Dengan perasaan berkecamuk Jatidri mengantarkan putrinya kembali ke pengasuhan para Murobinya.Kondisi putrinya yang telah sehat menguatkan hatinya tuk mengantarkannya ke sana.Dan semangat putrinya ketika bercerita tentang teman-teman dan peristiwa-peristiwa yang dia alami selama ini pula yang menguatkan hatinya yang was-was

Sahabat,kerabat dan handai taulan tak sedikit yang menggoyahkan hatinya tuk menahan putrinya tetap berada dalam pangkuannya.Dengan dalih berbagai macam alasan mereka mencoba menggoyahkan hatinya.Jatidripun tak menyalahkan mereka.Ia anggap hal itu sebagai suatu kewajaran, sebagai wujud empati pada kondisi putrinya.

Namun, ia kembalikan lagi semua pada Sang Pemilik Segalanya.Anak-anakku adalah amanah dari-Nya yang wajib kujaga dan kudidik sebaik mungkin.Aku tak mungkin melindungi mereka selama 24 jam.Aku juga bukan pendidik yang baik bagi anakku sendiri, walaupun profesiku sebagai pendidik.Maka perlindungan terhadap anak-anakku kukembalikan lagi kepada Pemiliknya.Apa yang ada padaku saat ini hanyalah hak pakai, bukan hak milik.Maka jika telah usai masa pakainya semua kan diminta kembali oleh Pemilik-Nya.Dan kuberharap agar hak pakai yang satu ini (anak-anakku) kan Dia berikan kepadaku sebagai hak milik di akherat nanti,karena bisa berkumpul lagi,di syurganya nanti.