AR RAZZAQ (MAHA PEMBERI REZEKI) (431)
Di satu hari yang cerah, rutinitas yang saya jalani adalah pergi ke kampus untuk berbagai urusan. Setiba di kampus, seorang mahasiswa menghubungi saya bahwa ada buah-buahan dari ladang mereka di kampung yang disuruh bawakan emaknya untuk saya. Ternyata komplit, ada salak pondoh, papaya dan pisang masak pohon dan ranum sekali.
Sepanjang jalan pulang dari kampus, saya merenung, bagaimana panjangnya perjalanan buah-buahan ini untuk akhirnya sampai ke tangan saya dan saya bawa pulang ke rumah untuk dimakan bersama keluarga. Jauh sebelumnya, tentu tumbuhannya di tanam dulu, dirawat dan akhirnya panen. Sebagian hasilnya adalah rezeki saya. Sehingga bagaimana jalannya dapat terhadi agar rezeki itu dapat sampai ke tangan saya. Subhanallah.
Dari kejadian ini, saya coba mengkaji bagaimana sesungguhnya Allah itu sudah mengatur rezeki setiap manusia dan sudah juga mengatur bagaimana cara sampainya ke tangan yang dituju.
Ar-Razzaq merupakan salah satu sebutan untuk Allah Yang Maha Pemberi Rezeki. Rezeki sendiri berarti sesuatu yang dapat digunakan untuk memelihara kehidupan, dapat berupa makanan, nafkah, dan hal-hal lain. Allah sendiri akan mengatur bagaimana caranya sampai ke tangan yang dituju.
Siapa yang memberi rezeki pada manusia dan makhluk Allah lainnya? Jawabannya adalah Allah Subhana wata’ala. Seperti dalam Quran Surah ad Dzariyat (51):58, yang artinya: “Sesungguhnya Allah adalah Ar-Razzāq (Maha Pemberi Rezeki) yang memiliki kekuatan yang kukuh”. (QS. ad-Dzāriyāt [51]: 58). Dilanjutkan pada ayat berikut bahwa: “Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauḥ al-Maḥfuẓ). (QS. Hūd [11]: 6).
Rezeki yang sudah dijamin Allah dapat dicari dengan menggunakan usaha (ikhtiar) dengan sekuat tenaga, karena memang sudah ada pada setiap makhluk ciptaannya. Selain berikhtiar (berusaha) sekuat tenaga, manusia juga dianjurkan untuk berbagi rezeki kepada manusia dan makhluk Allah yang lainnya. Bentuknya sangat bervariasi, antara lain berinfaq, sodaqoh dan lain sebagainya. Sikap rajin membagikan rezeki ini, merupakan wujud dari perantara sampainya rezeki dari Allah.
Dalam surat Al Hadid ayat 18, Allah SWT berfirman tentang balasan orang yang bersedekah. Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia." Nah, berdasarkan ayat ini dapat diambil kesimpulan bahwa bukti dari bersyukur kepada Allah atas rezeki yang diberikan-Nya adalah dengan berbagi rezeki lagi kepada yang lain, atau makhluk lainnya. Imbalan dari Allah bukan hanya rezeki yang berlipat ganda, juga akan mendapatkan pahala yang mulia.
Semoga tulisan ini dapat membuka wawasan berpikir kita, untuk meyakini bahwa rezeki manusia dan makhluk lainnya sudah dijamin Allah dan Allah akan mengatur cara mendapatkan rezeki tersebut. Hal penting lainnya yang harus dipahami betul adalah rezeki tidak akan pernah tertukar, seperti kata pepatah, “kalau rezeki tak akan kemana-mana”. Sehabis berusaha, maka sebaiknya bersikap ikhlas dan perbanyaklah berbagi rezeki Allah tersebut kepada makhluk lainnya. (srie2502).
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar