Malu
Aku mempunyai dua orang putri. Ketika mereka masih kecil ada kejadian lucu si bungsuku yang tidak akan pernah dilupakan. Kedua anakku minta untuk pergi berenang. Mereka tidak sabar menunggu hari yang ku janjikan. Tibalah waktu yang dinanti- nanti oleh kedua putriku. Setelah sampai di tempat tujuan mereka langsung mandi dan mencemplungkan badannya ke kolam renang.
Aku bersama suamiku sebagai orang tua hanya mengawasi kedua putriku dari jauh. Aku bahagia melihat mereka bisa tertawa, bercanda bersama kakaknya. Tiba-tiba sibungsu bilang sama kakaknya: “Kak adek mau pipis katanya”. Dijawab oleh sikakak: “Aduh gimana nih dek kita mau ke toilet, kita kan lagi dalam kolam renang, toiletnya jauh pula katanya”. “Aduh kak adek nggak tahan lagi mau pipis kak”.
Mereka kelihatan sangat bingung. Karena kasihan sama adek si kakak bilang:” Dek gimana kalau adek pipis aja disini”. Jawab si adek” Nggak sopan kak malu ketahuan orang lain nanti kak Katanya”. Mereka berdua kelihatan tambah bingung. “ Nggak papa dek nggak ada orang yang tahu kok dek. Si adek tetap ngak mau.
Kemudian si kakak berkata lagi” Dek coba tanya sama bunda dulu . Akhirnya anak bungsuku menghampiriku keluar dari kolam renang. “ Bun adek mau pipis katanya” Lalu ku jawab” Ya udah dek pipis aja dikolam itu langsung” Nggak papa bun nanti airnya kotor dan dimandikan orang lain”. Ngga papa aiarnya kan banyak jawabku dengan tegas.
Sibungsuku kembali lagi ke kolam renang. Sesampai disana sang kakak bertanya” Gimana kata bunda dek”. Disuruh buang air disini aja kak”. “ Ya udah ayo kakak temanin ujar sikakak”. Akhirnya mereka berdua mengambil posisi agak ke sudut kolam renang. Plengak plengok kiri kanan kayak oarng maling takut ketahuan. “Ayo dek biar kakak tutupin biar nggak keliatan sama orang”. Sambil malu-malu sang adek melorotin celananya untuk pipis dalam kolam renang.
Aku geli dan gemas melihat tingkah laku kedua putriku. Tapi aku juga bangga dengan mereka berdua, dalam keadaan yang sangat sempitpun kedua putriku masih mempunyai rasa malu di tampat keramaian. Aku hanya bisa senyum simpul dari jauh
Peta Gagasan:
1. Karya tulis ilmiah
2. Tema umum: memoar
3. Tema khusus : Inspirasi kesenian dari daerah kecamatan salimpaung
4. Judul: “Kayek Oh Kayek”
5. Bagian I : Kesenian kayek
6. Bagian II: Eksistensi kesenian kayek di tengah masyrakat
7. Bagian III: Pelestarian Kesenian kayek.
SINOPSIS
Kayek cerita yang disajikan dalam bentuk dendang atau nyanyian. Diiringi dengan alat musik rebana besar. Kisah suri tauladan Nabi –Nabi adalah unsur utama dalam cerita itu. Arus globalisasi mulai menggerus keberadaan kesenian ini, terutama generasi mudanya. Sehingga saat ini kesenian inipun sudah mulai jarang diperdengarkan.
Buku ini berisikan upaya pelestarian kesenian Kayek pada generasi muda.Khususnya geberasi muda Kabupaten Tanah Datar, sehingga nilai-nilai Adat basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, tetap terjaga utuh.
Buku yang layak untuk dimiliki sebagai referensi para guru muatan loka, mahasiswa dan pelajar, serta pemangku adat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar