Srie Faizah Lisnasari Lubis

Lahir di Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara pada tanggal 25 Februari 1967. Menamatkan pendidikan S1 di Inst...

Selengkapnya
Navigasi Web
TIDAK ADA YANG TERJADI SECARA KEBETULAN  (332)

TIDAK ADA YANG TERJADI SECARA KEBETULAN (332)

Tidak ada yang terjadi secara kebetulan di dunia ini, semua terjadi atas seizin Allah Subhanawata’ala. Percaya atau tidak, namun begitulah faktanya.

Di dalam Al Qur’an sudah disebutkan pada surah Al An’am : 59, yang artinya: “Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya, tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut, tidak ada sehelai daun pun yang tidak diketahuinya. Tidak ada sebutir biji pun dalam bayangan bumi dan tidak ada pula sesuatu yang basah atau yang kering yang tidak tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)”. (Al An'aam (6) : 59). Dari ayat ini dapat dipastikan sesederhana apapun kejadian yang terjadi di muka bumi ini, semuanya sudah tertulis di lauh Mahfuzh.

Sebagai suatu contoh, di dalam perjalanan ban kenderaan yang kita naiki bocor sehingga membuat perjalanan kita tertunda beberapa saat untuk sampai ke tempat tujuan. Beberapa saat kemudian, kita mendengarkan telah terjadi kecelakaan di jalanan yang rencananya akan kita lalui sebelumnya. Dalam hati kita berkata, bahwa semua itu merupakan suatu kebetulan terjadi dan jiwa kita selamat. Menurut pandangan manusia seolah itu benar, namun sesungguhnya Allah Yang Maha Kuasa jauh sebelumnya sudah mengetahui bahkan mengatur hal demikian itu terjadi. Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang sedang melindugi hamba-Nya dari kecelakaan yang terjadi tersebut, dan caranya dibuat-Nya sedemikian rupa, bagi manusia yang kurang beriman melihatnya seolah tidak ada campur tangan Allah.

Contoh lain, ada yang ketemu jodoh pada saat berjumpa dalam suatu kegiatan. Menurut sudut pandang manusia, pertemuan itulah sebab mengapa mereka berjodoh, padahal menurut pandangan Allah, semua itu sudah diketahui dan diatur Allah jauh sebelum mereka lahir ke muka bumi. Seperti yang diajarkan pada kita bahwa langkah, rezeki, pertemuan dan maut adalah rahasia Allah dan hanya Dia yang mengatur segalanya. Allah memberikan manusia sesuai kebutuhannya bukan sesuai keinginannya. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al Baqarah ayat 216 : “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal dia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal dia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.

Perihal rezeki manusia, sudah diatur oleh Allah sehingga rezeki masing-masing orang tidak ada yang tertukar. Kalau sudah rezeki, bagaimanapun caranya pasti akan sampai ke tangan orang yang berezeki. Hal yang perlu diingat, bahwa untuk mendapatkan rezeki tersebut butuh usaha dari manusia itu sendiri, bukan menunggu datangnya rezeki dari langit yang tiba-tiba jatuh. Sesuai dengan firman Allah SWT “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu nasib kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang pada diri merea”” (QS 13:11)

Kemudian perihal kematian manusia, sudah ditentukan oleh Allah kapan dan dimana terjadinya. Manusia tidak mengetahuinya sama sekali, sehingga manusia perlu selalu melakukan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan Nya, serta meningkatkan amal ibadahnya, agar pada saat kematian menjelang, manusia tersebut berada dalan keadaan kematian yang sebaik-baiknya atau Husnul Khotimah. Sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an Surah Yunus Ayat 49 (artinya) : “Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengganggunya barang sewaktu-waktu dan tidak (pula) mendahulukan(nya).” Selanjutnya dalam firman-Nya yang lain, yang artinya: “Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh” katakanlah, “Ruh itu urusan Tuhan-ku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit.” (QS. Al-Israa' : 85).

Dikuatkan lagi oleh Allah 'Azza Wa Jalla berfirman ُ(artinya), “Di manapun kamu berada, kematian akan menjemputmu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh…” ( QS. An Nisa' : 78), dan dalam firman-Nya berikut dikatakan lagi yang artinya: Katakanlah : “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari dia, dia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepada mu apa yang telah kamu bekerja.”(QS. Al-Jum'ah : 8) .

Hal-hal langkah, rezeki, pertemuan, maut semua dalam genggaman Allah Yang Maha Berkuasa, sehingga manusia hanya dapat berikhtiar sekuat tenaga dan berdo’a agar semua yang dikerjakan di muka bumi ini sesuai dengan petunjuk dan tuntunan-Nya, serta meninggalkan semua larangan-Nya. Yakinkan dalam diri, bahwa semua yang terjadi di dalam hidup ini, sudah diatur oleh-Nya dan disesuaikan dengan kebutuhan manusia bukan disesuaikan dengan keinginan manusia, bahwa ketetapan Allah itulah yang terbaik bagi kita. Manusia hanya diminta sholat dan sabar serta bersyukur atas semua yang diberikan Allah, sebab semua keadaan baik bagi manusia jika manusia menyadarinya. (srie2502)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post