Namaku Sri Lestari, nama panggilanku Bu Cici, aku guru di SD Negeri 1 Toyareja, aku anak kedua yang terlahir di sebuah keluarga PNS. Ayahku bernama Pak Ruswadiyanto, biasa dipanggil Pak Yanto, Ibuku bernama Bu Waginah, biasa dipanggil Ibu Gin. Ayahku seorang PNS di kantor Dinas Pertanian Kecamatan Kemangkon, sedangkan Ibuku PNS Guru di SD Negeri 1 Kedungmenjangan.

Sejak kecil aku suka mengarang walaupun belum berilmu, aku suka membayangkan hal-hal yang indah, berfantasi, mengkhayal kesana kemari. Umur 10 tahun aku pernah membuat buku-bukuan berisi puisi-puisi yang kubuat dari waktu ke waktu. Kadang puisi-puisi itu kunyanyikan dengan nada karanganku sendiri, kakak perempuanku senang sekali kalau aku menyanyikan puisi-puisiku, bahkan dia minta diajari nadanya lalu kita menyanyi bersama. Aku ingat betul dua puisi yang kunyanyikan berjudul Tiga Pengembara, dan Transmigrasi. Tapi lucunya dua puisi itu kunyanyikan dengan nada yang hampir sama, sehingga kakakku mentertawakanku. Meski begitu dia mau saja menyanyikan. Dia sering minta aku menyanyikannya untuk menyenangkan hatinya. Indah sekali masa-masa itu.

Ibuku sangat memperhatikan karya-karyaku, beliau selalu mendorongku untuk membuat lebih banyak berkarya, sampai berkembang ke karya karangan bebas. Ibuku pernah berkata kepadaku, ”kalau kamu pintar mengarang, kamu bisa jadi penulis buku yang dibaca banyak orang”. Mendengar kata-kata itu aku termotivasi untuk membuat karangan bebas non fiksi. Usia 12 tahun kubuat karya non fiksi tentang Transmigrasi. Waktu itu memang sedang giat giatnya pemerintah menggalakkan program Transmigrasi. Kubuat selembar demi selembar, tapi aku terpaksa menunda lanjutannya karena di SMP tugasku makin banyak. Karangan itu kusimpan, tapi akhirnya hilang begitu saja dimakan oleh waktu.

Setelah lulus SMP aku melanjutkan sekolah di SPG Karya Bakti Purbalingga, dan jadilah aku guru sampai sekarang. Waktu berjalan begitu cepat, di sela-sela karirku menjadi guru, aku pernah mengikuti lomba mengarang tingkat umum dalam rangka hari jadi Kota Purbalingga ke-174, pada tahun 2004. Judul karanganku waktu itu adalah “Purbalingga Yang Mencengangkan”. Alhamdulillah karyaku berhasil menjadi Juara 1, kudapatkan piala dan uang penghargaan dari bapak bupati Purbalingga, Triono Budi Sasongko.

[Penulis adalah peserta Pelatihan Menulis Bagi Guru [SaGuSaBu] Kabupaten Purbalingga]