Sri Hastuti, M.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
RPP Merdeka Belajar sebagai Surat Cinta dengan Konsep Backward Thinking

RPP Merdeka Belajar sebagai Surat Cinta dengan Konsep Backward Thinking

RPP Merdeka Belajar sebagai Surat Cinta dengan Konsep Backward Thinking

Oleh : Sri Hastuti, M.Pd

Temu Pendidik Daerah (TPD) yang dilaksanakan secara Daring oleh Komunitas Guru Belajar (KGB) Sijunjung pada hari ini adalah untuk yang ke- 29 kalinya. Kali ini KGB mengadakan TPD secara live di kanal Youtube KGB Sijunjung dengan Tema “Tips dan Trik Membuat RPP Merdeka Belajar”. Narasumber kegiatan ini adalah Lisza Megasari seorang Guru SLB Negeri Binjai dan Tim RPP Merdeka Belajar Komunitas Guru Belajar Nusantara. Kegiatan ini dimoderatori oleh saya sendiri Sri Hastuti, Guru SMK Negeri 2 Sijunjung dan Penggerak KGB Sijunjung.

Pada pemaparannya, Ega panggilan Narasumber kece ini menyampaikan bahwa ada beberapa miskonsepsi guru dalam membuat RPP diantaranya adalah : “RPP dibuat “seindah mungkin” dengan kata-kata ilmiah dan tinggi, seakan-akan merupakan skenario dari sebuah kelas yang memiliki guru super dan murid impian. Kelas teratur sesuai dengan standar kesempurnaan”. Sehingga Guru lelah karena ternyata faktanya itu tidak terjadi di kelas. RPP menjadi tak lebih tulisan di atas kertas.

Dalam penyusunan RPP Ega menyarankan beberapa hal seperti : RPP sebaiknya dibuat sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Tidak perlu khawatir akan “salah”, karena sejatinya tidak ada kesalahan dalam belajar. Yang ada adalah belajar dari kesalahan. Pahami profil murid, kebutuhan belajar murid, latar belakang ekonomi, sosial budaya murid. Kekuatan dan kelemahan murid.Pahami diri Anda sebagai guru, pahami kekuatan dan kelemahan Anda. Lalu buatlah RPP yang setiap tahapannya tepat seperti yang akan Anda lakukan. Jadikan RPP ibarat “surat cinta” Anda kepada kelas Anda.

Kalimat bahwa RPP adalah surat cinta menjadi hal yang baru bagi kita. Menandakan bahwa RPP memiliki ruhnya. Membayangkan hal-hal yag menyenangkan bagi guru dan murid dalam merancang pembelajaran. Menandakan bahwa RPP dibuat dengan rasa dan suka cita.

Selain RPP sebagai surat cinta, Ega menjelaskan konsep Backward Thinking dalam membuat RPP. Dalam penjelasannya pembuatan RPP Merdeka belajar dengan konsep Berpikir dari belakang ke depan. Konsep ini mengajak guru untuk menentukan asesmen (penilain) terlebih ahulu sebelum menentukan kegiatan belajar. karena dengan menentukan penilaian apa yang akan dilakukan, guru menjadi tahu akan bentuk pembelajaran yang akan diterapkan.

Dari pemaparan Ega, RPP Merdeka belajar terlihat mudah. RPP dibuat harus bermuara pada murid, dan melibatkan murid. Banyak pertanyaan yang muncul di kolom chat. Dan dijawab dengan lugas oleh Ega. Masih penasaran dengan diskusi ini? Tonton di kanal Youtube KGB Sijunjung.

Sijunjung,. 16 Juli 2020

Liputan TPD

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap Bu reportasenya, trimaksih. Insya Allah bsok dikunjungi Youtubenya. Sukse selalu.

16 Jul
Balas

terimakasih pak Muslih. Salam sehat selalu pak

17 Jul

Aamiin, trimakasih Bu

17 Jul

Wow keren,

16 Jul
Balas

haloo ibu

17 Jul



search

New Post