sri indahningrum

Belajar dan terus belajar itu yang bisa kulakukan.Belajar menjadi anak yang berbakti, belajar menjadi istri yang sholekha,belajar menjadi ibu yang amanah dan be...

Selengkapnya
Navigasi Web

Eksplorasi Konsep Modul 3.1

Studi Kasus:

Pak Seto adalah Kepala Sekolah sebuah sekolah dasar. Ia memiliki 2 guru kelas V yang berbeda cara mengajarnya. Ibu Tati guru kelas VA dan Ibu Sri guru kelas VB. Ibu Tati terkenal sebagai guru ‘galak’, namun pada saat yang sama, nilai rata-rata murid-muridnya sangat baik. Sehingga sifat keras Ibu Tati masih dianggap sesuai, demi mencapai hasil yang baik dari murid-muridnya. Sedang Ibu Sri adalah guru yang sabar dan tenang, namun ada beberapa muridnya yang memiliki nilai di bawah KKM. Suatu hari Ibu Sri datang ke ruangan Pak Seto selaku kepala sekolah, dan mengadukan perbuatan Ibu Tati yang menghukum salah satu muridnya di tengah terik matahari, berlutut di semen lapangan basket karena tidak membuat pekerjaan rumah. Ibu Sri sangat khawatir karena murid tersebut sudah menangis, namun sepertinya Ibu Tati tetap mengajar di dalam kelas seperti biasa, karena menganggap menjemur anak di terik matahari adalah hukuman pantas karena tidak mengerjakan pekerjaan rumah.

Bila Anda adalah Pak Seto sebagai kepala sekolah:

1. apa yang akan Anda lakukan?

Sebagai Pak Seto, dalam situasi ini, saya akan mengambil tindakan dengan mengadakan pertemuan bersama Ibu Tati dan Ibu Sri untuk mendengarkan kedua belah pihak dan memahami perspektif mereka masing-masing. Saya akan menanyakan alasan di balik tindakan Ibu Tati yang dianggap keras terhadap murid dan mencari solusi yang lebih baik dalam mengelola disiplin di kelasnya. Yang terpenting, kesejahteraan murid menjadi prioritas utama, sehingga tindakan yang dapat merugikan atau merendahkan murid tidak dapat dibenarkan. Saya akan mendorong pengembangan pedoman disiplin yang lebih jelas di sekolah, serta pelatihan tambahan kepada semua guru tentang pendekatan disiplin yang efektif dan pedagogi yang mendukung perkembangan murid. Tujuannya adalah mencapai keseimbangan antara mencapai hasil akademik yang baik dan memastikan bahwa tindakan di sekolah selalu memprioritaskan kesejahteraan fisik dan emosional murid.

2. Pendekatan apa yang ambil?

Sebagai Pak Seto, dalam menghadapi situasi ini, saya akan mengambil pendekatan yang mencakup tiga langkah penting. Pertama, saya akan mengundang baik Ibu Tati maupun Ibu Sri untuk bertemu dan mendengarkan keluh kesah serta pandangan mereka masing-masing. Ini akan memberi saya pemahaman yang lebih baik tentang konteks dan alasannya di balik tindakan masing-masing guru. Kedua, saya akan mengingatkan seluruh staf guru tentang kebijakan sekolah terkait disiplin dan penanganan masalah di dalam kelas. Terdapat kebutuhan untuk memastikan bahwa tindakan guru tidak merugikan atau merendahkan murid, dan bahwa prosedur yang jelas dan adil diterapkan dalam kasus pelanggaran. Terakhir, saya akan berusaha mencari solusi yang seimbang dan mendukung antara hasil akademik yang baik dan kesejahteraan murid. Ini bisa termasuk pengembangan pedoman disiplin yang lebih tepat dan pelatihan tambahan bagi guru tentang pendekatan disiplin yang efektif dan pedagogi yang mendukung perkembangan murid.

3. Dasar pemikiran apa yang melatarbelakangi keputusan Anda?

Sebagai Pak Seto, dalam mengambil keputusan saya akan mempertimbangkan beberapa dasar pemikiran penting. Pertama, saya akan memikirkan kesejahteraan dan keselamatan murid sebagai prioritas utama. Tindakan yang melibatkan hukuman fisik di bawah terik matahari dapat membahayakan kesehatan murid dan menjadi masalah serius. Kedua, saya akan mengevaluasi kebijakan dan prosedur sekolah terkait disiplin, serta memastikan bahwa tindakan guru sesuai dengan peraturan dan etika sekolah. Ketiga, saya akan berusaha mencari solusi yang seimbang, yang mungkin melibatkan pembicaraan dengan Ibu Tati untuk memahami alasannya, memberikan pelatihan tambahan tentang pendekatan disiplin yang lebih baik, dan memastikan bahwa tindakan yang diambil selaras dengan kepentingan murid. Dengan dasar pemikiran ini, saya akan berusaha mencapai keputusan yang paling baik untuk kebaikan sekolah dan murid-muridnya.

4. Tanggapan salah satu rekan saya Ibu Khoirun Ni’mah, S.Pd.SD

“Menurut saya tindakan menghukum anak dengan berjemur di bawah terik matahari, apalagi sampai menyebabkan murid menangis, adalah tindakan tidak berperikemanusiaan, tidak mendidik dan sangat meresahkan. Saya merasa perlu untuk mendukung upaya Pak Seto dalam menyelesaikan masalah ini dengan sebaik mungkin untuk kebaikan murid dan nama baik sekolah. Kita sebagai guru harus selalu memastikan bahwa penerapan disiplin yang kita gunakan sesuai dengan pedoman etika dan standar keamanan yang ada”

5. Analisis jawaban Anda dan rekan Anda, apakah berbeda, atau sama?

Jawaban saya dan rekan sejawat saya cenderung sama dalam hal mengutamakan keamanan, kesejahteraan, dan perkembangan murid sebagai prioritas utama. Kami berdua merasa prihatin dengan kasus tersebut dan setuju bahwa tindakan menghukum murid dengan berjemur di bawah terik matahari adalah tindakan yang meresahkan dan perlu segera ditindaklanjuti dengan baik. Sama-sama mendukung upaya penyelesaian masalah ini untuk kebaikan murid dan nama baik sekolah serta mengingatkan pentingnya mematuhi etika dan standar keamanan dalam penerapan disiplin di sekolah. Jadi, pada dasarnya, tanggapan kami serupa dalam hal prinsip-prinsip dasar yang harus dipegang dalam menghadapi situasi semacam ini.

6. Tuliskan tanggapan anda dan Rekan anda terhadap kasus tersebut beserta analisis anda terhadap kedua jawaban tersebut.

Saya dan rekan sejawat saya memiliki tanggapan yang serupa terhadap kasus Bapak Seto. Kami sepakat bahwa tindakan hukuman Ibu Tati terhadap muridnya dengan menjemur di bawah terik matahari adalah tindakan yang tidak tepat dan bisa membahayakan murid tersebut. Kesejahteraan, perkembangan, dan keamanan murid seharusnya menjadi prioritas utama di sekolah

Analisis kami adalah bahwa dalam situasi semacam ini, perlu adanya tindakan yang bijaksana dan segera untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kepala sekolah, dalam hal ini Pak Seto, harus mengambil pendekatan yang memastikan keadilan, keamanan, dan pendekatan pendidikan yang lebih baik. Dalam hal ini, Ibu Tati harus diberi pemahaman dan pelatihan tentang metode disiplin yang lebih aman dan efektif. Selain itu, perlu pula mengadakan komunikasi yang baik antara Ibu Tati dan Ibu Sri untuk mencari pemahaman bersama.

Kasus ini menggambarkan pentingnya kepala sekolah sebagai pemimpin untuk mengambil langkah-langkah yang memperkuat prinsip-prinsip etika, keamanan, dan pendidikan yang berkualitas di sekolah. Dalam situasi seperti ini, tindakan yang diambil harus selaras dengan nilai-nilai dan norma-norma sekolah serta kepentingan terbaik bagi murid-murid.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post