RAHASIA ISTRIKU 

Bag. 2

Karena aku curiga kepada istriku, suatu malam selesai shalat maghrib di masjid aku langsung pulang ke rumah. Biasanya aku pulang setelah selesai shalat Isya  tapi malam ini aku pulang cepatdengan maksud untuk menjebak istriku apa yang dilakukan jika malam tiba. 

Dengan  langkah sedikit mengendap, aku membuka  pintu pagar dengan perlahan. Lampu teras sudah dinyalakan dan pintu rumah tertutup  dengan rapat. Aku mengendap dari samping rumah. Kurapatkan telingaku  ke pintu samping yang juga tertutup rapat. Tak ada terdengar suara apapun. "Apakah istriku pergi?" Aku berpikir.aku kembali ke halaman depan. Kuhitung sandal yang ada di rak, ternyata sandal ada tiga pasang,berarti isteiku ada dalam rumah.   Samar, kude ngar suara orang mengaji. Aku kembali ke samping rumah. Ternyata istriku sedang membaca Al quran.  Ini kebiasaannya sejak dulu. Setelah selesai shalat maghrib atau shubuh istriku selalu menyempatkan waktu untuk membaca Al-qur'an. 

Aku berdirimendwngarkan istriku mengaji sambil menunggu apa yang dikerjakannya setelah selesai mengaji.  Lima belas menit kemudian istriku menyudahi bawaannya,  dan kudengar ia mwngucapkan alhamdulillah dengan agak dilagukan. Kutunggu lagi entah apa yang akan dikerjakan istriku. Agak hening. Tak lama kudengar suara dentingan gelas dan piring. Mungkin istriku mempersiapkan piring untuk makan malam. 

Sepuluh menit lagi waktu Isya, dengan langkah perlahan aku segera meninggalkan rumah   kembali ke masjid yang tak jauh dari rumah. Setelah selesai shalat Isya aku langsung pulang ke rumah yang disambut oleh istriku sebagaimana biasanya. Kami segera makan malam tanpa kata, dan kuperhatikan wajah  istriku sangat cerah dan matanya  berbinar. 

Ada perasaan muak dalam hatiku melihat wajah istriku. Aku merasa ia bersandiwara dengan penampilannya di rumah. Aku merasa isteriku menyimpan satu rahasia.  

Melihat paras istriku, sepertinya tidak mungkin ada orang yang mau menggoda. Selain tak ada yang istimewa, usia istriku sudah tak muda lagi, walau di wajahnya belum terlihat ada kerutan yang menyolok namun aku merasa tidaklah mungkin ada laki-laki yang tertarik kepadanya.  Namun rasa curiga dalam hatiku tak dapat kuhilangkan. 

Sidikalang,  21 Agustus 2021