SELALU ADA KELEBIHAN DI BALIK KEKURANGAN (857)
Manusia diciptakan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dalam kehidupan ini, kita tidak bisa menghindari kenyataan bahwa setiap individu memiliki aspek positif dan negatif. Salah satu contoh yang nyata dapat kita lihat dalam hubungan suami istri.
Ketika memutuskan untuk menerima pasangan, calon suami dan istri umumnya sudah mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mereka telah menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna, tidak ada yang bersifat sepenuhnya baik seperti malaikat atau sebaliknya. Dalam batas tertentu, masing-masing pihak telah siap menerima kelemahan dan kelebihannya. Komitmen awal menikah adalah untuk saling melengkapi, memperkecil kelemahan masing-masing dan berusaha membangun hubungan yang lebih baik dari hari ke hari. Komitmen untuk membangun bersama kebahagiaan selama di dunia, bahkan hingga ke akhirat . Rumah tangga dunia sudah disebut sebagai “baity jannaty” atau rumahku syurgaku.
Setelah menikah, kedua belah pihak berusaha memperbaiki sifat dan perilaku buruk mereka demi kenyamanan hubungan dan kebahagiaan bersama. Selama perjalanan pernikahan, pasti akan muncul berbagai masalah, baik yang terasa berat maupun ringan. Berat atau ringannya masalah sangat bergantung pada sudut pandang pikiran masing-masing. Ketika berada dalam situasi yang sangat pelik, misalnya salah seorang pasangan melakukan kesalahan, biasanya pasangan lain cenderung fokus pada keburukan pasangannya tersebut, seolah selama ini, tidak ada kebaikan yang pernah diperbuatnya. Terkadang tidak ada kata maaf untuk kesalahan yang dibuatnya.
Bertambahnya usia pernikahan, belum tentu membuat hubungan itu selamat dari masalah. Justru level masalah yang dihadapi semakin tinggi. Terkadang ada pasangan seolah tidak memiliki solusi, hingga perpisahan dianggap sebagai jalan keluar terbaik. Namun, bukankah perpisahan justru akan menimbulkan masalah baru? Kebersamaan yang lama ini telah mengikat hati satu sama lain, ketika harus berpisah, maka akan ada hati yang terluka. Luka hati tersebut memerlukan waktu lama untuk sembuh dan mempengaruhi seluruh aktivitas sehari-hari. Bisa jadi, sampai ajal menjemput, luka hati dan batin belum tersembuhkan juga.
Oleh karena itu, ketika menghadapi masalah dengan pasangan, sikap yang harus diambil adalah bersabar dan tetap berkomitmen menjaga hubungan. Ingatlah bahwa di balik kesalahan dan kekurangannya, pasti ada kelebihannya. Kita juga berharap pasangan kita melihat kelebihan kita, bukan hanya fokus pada kekurangan dan kesalahan yang kita perbuat.
Dengan demikian, dalam hubungan suami istri, penting untuk selalu mengingat bahwa setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Fokuslah pada kelebihan pasangan dan usahakan untuk memperbaiki kekurangan diri sendiri. Komitmen untuk saling melengkapi dan bersabar menghadapi masalah akan membantu menjaga keutuhan dan kebahagiaan pernikahan. (srie2502)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya
Setuju Bu, yang jelek itu jika lebih banyak jelek nya dari pada baiknya.