SRI HARYA NINGSIH, S.Pd.,Gr

Guru IPA Terpadu di SMPN Satu Atap Danau Lancang, Riau...

Selengkapnya
Navigasi Web

Bunga Untuk Mawar

Pak Rahman melihat Riko tengah tertidur. Bu Rita segera menarik tangan suaminya itu. "Nanti saja, Pak! Biarkan dia istirahat," ujar bu Rita. Namun, pak Rahman tidak mempedulikan ucapan istrinya tersebut. Amarahnya benar-benar sudah di puncak. "Riko!!!" Riko terperanjat mendengar bentakan ayahnya tersebut. "Pak, sabar, Pak." Bu Rita mulai panik. Ia tidak menyangka akan melihat suaminya semarah itu.

Riko tampak bingung. "Apa yang sudah Kamu lakukan pada Nadia, ha?" ujarnya dengan nada tinggi. "Apa sih, Pak?" Riko belum menyadari akibat perkataannya pada Nadia tadi. "Jangan berlagak sok lupa dan tak tahu. Kamu sudah menbuat anak pak Irman menangis." Riko semakin bingung. "Riko tidak melakukan apa-apa, Pak. Riko hanya mengatakan yang sebenarnya. Dia itu penipu, dia penghianat." Riko mencoba memberi alasan. "Kamu jangan sembarangan menuduh, Rik!" Pak Rahman naik pitam. "Pak, sudah, Pak! Apa alasan Kamu mengatakan hal itu, Rik? Jangan sembarangan Kamu!" Bu Rita tak percaya mendengar penuturan anaknya itu.

Suasana hening sejenak. "Jawab, Rik! Karena Kamu, bu Risma dan pak Irman jadi khawatir. Mereka sahabat ayah, tolong kamu hargai itu." Riko tertegun mendengar ucapan ayahnya. Ia tidak menyangka akan melihat ayahnya semarah itu. "Maafkan Riko, Pak. Riko tak bermaksud membuatnya kacau seperti ini. Riko punya alasan atas sikap ini. Tapi Riko belum bisa cerita sekarang." Riko mencoba memberi alasan, berharap mampu meredakan amarah ayahnya. Pak Rahman menghela napas panjang. "Sudah lah, Pak. Nanti juga cerita. Kita ke bawah, ya! Ajak bu Rita. Pak Rahman menatap bu Rita lama. Kemudian beralih ke arah Riko. "Bapak harap, Kamu tidak merusak hubungan baik bapak dengan keluarga pak Irman." Pak Rahman keluar meninggalkan Riko. Bu Rita segera menyusul suaminya itu.

BERSAMBUNG...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren cerpennya bun

24 Aug
Balas

Terimakasih, bu

24 Aug



search

New Post