Sri dewi Angkat

Lahir tahun 1962 bulan Juni 12 di Sidikalang Pendidikan, SD, MTs, PGAN, di Sidikalang Sarmud Administrasi Pendidikan di Arraniri Banda Aceh Sarja...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tagursiana hari ke 12

RAHASIA ISTRIKU

Bag. 5

Kepalaku terasa berdenyut sakit. Aku beranjak ke ruang keluarga sekaligus tempat Televisi. Televisi masih menyala. Tak kuperdulikan acaranya. Kubaringkan tubuhku dengan berbantalkan bantal kursi. Kepalaku terasa pusing aku tahu, tekanan darahku naik. Perutku agak mual. Kupejamkan mata. Keadaanku selalu demikian jika sudah merasa dongkol dan marah. Suara mesin cuci tak lagi terdengar. Semua hening kecuali acara televisi. Ingin kumaki istriku dan menamparnya. Aku muak dengan gayanya. Aku muak dengan sandiwaranya. Aku muak dengan keadaannya, aku jadi benci. Kuteguk air putih yang selalu dipersiapkan istriku di atas meja yang ada di ruang keluarga. Kuhempaskan gelas hingga airnya tertumpah. Aku berbaring.

Lamat kudengar suara azan. Aku langsung bangkit, ternyata aku tertidur bahkan sudah berselimut. Kulihat jam dinding ternyata belum waktunya maghrib di kota kami. Suara azan berasal dari televisi dan untuk wilayah Jakarta. Aku bersandar ke kursi sofa. Rasa sakit pada kepalaku mulai berkurang. Aku sendawa untuk menghilangkan rasa mual dalam perutku. Di atas meja telah terhidang makanan untuk sore. Kali ini bubur sum-sum yang disiram dengan gula jawa, tanpa santan. Kunikmati bubur sambil menyaksikan acara televisi yang sedang menyiarkan berita

Setelah selesai shalat maghrib aku melanjutkan fengan zikir. Begitulah yang selalu kulakukan jika sudah selesai shalat. Tapi akhir-akhir ini aku tidak bisa untuk khusuk. Fikiranku sering terganggu akan perubahan istriku.

Pikiranku kembali kepada istriku. Jika sedang marah, aku selalu melihat istriku dengan berjuta kesalahan dan kekurangannya. Namun setelah kulampiaskan amarahku terkadang melalui bentakan, makian atau melemparkan sesuatu, dan pernah mengenai kepalanya . aku pun menyesal. Istriku tidak pernah melawan sepatah kata pun. Ia hanya menunduk. tak pernah pula kulihat ia menangis saat kubentak atau kumaki. Wajahnya pun tidak menunjukkan perlawanan. Wajahnya biasa saja dan terkadang kulihat bibirnya bergerak mungkin ingin mengatakan sesuatu namun tidak jadi disampaikannya. Mulutnya kembali diam. Pernah pula aku memakinya dan ia menatapku tajam membuatku menghindar pergi. Bukan karena takut jika istriku melawan tapi sorot matanya membuatku tak mampu menatapnya. ada sesuatu pada sorot mata itu dan aku jarang melihat istriku menatapku dengan sorot mata seperti itu. Tidak melotot tapi seperti ada magnet yang membuatku harus diam.

Hingga saat ini belum pernah istriku melontarkan kata-kata kasar atau kata perlawanan. Ia selalu diam dan ajaibnya tetap melaksanakan kewajibannya. Terkadang muncul pertanyaan di benakku, "apakah hati istriku ini terbuat dari karet ban zonder atau terbuat dari baja?" Anehnya pada saat aku marah aku ingin istriku melawan atau membantah. Aku ingin ia merespon dengan kata-kata atau perlakuan, agar aku bisa menuntaskan rasa dongkol dan amarahku. namun hingga saat ini belum pernah terjadi.

"Abang mau makan sekarang?" Aku terkejut mendengar suara istriku.

"Nanti saja." Bentakku. Istriku pergi dengan cepat dan aku menyesal dengan sikapku barusan. Aku kembali menuju ruang keluarga, menghidupkan tv. Samar-samar terdengar suara istriku membaca Al qur'an dengan tartil. Beberapa saat kemudian istriku telah muncul di ruang keluarga dan duduk di sebelahku. Kami saling diam. Kami memang jarang bercerita walaupun duduk bersama. Istriku agak pendiam. tapi jika sudah diajak bicara tentang pendidikan ia akan semangat dan lancar bicara. Di rumah, jika tidak kumulai, ia tak pernah membuka percakapan selain bertanya apakah aku ingin makan atau ingin mandi air hangat.

Sidikalang, 24 Agustus 2011

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren cerpennya...salam sehat

24 Aug
Balas

Salam Sehat juga bunda.Terima kasih atas kunjungannya bunda.Salam literasi

24 Aug

Mantap cerpennya Bu. Salam sukses selalu

26 Aug
Balas

Veepen yg keren. Banyak hikmah yg bisa dipetik...

25 Aug
Balas



search

New Post