TANTANGAN HARI KE 4

#GURUSIANA

Suasana pagi ini gerimis bercampur mendung, semakin lama gerimisnya kian bertambah membuat semua orang rasanya enggan keluar rumah, ingin rasanya di rumah saja, lama kelamaan gerimis berganti hujan yang deras mengguyur bumi, suasana seperti ini membuatku enggan beraktifitas, namun karena punya kewajiban di sekolah, maka apapun yang terjadi kewajiban itu harus di laksanakan tidak boleh di tinggalkan.

Tepat pukul 0.6.15 saya berangkat terburu buru sampai sampai tidak sempat sarapan, karena takut kesiangan, sebab kalau agak siang sedikit di jalan macet karena banyak orang memilih naik kendaraan mobil supaya terlindung dari hujan. Pukul 0.6.30 saya sudah sampai di sekolah dan melaksanakan aktifitas seperti biasanya,pukul 0.6.45 semua guru masuk ruang guru dan melaksanakn doa bersama yang di pimpin oleh Bapak Kepala sekolah,selesai doa kepala sekolah menyampaikan hal hal penting terkait dengan kegiatan kelas 6 yaitu PENSI ( Pentas seni ) dan informasi penting lainnya.

ketika jam sudah menunjukkan pukul 0.7.00 semua guru masuk ke dalam ruangan kelas masing masing untuk melaksanakan aktifitas di kelas, saya juga melangkahkan kaki menuju ke ruang kelas dan hari ini saya mengajar mengajar di kelas 5,sesampai di kelas anak anak banyak yang memakai jaket, mungkin efek hujan deras sehingga cuaca jadi dingin.

Sewaktu pelajaran berlangsung kurang lebih satu jam, perutku terasa kriuk kriuk pertanda minta di isi, mungkin efek tidak sempat sarapan apalagi dingin dingin seperti ini. Dalam hati berkhayal andai dingin dingin begini makan makanan yang hangat dan pedas, waah...alangkah sedapnya, rasanya tenggorokan ini serasa sudah merindukan suasana hangat seperti dalam khayalan.

Di belakang sekolah ada penjual bakso yang aromanya melayang ke atas menembus dinding tembok sekolah dan menggoda hidung dan lidah, namun lebih menggoda lagi di depan sekolah yang letakkan sangat dekat dengan kelas 5, ada warung mie ayam yang aroma lebih menusuk hidung dan menggoda lidah, membuat suasana perut tambah rindu penghangat.

Beberapa saat kemudian bel istirahat pertama berbunyi, anak anak senag sekali mendengar bel itu, sebagian mereka ada yang langsung berhamburan, ada yang tetep di tempat duduk tapi sibuk membuka tasnya dan mengambil bekal makanan yang di bawa dari rumah. Begitu juga denganku merasa senang dengan bel istirahat itu, dan saya keluar dari kelas menuruni tangga karena kebetulan kelas 5 berada di lantai 2.

Sepanjang jalan kakiku melangkah dari kelas menuju ke ruang guru berfikir untuk cepat cepat membeli makanan untuk ngisi perut. Namun ketika sampai di dekat ruang guru tiba tiba...aroma mie ayam menusuk hidung, aromanya dekat bahkan sangat dekat sekali, saya tambah penasaran dan mempercepat langkah kakiku, setelah sampai di ruang guru, eh....ternyata pucuk di cinta ulam tiba.di depanku sudah berjejer mangkok mangkok yang berisi mie ayam yang masih hangat. Waah...saya spontan mengucapkan syukur alhamdulillah, karena ada rezeki yang tak terduga di suasana hujan yang terus mengguyur, ternyata ini barokah hujan ada teman guru yang lagi syukuran karena dapat rezeki dan berbagi. Terima kasih teman semoga rezekimu bertambah. Amin.