KAMI ISTIMEWA
Semester ini merupakan semester yang paling istimewa dan menantang selama saya menjadi seorang guru di sekolah dasar. Biasa mengajar di kelas atas, di semester ini harus berhadapan dengan peserta didik kelas bawah, yaitu di kelas dua. Di semester ini, sekolah juga membuat kebijakan pengelompokkan kelas yang berbeda dengan tahun sebelumnya. Kalau tahun lalu peserta didik dalam satu kelas mempunyai kemampuan/kesiapan belajar yang mendekati homogen, di tahun ini kelas berisi peserta didik dengan kemampuan yang beragam (heterogen). Dengan perbedaan ini tentu saja saya harus banyak beradaptasi baik dalam teknik mengajar dan penyususnan perencanaan pembelajaran.
Alhamdulillah, dalam berjalannya waktu saya mampu beradaptasi dan mengenal karakteristik peserta didik sehingga saya bisa membuat perencanaan yang sesuai dengan karakteristik peserta didik di kelas dua. Proses pembelajaran yang kami lakukan sering menggunakan pendekatan bermain, bernyanyi, dan mencoba langsung sehingga pembelajaran selalu menyenangkan dan kontekstual. Tanpa terasa, banyak juga “lagu-lagu pembelajaran” yang tercipta di semester ini.
Kelas saya merupakan kelas yang sangat istimewa. Mengapa saya sebut demikian, karena di kelas saya terdapat beberapa peserta didik yang memiliki kebutuhan yang istimewa. Keistimewaan ini membuat saya harus menjadi sosok istimewadan melakukan sesuatu yang istimewa( tidak biasa). Perencanaan pembelajaran yang saya susun haruslah adil dan berimbang yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Namun perencanaan yang sudah matang terkadang dalam pelaksanaannnya sering tidak sesuai dengan yang diharapkan. Saya sering sedih melihat peserta didik yang sudah datang tepat waktu dengan tujuan yang sangat mulia (belajar_menuntut ilmu) namun kenyataan yang terjadi mereka kurang mendapatkan layanan yang sesuai. Kesiapan peserta didik yang beragam terkadang membuat saya diam ditempat, tanpa bisa melakukan apa-apa. Hanya mampu melihat wajah polos mereka yang penuh dengan tanda tanya. Apa yang harus saya lakukan ... Itu yang selalu ada di benak saya saat menatap langkah kaki mereka meninggalkan kelas. Saya merasa sangat tidak adil dengan mereka.
Kelas saya sebenarnya sudah difasilitasi dengan satu”shadow teacher”. Namun beliau sekarang cuti karena sedang hamil. Jadi dengan segala keterbatasan, saya mencoba melakukan apa yang saya bisa, walaupun sering “lost”. Dalam artian ada tujuan pembelajan yang tidak tercapai karena faktor internal saya (kurang cepat dalam mengomunikasikan rencana pembelajaran dengan orang tua yang menyebabkan tidak bisa terealisasinya pembelajaran tambahan), internal peserta didik (tidak siap dengan jam tambahan, faktor fisik), maupun faktor eksternal (terutama waktu) Jika kondisi seperti ini masih terus ada sampai semester depan mungkin saya perlu mengkaji ulang metode pembelajran yang saya terapkan. Saya akan berkoordinasi lagi dengan guru BK dan kepala sekolah untuk membuat program yang sesuai dan efektif yang dapat berdampak langsung pada peserta didik yang saya sebut istimewa tadi.
Kelas dua merupakan akhir dari fase A. Pada tahap ini saya mempunyai kewajiban untuk mengantarkan anak didik saya siap ke jenjang berikutnya. Hal ini juga yang menjadi bahan pemikiran saya. Di semester ini, Saya berpikir minimal mereka sudah harus bisa membaca kalimat dengan lancar dan berhitung penjumlahan dan pengurangan dua bilangan.dua angka serta sudah tuntas tumbuh kembang sesuai dengan fasenya.Namun sekali lagi, kita hanya bisa berikhtiar, Allah juga yang menentukan. Semoga di semester depan saya bisa lebih mengoptimalkan waktu dan kerjasama dengan orangtua dalam menuntasakan akhir fase ini.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Subhanallah, Allahuakbar...!Luar biasa ustatadzah, lanjutkan semoga menjadi berkah. Amin
Menjadi guru spesial diantara mereka yang spesial...Lanjutkan perjuanganya ustz...