Sri Djuwiningsih

Guru di SDN 6 Kuripan, Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah. Lahir : Grobogan, 22 Oktober 1974 Pendidikan : D2 PGSD UNS Surakarta, S1 PGSD UT Semarang, S2 Teknolo...

Selengkapnya
Navigasi Web
JURNAL REFLEKSI DWIMINGGUAN MODUL 3.3

JURNAL REFLEKSI DWIMINGGUAN MODUL 3.3

JURNAL REFLEKSI DWIMINGGUAN MODUL 3.3 “PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID

Assalamualaikum wr wb. Salam Guru Penggerak.

Model refleksi dwi mingguan kali ini adalah model 4F ( Fact/peristiwa, Feeling/perasaan, Findings/pembelajaran, Future/penerapan)

1. Fact (Peristiwa)

Pada tanggal 14 Mei 2023, saya mulai mempelajari modul 3.3. tentang “Pengelolaan Program Yang Berdampak Pada Murid”. Di alur eksplorasi konsep yang saya dalami di bahas tentang kepemimpinan murid atau sering juga disebut student agency. Saat murid memiliki kontrol atas apa yang terjadi, atau merasa bahwa mereka dapat mempengaruhi sebuah situasi inilah, maka murid akan memiliki apa yang disebut dengan “agency”. Agency dapat diartikan sebagai kapasitas seseorang untuk mempengaruhi fungsi dirinya dan arah jalannya peristiwa melalui tindakan- tindakan yang dibuatnya, di mana murid mampu berperan sebagai pemimpin dalam pembelajarannya sendiri. dan murid mengambil peran aktif dalam proses pembelajarannya sendiri. Murid diberikan kesempatan untuk dapat mengembangkan dirinya sehingga kapasitasnya dalam mengelola pembelajarannya sendiri dapat dimaksimalkan. Sehingga potensi kepemimpinannya selalu berkembang menjadi lebih baik.

Kepemimpinan murid’ berkaitan dengan pengembangan identitas dan rasa memiliki. Ketika murid mengembangkan agency, mereka mengandalkan motivasi, harapan, efikasi diri, dan growth mindset (pemahaman bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat dikembangkan) untuk menavigasi diri mereka menuju kesejahteraan lahir batin (wellbeing). Hal inilah yang kemudian memungkinkan mereka untuk bertindak dengan memiliki tujuan, yang membimbing mereka untuk berkembang di masyarakat.

Pada saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri, secara tidak langsung mereka memiliki suara (voice), pilihan (choice) dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Lewat suara, pilihan, dan kepemilikan inilah murid kemudian mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri. Tugas kita sebagai guru sebenarnya hanya menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka.

Selain itu, dalam modul ini juga terdapat materi tentang 7 karakteristik lingkungan yang mendukung dalam pengelolaan program yang berdampak pada murid yang meliputi:

· Lingkungan yang menyediakan kesempatan murid untuk menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosiyang positif

· Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana, dimana murid akan menjunjung tinggi nilai-nilai positif yang didasari dengan nilai-nilai kebajikan yang dibangun oleh sekolah

· Lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun nonakademik

· Lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan disekitarnya

· Lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapatmenentukan tujuan, harapan ataumimpi yang manfaat dan menindaklanjuti kebaikannya melampauipemenuhan kepentingan individu, kelompok maupungolongan.

· Lingkungan yang menempatkan murid sebagai fokusnya sehingga terlibat aktif dalam proses belajarnya sendiri

· Lingkungan yang menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit diberbagai kesempatan

Saya akan melakukan hal konrit nantinya untuk mewujudkan 7 karakteristik lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid. Tindakan yang akan saya lakukan tentu dengan mempertimbangkan asset yang ada seperti program Budaya Positif, seperti pembacaan Asmaul Husna, sholat Dhuha berjamaah dengan memanfaatkan ruang kosong yang ada di sekolah. dan diharapkan program yang akan dikembangkan nanti dapat menumbuhkan kepemimpinan murid dan profil pelajar Pancasila.

2. Feeling (Perasaan)

Saya merasa senang ketika mengikuti pembelajaran dalam modul ini. Selain materinya yang sangat menarik dan menantang, modul ini juga merupakan modul terakhir yang harus saya pelajari. Artinya, saya harus bersiap untuk mengimplementasikannya di kelas atau di sekolah saya. Selain itu, saya juga merasa senang karena banyak ilmu-ilmu dan pengetahuan baru yang saya peroleh selama mengikuti kegiatan PGP ini.

Saya juga merasa bahagia ketika pertanyaan-pertanyaan yang muncul dibenak saya saat saya merefeksikan pada bagian mulai dari diri dapat terjawab dengan baik. Ada hal menarik yang terjadi pada pembelajaran di modul ini, yaitu saat saya harus menyelesaikan tugas demonstrasi kontekstual. Dalam sesi ini, CGP diminta untuk membuat sebuah program secara mandiri. Program yang saya buat yaitu MADING AKSI PUTU (Majalah Dinding Ajang Kreasi Siswa Putat Satu). Ada rasa senang ketika saya dapat merancang sebuah program dan melibatkan murid didalamnya.

3. Findings (Pembelajaran)

Pembelajaran yang saya dapatkan setelah mempelajari modul ini sebagai berikut :

a. Sebelum menyusun sebuah program sebaiknya kita melihat aset/kekuatan yang dimiliki oleh sekolah.

b. Pentingnya melibatkan murid sebagai mitra dalam penyusunan, pelaksanaan, dan evaluasi program.

c. Murid dapat dilibatkan dengan memberikan kesempatan mereka untuk berpendapat (suara) dan menentukan pilihannya sehingga mereka akan merasa memiliki dan merasakan manfaat dari program yang akan dikembangkan.

d. Pentingnya menciptakan lingkungan yang positif dalam menumbuhkan student agency.

e. Pentingnya dukungan dari semua pihak/komunitas dalam menumbuhkan kepemimpinan murid.

f. Prakarsa perubahan yang akan dilakukan dapat menggunakan Tahapan BAGJA dengan menambahkan unsur suara, pilihan, dan kepemilikan murid.

Belajar hal baru tentunya akan menambah pengetahuan baru pula bagi kita. Dalam proses pembelajaran modul ini, tentunya saya juga memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru. Pengalaman saya dalam merancang sebuah program yang melibatkan murid dan mengimplementasikannya dengan tahapan BAGJA merupakan hal baru bagi saya. Tentunya pengalaman ini tidak akan saya dapatkan jika saya tidak mengikuti kegiatan pelatihan PGP ini. Dari hal inilah saya akhirnya menyadari bahwa saya ternyata mampu untuk melewati tantangan dalam menyusun sebuah program yang berdampak pada murid.

4. Future (Penerapan)

Setelah saya mempelajari modul ini dengan baik, tentunya saya ingin melaksanakan program yang telah saya rancang dengan murid tersebut. Harapannya program ini dapat menumbuhkan kepemimpinan murid dan mewujudkan karakter profil pelajar pancasila. Selain itu, saya juga akan menyebarkan pengetahuan dan pengalaman saya dalam menyusun program yang berdampak positif pada murid ini pada rekan-rekan sejawat.

Demikian jurnal refleksi modul 3.3, semoga bermanfaat. Guru Bergerak

Indonesia Maju Wassalamualaikum wr wb.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post