Ibu cantik ini seakan mengejek saya, bahkan bukan seakan, tapi jelas mengejek saya. Ini kali keenam ibu can ini berkata, "kasihan bu Dewi kena angin dan hujan. Beli mobil aja bu, seperti saya" kata ibu cantik ini

Saya tersenyum dan berkata, "nanti lah bu"

"Kalau naik mobil, wajah kita selalu mulus tidak terkena matahari, tubuh tak terkena hujan dan panas, pokok nya mantaplah" sambung ibu cantik lagi. Saya diam tak mampu lagi menjawab. Dan pikiran saya berputar-putar mencari jawaban selanjutnya.

"Kalau naik mobil, status kita pun jadi naik. Orang lain akan memperhatikan kita. Guru-guru akan salut kepada kita. Coba ibu bayangkan. Kita melaksanakan supervisi ke sekolah dengan naik mobil, pakai kaca mata hitam, sepatu hak tinggi, hmm, berwibawa."

Saya termenung sambil membayangkan jika saya pakai sepatu berhak tinggi, lipstick tebal, berkaca mata hitam dan naik mobil, saya tertawa membayangkan diri saya.

"Ibu koq ketawa?" Tanya bu cantik.

"Saya merasa lucu dengan diri saya jika seperti yang ibu usulkan" jawab saya

"Maksud ibu Dewi?" Tanya si cantik

"Saya orangnya lasak, tak sabaran, mau yang cepat" jawab saya

Ibu cantik tertawa. "Ibu Dewi belum pernah merasakan sensasi naik mobil" kata bu cantik.

Saya tertawa terbahak-bahak saat menyebut sensasi naik mobil. Lalu saya tanya,

"Bu cantik sudah pernah merasakan naik kenderaan roda dua di jalan berlumpur dan hujan turun dengan lebat bahkan gatagutu diiringi petir yang menggelegar"

Mulut bu cantik ternganga beberapa saat. Untung tak ada lalat yang masuk.,

"Aku nggak pernah merasakan yang demikian. Kalau sempat aku kena hujan, demam lah aku" ucap bu cantik

Saya tertawa gembira dan berkata,

"Seorang ibu tua naik kenderaan roda dua saat hujan lebat dan petir menggelegar, dan tidak demam, itu baru namanya sensasi bu cantik."

Bu cantik terdiam. Satu kosong, saya membatin.

Jannati, 17/09/2020

#TAGURSIANA HARI KE 7