Ceritanya saya punya studio rekaman di rumah saya di condet jalan batu ampar 2 , sebelah studio saya ada warung pecel lele. suami saya seorang musisi yang berprofesi sebagai sound engineering dan drummer, serta mengajar drum privat dan di yamaha musik .

Yang namaya studio musik itukan ramai orang dan berkerumuan , ketika itu awal desember saya pulang dari mengajar, seperti biasa beres - beres dan lain sebagainya, masuk waktu makan malam posisi sedang makan pecel lele sebelah rumah, makanan saya datang tidak lupa cuci tangan dan berdoa, mulai menyuap makanan , mengunyah makanan .

1 menit, 2 menit masih aman lanjut suapan kedua hati berkata" ini sambal dan ayam goreng kenapa tidak ada rasanya, apa kurang garam". Masih belum percaya saya habiskan makanan dan bertanya ke suami saya "yangkee ( panggilan saya ke suami ) si mas sambal dan goreng ayam ngga di kasih garam ya".

Suami bilang sambil ketawa " jangan- jangan kamu kena covid " diam sejenak dan berpikir apa jangan - jangan benar kena covid, lalu masuk ke rumah menuju kamar saya ambil minyak kayu putih' masih belum terasa bau nya, saya ambil botol parfum lalu disemprotkan ke dekat hidung dan masih tidak terasa bau parfum.

Panik malam itu dan telpon adik menceritakan kejadian tadi, setelah dapat informasi dari adik, malamnya tidur terpisah dengan suami di studio saya di kamar, mertua sementara pindah ke rumah kakak ipar di ujung aspal

Studio close dulu dan ijin dari sekolah . pagi hari swab ke puskesmas kecamatan jatinegara 3 hari kemudian hasilnya keluar dan positif covid dan akhinya dirujuk isolasi di wisma atlit selama 12 hari. Hebatnya covid 19 bawa teman si 'delta dan yang terbaru Omicron', nama yang lucu dan sekaligus menyeramkan tapi tidak juga dianggap remeh loh.