“Wah, tasnya bu Joice bagus banget pasti mahal ya bu?,” tanya bu Susi di kantor utama.

“ Ah biasa aja, oleh-oleh suami dari seberang,” kata bu Joice yang suaminya tugas di pertambangan.

“Kalo bu Joicesih ga ada tandingannya dech kita ga berani, liat aja dari ujung kaki sampai kepala gaji kita sebulan ga cukup,” sahut bu Nani. Semua seisi ruang hanya tersenyum.

“ Eh liat ga apa yang kupakai,” kata bu Cuzi memperlihatkan cincin di jarinya.

“Wah baru ga bilang-bilang sih jeng, kan aku bisa nitip,” sahut bu Susi sambil memegang telapak bu Cuzi.

“Ini juga oleh-oleh kakakku dari Jepang kemarin, kan dari perusahaan ada tugas seminggu disana aku mah minta oleh-oleh,” kata bu Cuzi tertawa.

“kalau ga dibeliin pasti marahlah orang ini, kekwkkwkk,” sahut bu Nani.

“Ststtstt tahu aja,” timpal bu Cuzi tertawa.

Kerja tinggal dikantor utama kudu tebal telinga mengingat ibu-ibu rempong yang suka usil dengan penampilan orang lain. Sebenarnya bisa aja cuek lebih simpel. Tinggal kita aja yang pandai bersikap dengan macan reseh itu. Jika di buly dengan type-type seperti ini kudu tetep pede aja, ga usah dimasukin ke hati. Awalny eamng kaget bagi yang belum terbiasa mendengar suara-suara yang menohok jika mereka merasa ga selevel.

bersambung....