BELAJAR DI MASA PANDEMI; FROM NOTHING TO SOMETHING

#Tagur 06

Hikmah yang begitu besar dirasakan oleh sosok yang namanya “Guru”. Mengapa demikian ? di masa covid- 19 ini guru di “paksa” melakukan pembelajaran online baik daring maupun luring. Hal tersebut senada diungkapkan oleh Pak Praptono seorang pejabat GTK Kemendikbud, beliau mengatakan " ini suatu hal yang mendadak, di mana guru dipaksa melakukan pembelajaran online yang sebelumnya tidak pernah dipersiapkan oleh guru. Ini menjadi peluang bahwa masa pandemik Covid-19 menjadi momen bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang selama ini diharapkan,” tutur Praptono. Banyak guru merasakan “sesak nafas” sesaat, karena masih banyak para guru yang belum memahami menggunakan teknologi informasi alias “gaptek”. Paradigma bahwa guru adalah pendidik yang bisa diandalkan oleh murid-muridnya bahkan juga oleh orang tua wali siswa. Guru dianggap sosok yang “serba bisa” dan banyak ilmunya.

Berjalannya waktu selama wabah covid- 19 ini terjadi dari mulai bulan Maret 2020, guru tiba-tiba diinstruksikan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kebingungan terjadi di antara para guru, pembelajaran online yang seperti apakah yang harus dilaksanakan, pasalnya banyak di antara guru yang belum sepenuhnya menguasai pembelajaran online atau menggunakan aplikasi-aplikasi digital. Banyak Guru yang selama ini masih ‘tertidur’ menggunakan pembelajaran berbasis non-digital. Hanya berdasarkan buku panduan belajar siswa atau siswa hanya diminta mencari tugasnya di google dengan cara browsing, artinya guru terbatas memberikan tugas dan kemudian memeriksanya.

Di tengah wabah covid-19 yang masih terus berlangsung, akhirnya membuat para guru “terbangun” dari tidurnya selama ini. Banyak guru yang akhirnya mengikuti pelatihan-pelatihan pembelajaran online, banyak pula para pemerhati pendidikan pun memberikan fasilitas-fasilitas pembelajaran online yang bisa diakses oleh para guru. Misal nya saja pelatihan-pelatihan digital online yang dilaksanakan oleh e-guru.id. Pelatihan-pelatihan online dari e-guru atau lembaga-lembaga lainnya telah menjadi sarana belajar online untuk para guru seluruh Indonesia, dari sabang sampai merauke.

Pembelajaran yang setiap bulan diberikan dengan materi-materi pelatihan pembelajaran online yang berbeda. Jika seorang guru konsen dan berkomitmen mengikuti pelatihan-pelatihan membuat video pembelajaran atau media pembelajaran lainnya setiap bulannya, maka dalam setahun guru sudah memiliki ilmu pembelajaran berbasis digital 12 pelatihan. Bisa dibayangkan bukan ? Dan setiap peserta diharuskan menghasilkan karya, barulah peserta mendapatkan sertifikat yang bernilai 32 JP. Ammazing, akan banyak guru melahirkan karya dan menghasilkan video-video pembelajaran animasi yang sangat menarik, cara membuat kuis dengan Quiziz, Kahoot, dan melahirkan media-media pembelajaran yang berkualitas. Akhirnya para guru saat ini, from nothing to something.

Jakarta, 07 Juli 2020

By. Sri Mulyaningsih