TADABBUR ALAM DALAM PUISI RELIGI
TADABBUR ALAM DALAM PUISI RELIGI
Tantangan hari ke-90
#Tantangan Gurusiana
By : Sri Hastuti, S.Pd.,M.Pd.
Bumi dengan alam seisinya merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yaitu Allah SWT. Manusia hanya bisa menikmati pemandangan yang sangat indah, gunung-gunung yang menjulang tinggi, tanah subur, pepohonan yang menghijau, rumput bagaikan permadani terhampar luas sejauh mata memandang, kicau riuh burung beterbangan adalah ciptaan-Nya.
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Al-Imron:190-191)
Bertadabbur sekaligus bertafakkur bisa mengubah dari kelalaian menuju kesadaran, dari perkara yang dibenci menjadi perkara yang dicintai, dari ambisi dan keserakahan menuju zuhud dan qana'ah, dari penjara dunia menuju keluasan akhirat, dari kesempitan kejahilan menuju bentangan ilmu pengetahuan, dari nafsu cinta dunia menuju ketenangan batin mendekatkan diri kepada Allah, dari kebutaan dan ketulian serta kebisuan menuju kenikmatan penglihatan, mata hati, pendengaran dan dari segala rasa menuju kepada ketentraman, kesejukkan hati serta keimanan.
Sebuah puisi religi yang ditulis oleh hamba Allah yaitu almarhum Bapak Andhy Poerwantoro, SE.,M.Si seorang yang sangat mencintai Allah dan Rosulnya menjelang kepulangan beliau keharibaan-Nya pada tanggal 9 April 2018 lalu ,dalam sebuah buku "SENJA BERHIAS JINGGA" cetakan pertama tahun 2019 sangat menyentuh kalbu dan mempunyai makna yang mendalam tentang penciptaan bumi dan dunia seisinya juga tentang tadabbur alam tergambar dalam puisi beliau:
KITA TAK BISA CIPTAKAN GERIMIS
Oleh : Andhy.P
Rasa tak enak itu kan berlalu,
sedih dan bahagia kan berlalu pula
jika membawanya tak bisa berlalu,
itu berarti keangkuhan masih terpelihara
melekat dan membenam dalam diri
Hidup dipenuhi hal-hal yang kadang membuat risau.
Baiknya lepaskan saja bersama hela nafas,
detak jantung dan gerak jiwa yang pasrah.
seperti usai gerimis dimana meninggalkan kesejukan,
tanah basah oleh hujan
menambah harmoni alam.
Kita tak bisa ciptakan gerimis, sejuk suasana dan nuansa malam.
Kita hanya menikmatinya,
meski kadang nuansa ketakutan
membuat bergegas hendak melewati dan berganti pagi
Semoga di pergantian suasana dan nuansa apapun
tetap diliputi kesadaran bahwa diri ini lemah
dan aniaya, hanya DIA
kekuatan segalanya.
MAKA BERSYUKURLAH
Oleh : Andhy.P
Maka bersykurlah, karena tak pernah sia-sia
Apa yang kita terima, entah duka lara
ceria bahagia
semua itu adalah dari-Nya
Selagi masih ada tarikan dan hembusan nafas
detak jantung mengiringi aktivitas
berarti kita masih dalam rengkuh peluk ujian-Nya
dan,itu adalah bentuk kelembutan cinta dan kasih sayang-Nya pula
Terpaan itu sebagai wujud bahwa kita ini lemah dan aniaya
jauh dari kata sempurna, maka milik-Nya kesempurnaan
sedang kita hanya memiliki kesadaran
yang senantiasa tertuju pada-Nya
Maka bersyukurlah, agar rasa kita selalu dekat dengan-Nya
dalam syukur dan indah yang tak mampu kita lukiskan dengan kata
melainkan dengan dalamnya rasa,
bahasa hati paling rahasia
***
Tadabbur bisa dengan apa saja menggunakan media apa saja, tadabbur alam dapat menambah rasa syukur akan semua ciptaan-Nya. Manusia dengan diberi akal, hati dan perasaan, menuangkan apa yang dirasakan dalam bentuk tulisan berupa puisi yang bisa menggugah rasa bahwa manusia tempat salah dan dosa.
Bertadabbur alam dapat menambah keimanan, memperbaiki keadaan jiwa, memikirkan keadaan diri dan umat, akan diberikan kebaikan, iman semakin kokoh dan menambah kedewasaan dalam berfikir. Ibnu Abbas r.a berkata," Tafakkur dalam kebaikan menjaga seseorang untuk beramal kebaikan dan meninggalkan kejelekan."
***has****
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Bu. Salam literasi.
Keren Puisinya Ibu, snagat insfiratif
Terimakasih pak Abdul Kadir. Salam literasi dan salam kenal.