Sri Endang Hastini Hasibuan

Nama ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Menatap Senja

Ana masih teringat akan kata-kata Pak Alvine si dosen ganteng itu, Ia jadi merasa tak percaya diri, setelah Pak dosen menilai kemampuannya bahkan menganggap Bu Dewi salah pilih asisten. Ia pun ke kamar mandi lalu berwudhu dan menunaikan sholat Juhur. Dalam doa, Ia meminta agar diberikan kekuatan dan kemudahan untuk bisa menjalani semuanya. Meski Ia tahu apa pun yang terjadi adalah sebuah ujian hidup dari Allah, namun dengan meneteskan airmata Ia kembali bersimpuh menengadahkan tangan berharap yang terbaik semua datang karena Allah.

Hatinya sakit, namun Ia tetap bisa menutupi semuanya. Padahal saat kuliah mata kuliah Pak dosen, Ana selalu unggul dalam menjawab pertanyaan. Namun ternyata itu bukan jaminan, Pak dosen seperti kurang suka pada Ana.

Ana melangkah ke ruang kerja mamanya, baru saja Ia mau keluar kamar tiba-tiba handphonenya bordering.

“Assalamualaikum Bu Dewi? Ibu sehat?”

“Waalaikumsalam..sehat Nak.”

“Ibu mau perlu apa?”

“Ibu cuma mau bilang terima kasih hari pertama kamu jadi asisten saya ternyata sudah sangat baik, nggak sia-sia Ibu pilih kamu Nak.”

“Maksud Ibu?”

“Tadi mahasiswa saya tanya, kenapa saya nggak masuk dan yang masuk asisten saya, terus mereka juga cerita kalau kamu mengajarnya sangat bagus, mereka suka dan mudah mengerti. Makasih ya Ana…kamu sudah bantu saya.”

“Sama-sama Bu…saya yang terima kasih Bu, karena Ibu sudah kasi saya kesempatan untuk menjadi asisten Ibu.” Tapi ini beneran kan Bu? Kalau para mahasiswa Ibu senang dengan pembelaajaran saya tadi?”

“Benar Ana…mereka sangat suka dengan cara kamu mengajar, makanya saya bilang, saya nggak salah pilih.”

“Tapi kalau nanti akhirnya Ibu ngerasa saya nggak pantas, Ibu boleh kok cari yang lain, saya nggaak apa-apa Bu.”

“Tapi Ana…sayangnya saya nggak mau cari yang lain, kamu sudah tepat. Terus belajar ya Nak…semoga kamu sukses kedepannya.”

“Amin…makasih Ibu.”

Telepon pun berakhir, Ana menuju ruang kerja mamanya. Di meja sudah terpajang beberapa dress anak super mewah dengan model yang bervariasi.

“Ini buatan Mama? Bagus banget Ma, gemes aku lihatnya.”

“Bagus nggak sayang?”

“Banget Ma…nggak ada lawan kalau ini.”

“Hei.. Na…tahu kau, sudah ku uploud di social mediaku, tahu apa yang terjadi? Semua tanya harga.”

“Terus ada yang beli?”

“Belum…mungkin mereka masih bingung memilih mana yang mau dibeli, soalnya kan bagus semua.”

“Aku uploud juga deh…siapa tahu ada yang beli.”

“Sabar aja…nanti ada waktunya, doa kita diijabah Allah di waktu yang tepat.”

“Tapi pembeli itu selalu aja gitu Tan, nanya-nanya, akhirnya nggak jadi beli, kesal juga kita kan.”

“Dalam bisnis harus bersikap adil dalam melayani konsumen, apalagi bidang pemasaran. Kita kan nggak tahu yang kita anggap konsumen yang baik justru cuma nanya saja, sedangkan yang agak iebut malah beli produk, jadi kita harus bersikap adil, sama-sama membuat mereka nyaman dengan kita.”

“Iya ya Tan, mungkin disitulah aku yang tak bisa tante, aku lagi orangnya terus cepat emosi.”

“Bisa Tari…kenapa nggak bisa, cuma pelan-pelan, insyaallah kamu bisa kok.”

“Aku memang banyak belajar dari kalian, bahkan aku tahu ternyata sabar itu tak semudah mengucapkannya.”

Mereka pun melanjutkan kerjanya. Ada beberpa barang yang harus dikirim, Ana dan Tari menyiapkan segala sesuatunya sebelum mengantarnya ke tempat pengiriman barang.

Usaha pakaian handmade milik mama Amel diberi brand “AA handmade” yang merupakan sngkatan dari Amel dan Ana.

Baru saja Ana dan Tasri akan berangkat, kembalihandphone Ana bergetar, ternyata ada pesan masuk. Ana terkejut membaca pesan itu. Ia bengong dan ngeraasa nggak percaya.

Siapakah yang mengirim pesan ke Ana?

Ikuti kelanjutannya!

Asahan, 4 April 2024

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ceritanya bund...salam sukses

04 Apr
Balas



search

New Post