Sri Mulyaningsih

Guru Al-Qur'an Hadits MTs.Negeri 5 Jakarta Utara PNS 2015/IVa...

Selengkapnya
Navigasi Web
DIGITAL NATIVE MELARANG ATAU MENDAMPINGI
DIGITAL NATIVE; MELARANG ATAU MENDAMPINGI # tagur 05 Istilah digital natives pertama kali dicetuskan oleh Prensky dalam sebuah artikel yang berjudul Digital Natives, Digital Immigrants yang dipublikasikan pada tahun 2001. Generasi digital menurut Prensky adalah “generasi pelajar baru yang memasuki lembaga pendidikan,” yaitu anak-anak yang memasuki dunia digital sebagai habitat aslinya, dan benar-benar alami. Mereka lahir pada masa teknologi terus berevolusi dengan kecepatan yang terus bertambah. Di Indonesia digital natives adalah mereka yang lahir setelah tahun 2000. Mereka bertatap muka dan saling berkomunikasi melalui peralatan digital. Lawan dari digital natives adalah digital immigrants yaitu mereka yang baru mengenal internet setelah dewasa atau lahir dimasa sebelum era digital muncul ke permukaan, akan tetapi dan berinteraksi dengan dunia digital. Pesatnya perkembangan dunia informasi dan teknologi terutama internet dikenal sebagai era digital yang telah membawa banyak perubahan pada kehidupan manusia. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan internet telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Realitas tersebut menjadi alasan mengapa pertumbuhan pengguna internet di Indonesia dari tahun ke tahun juga semakin meningkat. Menurut hasil riset kerjasama antara Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dengan Pusat Kajian Komunikasi (PusKaKom) Universitas Indonesia, pengguna internet di Indonesia mencapai 88 juta orang . Teknologi itu ibarat dua sisi mata pedang yang sama-sama berbahaya dan bermanfaat. Banyak orang tua yang khawatir akan pengaruh internet. Akibatnya, mereka melarang anak-anaknya membuka internet, bahkan banyak sekolah juga melarang peserta didiknya membawa HP. Akan tetapi, di tengah wabah covid-19 ini penggunaan digital tidak dapat dihindari bahkan orang tua pun yang semula melarang mau tidak mau atau suka tidak suka harus berhadapan dengan digital karena pembelajaran jarak jauh amat mudah di jangkau dengan digital. Maka, orang tua sebaiknya tidak melarangnya melainkan dampingi. Melarang anak-anak menggunakan peralatan digital dan mengakses internet, sama saja melarang anak untuk maju. Mengapa ? perkembangan dunia digital sangat cepat. Semua informasi baik berupa pengetahuan maupun keterampilan dapat diperoleh dengan cepat dan jika tidak menggunakan internet akan ketinggalan banyak hal, seperti berita, penemuan baru di bidang teknologi, budaya, dan lain-lain. Untuk melindungi anak dari pengaruh negatif internet, tanamkan agama sejak dini, karena hanya dengan dasar keimanan, ketakwaan serta akhlak terpuji yang telah ditanamkan semenjak dini akan membekali anak dalam menjalani hidupnya, termasuk saat mereka mengakses internet, mereka akan bijak memilih mana yang mereka dapat unduh dan mainkan dan mana yang harus dihindari. Selain itu juga orang tua sebagai digital immigrants juga harus mengenal, mau belajar dan menggunakan internet. Sehingga, orang tua tidak hanya dapat menjadi pendamping, tetapi dapat menjadi teman dan guru bagi anaknya bagaimana menggunakan internet dan teknologi lainnya dengan baik.

DIGITAL NATIVE MELARANG ATAU MENDAMPINGI

DIGITAL NATIVE; MELARANG ATAU MENDAMPINGI

# tagur 05

Istilah digital natives pertama kali dicetuskan oleh Prensky dalam sebuah artikel yang berjudul Digital Natives, Digital Immigrants yang dipublikasikan pada tahun 2001. Generasi digital menurut Prensky adalah “generasi pelajar baru yang memasuki lembaga pendidikan,” yaitu anak-anak yang memasuki dunia digital sebagai habitat aslinya, dan benar-benar alami. Mereka lahir pada masa teknologi terus berevolusi dengan kecepatan yang terus bertambah. Di Indonesia digital natives adalah mereka yang lahir setelah tahun 2000. Mereka bertatap muka dan saling berkomunikasi melalui peralatan digital. Lawan dari digital natives adalah digital immigrants yaitu mereka yang baru mengenal internet setelah dewasa atau lahir dimasa sebelum era digital muncul ke permukaan, akan tetapi dan berinteraksi dengan dunia digital.

Pesatnya perkembangan dunia informasi dan teknologi terutama internet dikenal sebagai era digital yang telah membawa banyak perubahan pada kehidupan manusia. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan internet telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Realitas tersebut menjadi alasan mengapa pertumbuhan pengguna internet di Indonesia dari tahun ke tahun juga semakin meningkat. Menurut hasil riset kerjasama antara Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dengan Pusat Kajian Komunikasi (PusKaKom) Universitas Indonesia, pengguna internet di Indonesia mencapai 88 juta orang . Teknologi itu ibarat dua sisi mata pedang yang sama-sama berbahaya dan bermanfaat. Banyak orang tua yang khawatir akan pengaruh internet. Akibatnya, mereka melarang anak-anaknya membuka internet, bahkan banyak sekolah juga melarang peserta didiknya membawa HP. Akan tetapi, di tengah wabah covid-19 ini penggunaan digital tidak dapat dihindari bahkan orang tua pun yang semula melarang

mau tidak mau atau suka tidak suka harus berhadapan dengan digital karena pembelajaran jarak jauh amat mudah di jangkau dengan digital. Maka, orang tua sebaiknya tidak melarangnya melainkan dampingi. Melarang anak-anak menggunakan peralatan digital dan mengakses internet, sama saja melarang anak untuk maju. Mengapa ? perkembangan dunia digital sangat cepat. Semua informasi baik berupa pengetahuan maupun keterampilan dapat diperoleh dengan cepat dan jika tidak menggunakan internet akan ketinggalan banyak hal, seperti berita, penemuan baru di bidang teknologi, budaya, dan lain-lain.

Untuk melindungi anak dari pengaruh negatif internet, tanamkan agama sejak dini, karena hanya dengan dasar keimanan, ketakwaan serta akhlak terpuji yang telah ditanamkan semenjak dini akan membekali anak dalam menjalani hidupnya, termasuk saat mereka mengakses internet, mereka akan bijak memilih mana yang mereka dapat unduh dan mainkan dan mana yang harus dihindari. Selain itu juga orang tua sebagai digital immigrants juga harus mengenal, mau belajar dan menggunakan internet. Sehingga, orang tua tidak hanya dapat menjadi pendamping, tetapi dapat menjadi teman dan guru bagi anaknya bagaimana menggunakan internet dan teknologi lainnya dengan baik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post