#tantanganmenulis38

Hari ini ramai pemberitaan tentang rencana pembukaan Mal pada 5 juni 2020 mendatang.hal ini mendatangkan protes dari berbagai pihak. Pemerintah mengizinkan pembukaan mal di beberapa tempat. Meski masih rencana namun telah mendapat penolakan dari beberapa pihak. Pihak yang menangani konsumen adalah Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) yang memprotes rencana pembukaan mal di Jakarta pada tanggal 5 Juni 2020. Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menilai masih terlalu dini untuk membuka mal di Jakarta, bahkan cenderung gegabah.

"Rencana pembukaan mal di Indonesia, khususnya di Jakarta pada 5 Juni yang akan datang saya kira ini adalah sebuah kebijakan terlalu dini, bahkan terlalu gegabah. YLKI menolak rencana pembukaan mall pada tanggal tersebut," kata Tulus dalam video yang diunggah di YouTube, Selasa (26/5/2020). (finance. detik.com, 26/5/2020)

Tulus menilai pengendalian virus Corona di Jakarta masih belum baik saat ini. Dia menegaskan kalau memang mau membuka mal kurva penyebaran Corona di Jakarta harus sudah landai. "Estimasinya tanggal 5 Juni itu belum aman untuk pengendalian COVID-19. Jadi upaya relaksasi atau wujud pembukaan mal bisa dilakukan kalau kurva COVID sudah menurun dan landai, kalau belum landai bukan jadi alasan buka mal dimanapun tempatnya," jelas Tulus.

Semua tergantung pada masyarakat selaku konsumen. Kunjungan mal seharusnya dilakukan nila kondisi memaksa untuk berbelanja barang kebutuhan, namun jika hanya untuk melakukan kegiatan sosial atau aktifitas kumpul bareng kolega, seharusnya dilakukan di rumah saja. Karena kondisi belum aman untuk keselamatan manusia. Sebagai masyarakat yang taat aturan hendaknya kita tetap mengendalikan diri untuk melakukan kegiatan diluar rumah.

Pembukaan mal ini disebut dengan tahap pertama Normal baru (new normal). Rencana ini tentu bukan tanpa pertimbangan yang matang. Pemerintah tak akan ambil resiko yang amat sangat berat. Pemerintah menyebutkan bahwa hal ini adalah pola pemberlakuan tatanan kehidupan baru atau new norma selama masa pandemi covid-19. Hal itu disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto seusai mendampingi Presiden Joko Widodo menyampaikan kesiapan prosedur standar baru normal di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Selasa (26/5/2020).

"Tahap pertama akan kita atur. Mal kapasitasnya 1.000 (orang) mungkin kita akan diizinkan untuk 500 saja dan kita awasi. Kemudian tempat makan harusnya 500 hanya 200 saja," ujar Hadi saat memberikan keterangan, sebagaimana dikutip dari Kompas TV. (Kompas.com 26/5/2020)

TNI-Polri akan berjaga untuk memastikan bahwa masyarakat mengikuti aturan, dan menaati protokol kesehatan. Dengan sejumlah personil yang akan bertugas di beberapa mal untuk memastikan jumlah pengunjung mal ataupun ruang publik lainnya sehingga tidak melebihi batas ketentuan. Pendisiplinan ini akan dilakukan untuk 4 provinsi yaitu DKI Jakarta, Sumatera Barat, Gorontalo, dan Jawa Barat.

Seperti yang dikemukakan oleh Hadi Tjahjanto pada kompas.com selasa (26/5/2020) bahwa rencana ini dilaksanakan di empat provinsi dan 25 kabupaten kota. Dimana objeknya adalah tempat lalu lintas masyarakat, mal, pasar rakyat, tempat pariwisata. Dari data yang ada di empat provinsi dan 25 kabupaten kota ada 1.800 objek yang akan dilaksanakan pendisiplinan.

Ternyata Sumatera Barat masuk sebagai tahap pertama new normal yaitu dibukanya mal, ruang publik untuk masyarakat dengan bantuan TNI-Pori. Siapkah masyarakat kita hidup dengan mengikuti protokol kesehatan ini? Mari saudara-saudaraku untuk bersiap dengan new normal kehidupan kita. Lebih baik tetap mengikuti protokol kesehatan dengan tetap rajin cuci tangan pakai sabun, pakai masker, jaga jarak , dan tetap di rumah saja. Jika pun perlu untuk keluar rumah adalah kegiatan penting yang memang harus dilakukan di luar rumah.

#Newnormal

#covid-19 #Semangatbaru