Cinta Pertama Pada Tokoh Idola
Ayah adalah nama yang kurang populer disebut oleh anak – anaknya dalam keseharian mereka.Namun sosoknya sangat mewarnai dan mempengaruhi pembentukan karakter seorang anak.Khususnya anak Perempuan.
Sosok ayahlah yang sering disebut dalam Al-Qur’an menemani, mendidik dan membersamai tumbuh kembangnya seorang anak.Tentang Lukmanul Hakim yang begitu dekat dengan anaknya, bagaimana ia membangun ketauhidan anaknya dengan begitu indah dan menyentuh hati anaknya.Tentang Nabi Ibrahim yang berhasil mendidik kedua putranya Nabi Ishaq dan Nabi Ismail menjadi pribadi yang shalih, bagaimana beliau begitu dekat dan demokratis terhadap anaknya, bahkan di saat mendapat perintah dari Allah untuk menyembelih putranyapun, beliau masih tetap menghargai pendapat anaknya, dengan meminta pertimbangannya.Tentang Nabi Nuh yang tetap berusaha mengingatkan anaknya agar tidak menjadi hamba Allah yang kufur/ kafir.Tentang Nabi Ya’qub yang bijaksana kepada putra – putranya dengan menanamkan ketauhidan.
Sayangnya hal tersebut di atas, kurang popular di Masyarakat kita. Pengasuhan sekaligus pendidikan seorang anak menjadi tanggung jawab seorang ibu.Bila ada anak yang karakternya buruk, maka ibulah yang disalahkan. Bila seorang anak dianggap tidak memiliki prestasi, maka ibulah yang dianggap tidak dapat membimbingnya. Bahkan bila seorang anak terlalu dekat dan terlalu bergantung pada ibunya, maka kembali ibulah yang menjadi “terdakwa” sebagai orang yang terlalu memanjakan anak.
Ayah adalah sosok laki – laki pertama dan cinta pertama bagi anak perempuannya. Ayah juga sosok “Pahlawan” yang sangat kuat dan tangguh, hingga menjadi tokoh idola bagi anak laki – lakinya.
Jika “Surga terletak di bawah kaki ibu”, maka Ayahlah pembangun jalan menuju surga-Nya.Karena ketaatan anak pada ibunya untuk meraih surga, bergantung pada cara ayah memperlakukan istri ( ibu dari anak – anaknya).Jika ia memperlakukan istrinya dengan baik, menyayangi dan memuliakannya, maka ini adalah pendidikan utama yang diperoleh seorang anak dari orang yang paling terdekat dengannya. Dan ini merupakan contoh nyata yang dilihat secara langsung oleh anak.Tanpa teori dan bukan sekedar kata – kata.
Dan bila Ibu adalah madrasah ( tempat pendidikan) pertama bagi anak – anaknya, maka ayah adalah sebagai Kepala Madrasahnya yang memiliki kewenangan, kebijakan dan kewajiban memenuhi kebutuhan madrasah itu, agar pembelajaran/ pendidikan bagi anak – anaknya sesuai dengan harapan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap