Sri Fajar Ningsih

Sri Fajar Ningsih, penulis musiman dari SMP Negeri 43 Medan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengapa Kau Begitu

Mengapa Kau Begitu

MENGAPA KAU BEGITU

Sri Fajar Ningsih SMP N 43 Medan

Sudah tiga puhan tahun saya menjadi guru, terlalu banyak hal indah dan juga ha-lhal yang menantang, baik yang membuat rasa ingin marah, kecewa ataupun capek. Untuk kali ini saya merasa terpanggil untuk melihat lebih dekat pada masalah yang dihadapi siswa saya yang bernama Dava di kelas 8.1. Saya perhatikan dia sering tidak belajar dengan baik, jarang mengerjakan tugas, bertingkah laku tidak sopan, jahil dan mau menang sendiri di kelas. Dia juga lasak sering keluar kelas. Saya ingin lebih dekat dengannya dan ingin tau apa masalah yang membuat dia seperti itu.

Adapun usaha saya yang pertama saya mengajaknya bicara empat mata, saya tanya-tanya tentang dirinya, keluarganya dan teman-temannya. Namun sangat sulit mengharapkan dia mau berterus terang. Dia hanya diam dan selalu mau lari dari saya. Saya tetap berusaha untuk menemuinya, karena saya tertarik dengan tingkahnya yang tidak menunjukkan karakter baik di sekolah. Sedangkan di sekolah kita harapkan agar bisa mengubah siswa-siswa yang tidak baik menjadi baik dan bukan sebaliknya. Semakin hari semakin nakal saja anak ini.

Kebetulan saya juga bertugas di UKS, waktu itu dia kena kaca akibat di sekolah banjir, jadi sewaktu mau jajan ke kantin dia tidak pakai alas kaki. Dia lari-lari bertelanjang kaki dan kakinya terluka. Temannya membawanya ke UKS. Saat itu Dava menangis di UKS lalu saya obati dan saya elus-elus pundaknya. Dia semakin menangis. Jadi di sinilah kesempatan saya untuk berbicara lagi dengannya. Saya tanya, " Apa masalah yang kau hadapinya sehingga selama ini sikapmu jauh berbeda dengan teman-temanmu? Saya duduk di sampingnya dan mendengarkan curhatnya sambil terisak-isak dia menceritakan kehidupannya. Rupanya ibu dan bapaknya sudah berpisah dan dia tinggal dengan neneknya. Harus kerja sendiri untuk dapat uang sampai harus kerja jaga malam. Kisahnya ini sangat menyedihkan. Lalu saya katakan padanya jangan lagi jaga malam , saya akan membantu keuangannya asal dia mau belajar sungguh-sungguh dan tidak nakal lagi. Dava hqnya mengangguk sembari menghapus deraian air matanyq.

Hari-hari berikutnya dia sudah berubah. Ternyata dengan pendekatan yang baik, kesabaran kita, dan menganggap dia seperti anak sendiri bisa meluluhkan hati siswa menjadi dekat dengan kita dan menuruti apa yang kita harapkan. Semoga selamamanya dia baik-baik saja.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang keren, bunda, bisa menggugah pembaca. Salam literasi

15 Nov
Balas

Terima kasih, Bun. Salam literasi

16 Nov
Balas



search

New Post