HADIAH TERINDAH CORONA
Desember menjelang tutup tahun bagi semua perusahaan tetapi merupakan pembuka perjalanan wabah yang corona yang menakutkan. Setiap kali membuka portal berita pasti wajah corona menghiasinya. Menakutkan memang karena yang ditampilkan mayat-mayat yang tak terurus, kesunyian, dan kelengangan di Wuhan.
Sempat berpikir bahwa corona tak akan mengunjungi negeri tercinta. Semua masih berjalan biasa, tak ada ketakutan dan tak ada bayangan corona. Sampai di pertengahan Maret,jejak corona mulai tampak. Terhentak,terhenyak karena yang tak terpikir akhirnya menjadi nyata. Mencekam. Itu yang aku dan keluargaku rasakan.
16 Maret aku dan teman-teman masih berada di sekolah meskipun pembelajaran dilakukan secara daring sambil menunggu berita. Aku dan teman-teman mulai gelisah menantinya. Dan pembelajaran mulai 17 Maret dilakukan dari rumah dengan sistem PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Bukan hanya pembelajaran, semua pekerjaan di bidang lain dilakukan dari rumah kecuali beberapa instansi yang bertalian dengan hajat hidup masyarakat. Mulai saat itu aku dan keluarga dapat berkumpul. Bisa melakukan hal-hal tertentu secara bersama.
Saat PJJ aku banyak dibantu anakku keduaku. Alhamdulillah, profesinya guru seperti aku.Anakku ini sedang hamil.Jadilah kami berkolaborasi meskipun aku yang lebih banyak dibantu. Belajar dengan anakku tentang IT walaupun masih sangat tertatih.
April menjelang. Kelahiran cucuku tinggal menghitung hari. Di saat anakku cuti, aku banyak memiliki waktu belajar dengan anakku.
April hari kelima belas, di sore hari cucuku hadir lebih awal dari perkiraan dokter. Kecemasanku semakin memuncak dengan kahadiran cucuku karena corona masih betah tinggal di Jakarta. Keadaan inilah yang membuat PJJ masih terus berlangsung.
Sembilan hari setelah kehadiran cucuku,Ramadhan tiba. Duka corona berganti bahagia. Bahagia karena bisa melakukan ibadah bersama keluarga yang jarang dilakukan, dan kehadiran cucuku serta bisa membantu merawat bayi mungil anakku.
Di penghujung Juni,anak pertamaku mengambil keputusan besar tentang pekerjaannya. Demi mencari ridho-Nya, ia melepaskan pekerjaan yang menjanjikan kenikmatan dunia,di saat orang sulit mendapatkan rupiah. Alhamdulillah,semoga mendapatkan yang terbaik. Yakin,setiap musibah ada hikmah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Masyaa Allah.. Barokallahufiik, NinCantik.. .Semoga Allah limpahkan keberkahan dan kesejahteraan kepada Nincantik dan keluarga. Aamiin
Selamat kelahiran cucunya Bu,Barakallah
Selamat atas kelahiran cucunya bunda, semoga menjadi anak yg Sholeh Sholehah. Aamiin
Barakallah bunda
Jazakillah