmat bagi kaum lelaki kenikmatan itu dia rasakan ketika bunyi menggelegar sehingga menciptakan fantasi berada di medan perang berlarian diantara deru senapan. Jelas lelaki ingin menikmati sensasi menjadi tokoh heroik yang dielu- elukan. Atau mungkin mereka berada dalam dunia fantasi yang menjadikan lelaki menjadi tokoh Densus 88 yang melumpuhkan teroris.
Tetanggaku juga tidak ada kapok- kapoknya sebagai desainer petasan. Berkali kali terkena razia Polisi karena selalu menjadi dalang pembuat parcel petasan lebaran untuk para jamaah sholat ied Inti permasalahanku bukan karena sejarah petasan atau proses pembuatan petasan. Tetapi yang membuat bete dan hampir copot jantungku dikarenakan para lelaki jamaah sholat ied membunyikan petasan pada saat jamaah baru keluar dari masjid sedangkan kami para ibu ibu masih berada di dalam masjid melanjutkan sholat dhuha. Terdengar suara menggelegar menggetarkan jendela alhasil kami berteriak sekeras kerasnya sambil menutup telinga, mata kami nanar ikut mencari asal sumber suara. Ternyata kaum lelaki dengan gembira dan bangga membunyikan petasan. Kelihatan dari raut wajah mereka sangat menikmati bunyi petasan itu. Keberadaan petasan menjadi parcel istimewa di kampungku. Wallohualam
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar