Sri hartati

Sri Hartati, nama yang sangat populer di Indonesia. Coba sebut nama saya di pusat kota, maka saya jamin minimal ratusan orang akan datang. Berpengalaman mengaja...

Selengkapnya
Navigasi Web

Mengubah poin menjadi koin

Tugas pokok seorang guru adalah mengajar. Namun, mengajar bukanlah satu-satunya hal yang harus dilakukan seorang guru. Banyak tugas tambahan yang tentunya dilakukan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar yang menanti seorang guru seusai jam pelajaran. Salah satunya adalah "naik pangkat".

Mungkin bagi profesi lain, naik pangkat merupakan suatu kebutuhan karena akan menaikkan gaji atau posisi. Namun, bagi guru PNS terutama di Kementerian Agama, naik pangkat hanya merupakan kewajiban yang memberatkan. Hal ini disebabkan selain karena gaji yang tidak meningkat begitu signifikan, posisi yang tidak berubah (selain jika kita yang mencalonkan menjadi pimpinan), juga karena pada tingkat tertentu gaji PNS justru akan dikenakan pajak yang jauh lebih besar hingga 3 kali lipat (yang justru jika dihitung akan lebih kecil dari golongan dibawahnya). Selain itu, persyaratan kenaikan pangkat yang begitu banyak juga membuat mayoritas guru enggan untuk naik pangkat.

Saya juga termasuk salah satu orang yang 13 tahun tidak naik pangkat. Bukan karena gaji atau posisi, tetapi saya kesulitan memenuhi persyaratan kenaikan pangkat. Saya sudah tidak muda lagi, mengetik dengan komputer bagi saya merupakan hal yang sulit dan membutuhkan waktu yang lama untuk dilakukan. Ditambah lagi, saya selalu ditunjuk menjadi wakil kepala sekolah, jadi waktu saya yang sudah sangat padat untuk mengajar terpotong oleh tugas wakil kepala sekolah. Sehingga tidak ada waktu untuk memikirkan kenaikan pangkat.

Namun, ketika saya memutuskan untuk pindah sekolah, saya akhirnya menjadi guru biasa. Walaupun jam mengajar begitu mencekik, saya akhirnya punya waktu untuk mengurus kenaikan pangkat. Dan saya mengalami pengalaman kenaikan pangkat yang sangat berkesan.

Sesuai PermenPAN RB nomor 16 tahun 2009 tentang Penetapan angka kredit bagi guru bahwa jika ingin naik golongan menjadi 4b maka harus memenuhi syarat 4 pengembangan diri dan 12 Publikasi Ilmiah atau Karya Inovatif. Disini saya berjuang sekuat tenaga menulis 3 Penelitian Tindakan Kelas (PTK), karena 1 PTK yang diseminarkan akan mempetoleh 4 poin sehingga menulis laporan PTK minimal 3.

Perjuangan dimulai saat saya mencoba mengikuti Diklat Jarak Jauh (DJJ) dengan mata diklat PTK untuk menambah pengetahuan dan kemampuan saya dalam membuat PTK. Namun karena satu dan lain hal, akhirnya saya pun gagal dalam DJJ tersebut. Tidak menyerah, saya pun akhirnya memutuskan beberapa kali pergi ke Rawa Bunga (pusat pelatihan) untuk mengikuti berbagai pelatihan. Namun, tidak ada yang pernah saya lakukan dengan tuntas dan sama sekali tidak membantu meningkatkan progress PTK yang saya buat.

Akhirnya pada tahun 2018, saya mengikuti DJJ mengenai PTK untuk kedua kalinya. Dengan perjuangan yang sangat berat, dengan berkali-kali revisi, dikejar deadline hampir setiap hari, membaca berbagai buku refrensi, pada akhirnya berkat dukungan dari orang-orang terdekat saya bisa menyelesaikannya. Pada DJJ tersebut, saya menyelesaikan PTK dengan bimbingan instruktur sampai bab 3. Setelah itu, entah kebetulan atau tidak, saya diikutkan dikat Publikasi ilmiah di Pusdiklat. Alhamdulillah laporan PTK selesai sampai diseminarkan. Dari PTK tersebut, Alhamdulillah setelah diubah menjadi artikel dan dimuat dalam jurnal Andragogi tanpa disangka dan diduga dari pihak Jurnal Andragogi dapat koin yang tidak disangka dan diduga.

Artikel ini tidak bermaksud untuk menyombongkan diri saya sendiri. Karena saya sadar saya juga memiliki banyak sekali kekurangan. Namun, saya menulis artikel ini unuk menginspirasi teman-teman guru untuk tidak menyerah dalam proses kenaikan pangkat. Tidak harus menulis 3 PTK, namun 1 PTK dapat diubah menjadi artikel dan buku untuk mendapatkan poin. Serta menulis artikel dari PTK tidaklah sulit, bahkan menyenangkan karena tidak hanya poin yang didapat, namun juga koin. Untuk lebih lengkapnya mengenai mengubah PTK menjadi artikel, tunggu buku yang akan saya luncurkan sebentar lagi.

PTK
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hmmmmmm. Mantap...aku nggak naiknaik pangkat ... nggak sempat hahaha

18 Feb
Balas

Terima kasih Pak Harto. Kalau sdh ada buku berISBN poinnya 4 tuh Pak.

19 Feb

Ditunggu..bukunya he...akyu blom nambah2 nih halamannya gimana nih

02 Feb
Balas

Ayo Bu Sri Mul. Dilawan malesnya

02 Feb

Waah kereeen bun pengalamannya. Dan sangat menginspirasi. Semoga saya bisa mengikuti jejak ibu.

04 Feb
Balas

Terima kasih Bu Suningsih. Ibu pengalamannya lebih banyak.

09 Feb
Balas

Mantul pengalaman nyaBarakAllah fikSangat menginspirasiUda saya follow.Balik fallow me

10 Feb
Balas

Terima kasih sdh mau membaca artikel saya

11 Feb



search

New Post