Sri Endang Hastini Hasibuan

Nama ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Rindu Langit Biru

Bu Zahara merasa tak berhasil. Mengajak Bu Sopia untuk hadir ke acara resepsinnya Rei ditolak. Memberi modal untuk usaha Diana juga ditolak. Apa sebenarnya yang ada dihati mereka mengapa seolah ingin menjauh dari keluarga Pramana. Padahal Bu Zahara selalu ingin mendekatkan diri dengan keluarga Bu Sopia, tapi kedua penolakan ini menjadikan Bu Zahara merasa tak enak hati, apakah ada yang salah dari Ia dan keluarganya..

"Ma...kenapa? kok ngelamun?"

"Pa...nggak kok, aku nggak ngelamun Pa."

"Jelas-jelas Mama dipanggil berkali-kali nggak dengar, mikirin apa sih, besok kita berangkat lho ke acara resepsinya Rei, Mama sudah siap-siap kan?"

"Belum Pa...Mama masih kepikirin tentang Bu Sopia dan Diana."

"Kenapa memang?"

"Bu Sopia nggak bisa ikut ke acaranya Rei dan Diana juga menolak untuk diberi bantuan modal. Mama jadi bingung, apa yang membuat mereka seperti ingin menjauh dari kita, padahal selama ini kita baik-baik saja."

"Ma...kita nggak bisa memaksakan orang lain untuk bisa seperti kita. Kita juga nggak tahu gimana perasaan Bu Sopia pada saat kamu membatalkan perjodohan anak kita. Papa cuma feeling aja sih..mungkin Bu Sopia merasa kurang enak hati, kita kan nggak tahu."

"Tapi waktu itu Bu Sopia menerima pembatalan itu Pa, Diana juga, bahkan Diana pun menyadari kalau Ia tak mungkin bersama Rei, karena ada Clara."

"Apapun itu, Mama jangan berpikir macam-macam. Kalau nyatanya mereka menjauh Mama harus tetap mendekat dengan mereka dan jangan pernah memutuskan silaturahmi kita. Mereka itu lebih dari keluarga kita sendiri, kamu harus ingat itu Ma."

"Iya Pa."

"Sudah, mending sekarang Mama peking besok kita berangkat penerbangan pagi."

Mereka mengakhiri pembicaraan. Mereka bahkan tak tahu kalau sebenarnya dari tadi Rei mendengarkan pembicaraan Papa dan Mamanya.

Dalam hati Rei berkata...

"Ada benarnya apa yang disampaikan Papa. Awalnya Papa dan Mama yang meminta perjodohan itu, tapi nyatanya Mama sendiri yang membatalkan. Nyaris seperti dipermainkan. Alangkah bodohnya mengapa aku langsung membenci Diana padahal kenal aja belum. Tapi Diana dan Tante Sopia tetap baik pada keluarga kami."

Rei semakin merasa bersalah pada Diana.

Sementara itu Diana masih fokus akan even yang akan digelar lusa. Semua persiapan sudah ok. Ia juga nanti akan turun langsung memantau para juru masak. Semua menu spesial akan diracik langsung oleh Cheaf Diana. Meski sudah manajer, Diana tetap memantau langsung para juru masak dalam menyiapkan semuanya. Semua resep Diana ahlinya, dan Ia akan tetap pada standar kualitas rasa yang menjadi ciri dari Giant Resto.

"Din...kita pulang yok."

Seru Ayu.

"Iya Yu...ini kerjaan aku sudah kelar kok, tinggal orang hotel aja yang menyiapkan ruangannya. Kalau tim kita sudah ok semua."

"Semangat kali kamu, apa karena mau dapat bonus lagi dari Bos besar."

"Nggak lah Yu...emang sudah tugas aja, ya dikerjain sesuai tanggungjawab supaya konsumen tidak kecewa, ya kan?"

"Aku percaya...kamu memang profesional dalam bekerja."

Merekapun meninggalkan ruang kerja lalu berjalan menuju lobi karena supir yang menjemput mereka sudah tiba.

Ikuti kelanjutannya!

Asahan, 26 Mei 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

26 May
Balas



search

New Post