Sebagai seorang Muslim, hidup kita telah diatur oleh syariat yang berasal dari Al-Quran dan Hadits. Segala aspek kehidupan, mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur, telah diatur dengan sempurna oleh agama Islam. Ini bukan hanya sekadar rutinitas, melainkan pedoman yang lengkap tentang bagaimana menjalani kehidupan yang benar sesuai dengan kehendak Allah. Tuntunan ini mencakup segala hal, dari cara beribadah, berinteraksi dengan sesama, hingga hal-hal kecil dalam keseharian.

Islam memberikan peta kehidupan yang jelas bagi setiap Muslim. Jika seorang Muslim keluar dari jalur yang telah ditetapkan ini—melakukan sesuatu yang bertentangan dengan ketentuan agama—maka ada konsekuensi yang harus diterima. Sebaliknya, jika ia berjalan sesuai dengan tuntunan Allah, patuh, dan taat terhadap perintah-Nya, maka kebaikan dan keberkahan akan menjadi hasil dari setiap amal yang ia lakukan. Inilah hakikat dari kehidupan seorang Muslim: hidupnya bukan sekadar perjalanan duniawi, tetapi sebuah perjalanan spiritual yang mengarah pada kebahagiaan dunia dan akhirat.

Seorang Muslim terikat dengan kontrak suci bersama Allah. Ini berbeda dengan orang yang memilih hidup di luar Islam. Bagi mereka yang tidak mengikuti tuntunan Allah, hidupnya mungkin tampak bebas tanpa aturan yang membatasi. Namun, di sisi Allah, setiap amal mereka tidak memiliki makna dan tidak akan dipertimbangkan dalam timbangan akhirat. Kehidupan mereka berakhir pada konsekuensi yang sesuai dengan pilihan mereka: hidup di luar jalan yang telah digariskan oleh Allah.

Manusia memang bebas memilih jalan hidupnya—apakah ia ingin menjadi Muslim, Nasrani, Majusi, atau agama lainnya. Namun, kebebasan memilih ini tidak disertai dengan kebebasan memilih konsekuensi dari pilihannya. Setiap jalan yang dipilih akan membawa kepada akhir yang pasti, yang telah Allah tentukan sesuai dengan keadilan dan kebijaksanaan-Nya. Oleh karena itu, sebagai Muslim, tetaplah berada di jalur yang telah Allah tentukan, karena di sanalah letak keberkahan, keselamatan, dan kebahagiaan yang sejati, baik di dunia maupun di akhirat. Mari kemblai ke jalan yang benar. (srie2502)