Badan kesahatan dunia (WHO) menetapkan virus corona yang merebak saat ini merupakan pandemic global. Virus ini begitu dahsyat yang dengan sekejap mengguncang dunia dan meluluhlantakkan tatanan kehidupan. Sehingga menyebabkan jutaan manusia terpapar di seluruh dunia dan mengakibatkan puluhan ribu orang meregang nyawa.

Meski covid 19 sangat mengkhawatirkan, namun memaksa semua orang untuk melakukan adaptasi, tak terkecuali para guru. Sekolah boleh saja tutup, tapi aktivitas belajar mengajar harus berlanjut. Berbagai upaya harus di lakukan demi terus berjalannya pembelajaran di masa pandemic ini.

Aku sebagai seorang guru tentunya akan melakukan usaha terbaik, mulai dari mempelajari penggunaan Google Classroom, Google Form, dan E-learning Madrasah. Ini kulakukan demi peserta didik ku. Hanya saja pembelajaran secara daring tak semudah yang di bayangkan. Aku harus melayani puluhan chat yang masuk melalui Whats app dan Messenger, terkait pertanyaan murid-muridku yang menanyakan berbagai macam hal mengenai pembelajaran jarak jauh ini. Hal ini terasa sangat sulit di awal bagiku, muridku dan tentunya para orang tua.

Hari demi hari berlalu, aku harus terus menjalani perubahan ini dengan tanpa kepastian kapan semua ini akan berakhir. Aku mulai mencoba untuk berdamai dengan diri sendiri, mulai membuka pemikiran para peserta didik ku untuk mau mengupgrade kemampuan dan pengetahuannya. Mari kita ambil nilai positif dari apa yang terjadi saat ini. Walaupun masih banyak keterbatasan tapi tidak menjadi penghalang untuk tetap belajar. Kita diajarkan untuk hidup bersih, melek teknologi dan menghargai waktu bersama keluarga. Itulah yang coba aku sampaikan kepada peserta didik ku.

Aku menjadi lebih fleksibel terhadap pencapaian kurikulum pembelajaran untuk menjamin peserta didikku tidak frustasi, tapi bukan berarti mereka bisa santai saja di rumah. System pembelajran yang di bangun harus lebih berfokus pada pembelajaran yang bermakna, seperti kata Pak Nadiem dalam surat edarannya, di masa pandemic ini lebih di utamakan terhadap pembalajarn kecakapan hidup. Aku pun bahagia ketika muridku mampu beradaptasi dengan cepat, merespon pembelajaran daring sekaligus mereka belajar menguasai teknologi.