Sri Hastuti, S. Pd., M.Pd.

Sri Hastuti atau Diena Esha Hastuti dilahirkan di Ngawi tanggal 24 Juli. Lahir dibawah naungan zodiak LEO. Pendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama...

Selengkapnya
Navigasi Web
SEPASANG SEPATU ( Bagian 19 )

SEPASANG SEPATU ( Bagian 19 )

SEPASANG SEPATU ( Bagian 19 )

Tantangan hari ke-214

#Tantangan Gurusiana

By : Sri Hastuti, S.Pd.,M.Pd.

Pagi-pagi buta aku bangun dengan terkejut. Tidak ada seseorang berada di sampingku. Perasaan tidak enak menggelayuti pikiranku. Ku tengok jam di dinding menunjukkan pukul 03.00 WIB dini hari. Pasti aku terlambat membangunkan suami yang rencana hari ini berangkat keluar kota tepatnya Jakarta. Ada kegiatan Bimtek selama 4 hari ke depan.

Bunyi kendaraan kantor terdengar dari dalam rumah ketika aku sudah berjalan ke ruang makan. Di sana duduk engkau sambil memencet tombol handphone sambil memegang sebatang rokok sigaret. Kiranya ada yang barusan menelphone. Engkau tampak sudah mandi dan segar dengan penampilan yang rapi. Segera aku buatkan secangkir kopi untukmu. Tidak lupa aku menyiapkan perlengkapan beberapa helai kemeja, celana panjang dan dasi. Semuanya sudah siap. Sarapan dengan roti tawar, selai dan keju kesukaanmu sudah cukup kenyang. Beberapa botol soft drink sudah aku masukkan pula ke dalam kopor dengan ukuran tanggung cukup untuk menyimpan segala perlengkapan selama mengikuti Bimtek di Jakarta.

"Aku berangkat dulu, jaga anak-anak dan rumah dengan baik ya Bun?" pesanmu kepadaku.

"Siap, Yah!"

"Hati-hati dan jaga kesehatan, semoga selalu sehat, lancar dalam perjalanan dan tiba di tempat tujuan serta kembali ke rumah dalam keadaan selamat, aamiin" itu doaku.

Sepatu yang sempat tertinggal di depan mushala kantor tadi malam aku ambil di mobil pribadi. Aku bungkus dengan rapi sesuai permintaanmu. Tidak mungkin dipakai selama perjalanan karena kegiatan masih keesokan harinya. Hanya dengan memakai sepatu sandal supaya nyaman dalam perjalanan. Memakai jaket dan topi kesayanganmu. Kuantar engkau sampai teras depan rumah. Mobil kantor plus sopir sudah menunggu untuk mengantar ke stasiun kota.

Sebelum engkau pergi tak lupa engkau memberikan amplop putih berisi uang untuk segala keperluan dan supaya digunakan sebaik-baiknya selama ditinggal pergi dinas luar kota. Tak lupa kucium tanganmu yang harum parfum khasmu. Kau kecup keningku tanda cinta dan kasih yang selalu engkau berikan. Dengan iringan doaku engkau berangkat menunaikan tugas sebagai abdi negara.

Senyum khasmu mengembang hingga rasa haru dan hampir saja air mata ini jatuh di pipi. Serasa akan ditinggal pergi jauh saja. Mobil berjalan pelan seakan tahu bahwa perjalanan panjang masih akan engkau tempuh dalam menggapai asa bersama.

Sepatu itu akan menemani setiap perjalanan yang akan engkau tempuh. Jauh atau dekat tempat berada akan selalu menemani. Sebenarnya sepatu itu di disain cukup sederhana dan harga yang tidak mahal. Bentuk sepatu yang ujungnya cukup ramping dan sesuai bentuk kaki sangat pas dan nyaman di kakimu. Hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dari saat engkau yang memilihnya hingga kini masih bagus dan siap mengantarkan kesuksesan demi kesuksesan.

***has***

(Bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

08 Nov
Balas

Salam literasi dan salam sukses juga untuk pak Dede.

08 Nov



search

New Post